-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1915-persatuan-indonesia


 Jumat 21 Agustus 2020, 05:00 WIB 

Persatuan Indonesia 

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group | Editorial 

  Persatuan Indonesia MI/Ebet Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group. SILA 
ketiga Pancasila dengan tegas menyatakan ‘Persatuan Indonesia’. Para pendiri 
bangsa menyadari itulah kekuatan dari Indonesia. Keberagaman jangan menjadi 
kelemahan, tetapi justru menjadi kekuatan. Bersatu kita utuh, bercerai kita 
runtuh. Penerapan ‘Persatuan Indonesia’ harus terus kita lakukan. Berbagai 
perubahan zaman dan tantangan tidak boleh melupakan faktor yang satu itu. Nilai 
utama kebersamaan sebagai sebuah bangsa harus terus kita jaga, termasuk dalam 
menghadapi wabah covid-19 sekarang ini. Kita justru harus semakin kukuh 
memperkuat barisan kita sebab musuh yang kita hadapi tidak kasatmata. Ketua 
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo bahkan mengatakan, “Kita bersatu 
saja belum tentu bisa menang, apalagi kalau kita tidak bersatu.” Pelajaran 
banyak negara dalam menghadapi wabah covid-19 ialah kemauan untuk meninggalkan 
kepentingan pribadi. Kita harus bergandengan tangan untuk menyelamatkan bangsa 
ini. Lex populi suprema lex, kesehatan masyarakat merupakan hukum yang 
tertinggi. Untuk itulah selama lima bulan ini kita berjuang menjaga keselamatan 
masyarakat. Segala macam upaya dilakukan termasuk menghentikan semua kegiatan 
masyarakat. Semua orang kita minta tinggal di rumah dan kalau harus keluar 
rumah selalu menggunakan masker dan jaga jarak. Sesudah keluar rumah diingatkan 
untuk segera cuci tangan dengan sabun di air mengalir agar ketika memegang 
bagian wajah tidak terinfeksi covid-19. Bahkan kita minta masyarakat istirahat 
cukup dan olahraga teratur di samping mengonsumsi makanan bergizi. Memang, 
harga yang harus kita bayar sangat mahal karena ekonomi nyaris terhenti. Untuk 
menyelamatkan kehidupan masyarakat, pemerintah harus menyiapkan anggaran 
kesehatan dan ekonomi sampai Rp695 triliun. Tujuannya, negara membiayai mereka 
yang sempat tertular covid-19 dan memberikan bantuan sosial untuk warga yang 
kehilangan pekerjaan serta tidak memiliki pendapatan. Tentu langkah 
penyelamatan itu memiliki banyak kelemahan. Kita memang tidak memiliki data 
akurat dan aparat terampil untuk menya lurkan bantuan secara benar. Namun, kita 
tidak bisa juga sekadar menyalahkan seakan-akan tidak ada yang telah kita 
lakukan untuk menyelamatkan bangsa dan negara ini. Tugas kita bersama 
memperbaiki kelemahan yang masih ada. Kita perlu belajar dari Selandia Baru 
yang dianggap sebagai salah satu negara paling baik menangani covid-19. Meski 
ada pemilihan umum di depan mata, tidak menjadikan ajang politik itu untuk 
saling menista dan meniadakan. Kepentingan bangsa dan negara yang mereka 
dahulukan. Tidak ada informasi asimetris yang dilemparkan, dipublikasikan, dan 
diperdebatkan di publik. Semua mencoba menyumbangkan pemikiran terbaik kepada 
bangsa dan negaranya. Sekecil apa pun kontribusi coba diberikan, termasuk tidak 
membingungkan masyarakat dengan pernyataan aneh-aneh. Bahkan media memberikan 
alokasi tayangan dan halaman untuk mengedukasi masyarakat bagaimana menghindari 
covid-19. Sedih rasanya ketika melihat pada peringatan Hari Kemerdekaan 
Republik Indonesia kita justru saling menyalahkan. Seakan berlomba untuk 
menjadi penyelamatan bangsa. Sayangnya bukan dengan aksi nyata, tetapi sekadar 
menggelar aksi politik. Lupa bahwa yang sedang kita hadapi sekarang ini 
membutuhkan pendekatan ilmiah, medis, dan rasionalitas. Bagaimana kita bisa 
percaya bahwa mereka ingin menyelamatkan bangsa, ketika justru mengajak orang 
banyak berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Tanpa menjaga jarak 
dan berorasi tentang kepahlawanannya sebenarnya mereka berpotensi menyebarkan 
covid-19 kepada orang di sekitarnya. Kegiatan mengumpulkan massa saat masih 
berlaku darurat kesehatan merupakan sebuah pelanggaran hukum. Kalau kita memang 
cinta kepada bangsa dan negara ini, mari kita kembali kepada cita-cita 
kemerdekaan. Kita bangun bersama bangsa negara ini menjadi modern, maju, 
memiliki ilmu pengetahuan, dan juga bertakwa. Membangun bangsa dan negara tidak 
harus melalui jalur kekuasaan, tetapi langsung turun ke bawah membantu 
saudara-saudara kita yang masih tertinggal. Kita sudah memilih jalan demokrasi, 
kita hormati pilihan rakyat untuk memberi kesempatan kepada yang terpilih 
sebagai Presiden untuk menjalankan tugasnya. Kita sama-sama jaga Presiden 
terpilih untuk berhasil karena we cannot afford to fail, bangsa dan negara ini 
tidak boleh gagal. Nanti 2024 ada waktunya kembali bersaing ke tampuk 
kekuasaan, termasuk dalam penanganan covid-19 sekarang ini, kita harus 
berhasil. Jangan malah kita bertepuk tangan ketika banyak warga tertular dan 
menjadi korban. Kita sama-sama kampanyekan perubahan perilaku agar kita bisa 
terhindar dari virus yang berbahaya ini. Setelah lima bulan wabah covid-19 
berlangsung, kita juga harus menyelamatkan ekonomi warga. Semua harus mau 
berperan serta menggerakkan ekonomi tanpa boleh tertular virus korona. Mari 
kita isi upaya penyelamatan Indonesia dengan tindakan nyata, bukan hanya 
berteriak-teriak untuk menyatakan bahwa kita yang paling hebat.  

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1915-persatuan-indonesia






Kirim email ke