Debat Capres <https://www.antaranews.com/slug/debat-capres>
Pengamat: Pemerintah harus jelaskan program listrik 35.000 MW tidak gagal
Senin, 11 Februari 2019 09:48 WIB
Pengamat: Pemerintah harus jelaskan program listrik 35.000 MW tidak gagal
Illustrasi: PLTU Lontar Unit 4 Maket PLTU Lontar dipajang dengan latar
belakang pembangunan proyek PLTU Lontar unit 4 di Desa Lontar, Kecamatan
Kemiri, Tangerang, Banten. PLTU Lontar unit 1 - 4 dengan total kapasitas
4 x 315 MW tersebut siap mendukung program pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan listrik 35.000 MW (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Sah-sah saja pemerintah ubah target
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Institute for Essential
Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai pemerintah harus bisa
menjelaskan program 35.000 MW yang sejak awal digadang-gadang oleh
pemerintah Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) tidak gagal, meski
belum terealisasi penuh hingga saat ini.
"Harusnya pemerintah jelaskan program 35 ribu MW bukan gagal, tapi
memang harus disesuaikan karena ada perubahan kondisi," kata Fabby di
Jakarta, Senin.
Menurut dia, program pembangunan pembangkit dengan total 35.000 MW
hingga 2019 tadinya memang direncanakan dengan asumsi pertumbuhan
ekonomi tujuh persen dan pertumbuhan listrik di atas 8,5 persen per tahun.
Namun, pada kenyataannya, sepanjang pemerintahan Jokowi-JK, pertumbuhan
ekonomi hanya mencapai rata-rata lima persen dan pertumbuhan listriknya
hanya tumbuh kurang dari lima persen.
"Memang asumsi-asumsi 35.000 MW tidak valid dan kita sebenarnya tidak
butuh tambahan kapasitas 35.000 MW pada 2019," katanya.
Fabby menuturkan sejak 2017 lalu pemerintah dan PT PLN sudah menjadwal
ulang pembangunan pembangkit dari yang seharusnya selesai pada 2019
menjadi 2023-2024.
Ia merinci sekitar 2.000 MW telah beroperasi saat ini karena merupakan
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas ( PLTMG) yang masa konstruksinya
kurang dari setahun. Sebanyak 15.000 MW tengah dalam konstruksi, sisa
14.000MW lainnya ditunda hingga 2021 dan sekitar 2.000 MW sisanya belum
dimulai/direncanakan.
"Jadi memang begitu kondisinya dan memang perlu di-/review/dan sudah
dilakukan. Sah-sah saja pemerintah ubah target," katanya.
Kondisi program 35.000 MW tersebut ditengarai akan jadi salah satu hal
yang dibahas dalam Debat Capres kedua 17 Februari mendatang.
Program 35.000 MW listrik merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk
menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal
sumber-sumber energi terbarukan.
Program 35.000 MW dan energi terbarukan diperkirakan bakal menjadi salah
satu isu yang bakal dibahas dalam debat kedua calon presiden yang
dijadwalkan berlangsung pada tanggal 17 Februari mendatang.
Dalam debat kedua yang rencananya akan menggunakan tujuh panelis itu,
sejumlah tema yang akan dibahas adalah mengenai energi, infrastruktur,
pangan, sumber daya alam, serta tentang lingkungan hidup.
*Baca juga:Pemerintah siapkan 1,2 juta sambungan listrik gratis tahun
ini
<https://www.antaranews.com/berita/796744/pemerintah-siapkan-12-juta-sambungan-listrik-gratis-tahun-ini>*
Pewarta:Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com