Pesantren-pesantren yang Menolak People Power Ajakan Kubu Prabowo
Reporter:
M Rosseno Aji
Editor:
Endri Kurniawati
Minggu, 19 Mei 2019 12:36 WIB
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua
kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) serta Ketua Dewan Kehormatan
PAN Amien Rais menikmati menu kuah beulangong (kari daging sapi) yang
dimasak untuk merayakan tradisi meugang (hari pemotongan hewan) pertama
di Posko BPN Prabowo-Sandi, Banda Aceh, Aceh, Jumat 3 Mei 2019. ANTARA
FOTO/Irwansyah PutraCalon presiden dan wakil presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) serta
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menikmati menu kuah beulangong
(kari daging sapi) yang dimasak untuk merayakan tradisi meugang (hari
pemotongan hewan) pertama di Posko BPN Prabowo-Sandi, Banda Aceh, Aceh,
Jumat 3 Mei 2019. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Sejumlah pondok pesantren menolak seruanpeople
power <https://www.tempo.co/tag/people-power>yang digagas kubu pendukung
Prabowo - Sandiaga Uno. Sebagian besar dari mereka menolak seruan itu
karena berpotensi memicu kegaduhan.
Ide people power pertama kali disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Partai
Amanat Nasional Amin Rais untuk menolak hasil pemilihan presiden yang
dianggapnya curang. Belakangan Amien mengubah istilah people power
menjadi Gerakan Kedaulatan Rakyat. Beberapa kalangan pesantren tak
setuju dengan seruan people power itu. Berikut adalah
pesantren-pesantren yang menolak:
Baca juga: People Power Ditekan, Amien Rais: Kami Jangan Ditakut-takuti
<https://nasional.tempo.co/read/1206505/people-power-ditekan-amien-rais-kami-jangan-ditakut-takuti>
1. Tiga Pesantren di Indramayu
Pesantren Raudlatut Tholibien, Pesantren Darul Ma'arif Kaplongan dan
Pesantren Cadangpinggan menolak seruan itu. Pengurus Ponpes Raudlatut
Tholibien Indramayu, Abdul Aziz menyayangkan gerakan itu karena bisa
menimbulkan kegaduhan.
"Kalau tidak menerima hasil keputusan Pemilu dan menggerakkan massa,
maka artinya ada indikasi memecah belah keutuhan bangsa," kata Aziz
menyampaikan alasannya pada Kamis, 16 Mei 2019. Dia mengimbau masyarakat
tidak terpengaruh seruan people power. Menurut dia gerakan itu di luar
koridor hukum.
Pengasuh Ponpes Cadangpinggan Indramayu, Abdul Syakur Yasin mengajak
semua pihak menahan diri, demi terjaganya persatuan dan kesatuan
Indonesia. “Persatuan dan kesatuan terlalu mahal dikorbankan untuk
ambisi pribadi.”
2. Pesantren Sunan Kalijaga
Pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga, Beny Susanto, menyesalkan maklumat
yang pernah disampaikan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab
yang menuduh telah terjadi kecurangan masif, sistematis dan terstruktur
pada pemilu 17 April lalu. Seruan itu dinilainya tidak patut dan
semestinya ditolak. “Diabaikan saja karena bersifat provokatif dan
fitnah yang berpotensi merusak kondusifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara,” kata Beny, Kamis, 2 Mei 2019.
Ia mengajak semua pihak, baik pasangan calon, tim sukses, pimpinan
parpol dan simpatisan agar tetap bersama menjaga kondusifitas,
kebersamaan, persaudaraan dan persatuan nasional. Semua pihak diminta
menjauhkan diri dari fitnah, hoaks, provokasi, dan ujaran kebencian yang
bisa merusak harmoni dan kohesifitas seluruh warga dan bangsa.
Baca juga: MUI Kabupaten Lebak dan Pandeglang Tolak People Power
<https://nasional.tempo.co/read/1206331/mui-kabupaten-lebak-dan-pandeglang-tolak-people-power>
ADVERTISEMENT
3 Pesantren Lainnya
Pimpinan Pesantren Al Khaeriyah di Kampung Kareo Genggong, Desa Kareo,
Kecamatan Kopo, Serang Suparta menganggap seruan itu sengaja dimunculkan
elit politik untuk memecah belah bangsa. Dia mengajak masyarakat tidak
mengikuti seruan itu.
Pesantren Al Islah Dadapan Bondowoso yang sempat menyatakan dukungannya
terhadap Prabowo menolak people power untuk menjaga ketentraman masyarakat.
Ponpes Asnawiyyah Demak juga bersikap sama. Pengasuh ponpes, Cholilullah
dalam video yang diunggah di Youtube meminta masyarakat Demak tidak
terprovokasi ajakanpeople
power<https://nasional.tempo.co/read/1206646/asosiasi-dprd-indonesia-serukan-masyarakat-tolak-people-power>ataupun
Gerakan Kedaulatan Rakyat. Dia meminta masyarakat menghormati hasil pemilu.
ROSSENO M. AJI | MUH SYAIFULLAH | ANTARA
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com