Presiden Xi Klaim 150 Negara Ikut Belt and Road Initiative
Reporter:
Non Koresponden
Editor:
Maria Rita Hasugian
Senin, 29 April 2019 06:01 WIB
**
*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Presiden Cina Xi Jinping mengklaim sudah 150
negara menandatangani keikutsertaan mereka dalam KTT Belt and Road
Initiative <https://www.tempo.co/tag/belt-and-road-initiative>. Klaim
itu disampaikan dalam Belt and Road Forum untuk kedua kalinya di Beijing
selama 3 hari, 25-27.
Sejauh ini Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang secara
terbuka menolak ide Xi tentang Belt and Road Initiative yang digulirkan
pada tahun 2013.
Baca: Indonesia Ikut One Belt One Road Cina, Untung atau Rugi?
<https://fokus.tempo.co/read/1189679/indonesia-ikut-one-belt-one-road-cina-untung-atau-rugi>
Xi membuat kebijakan untuk membangun global infrastruktur dengan
membangun pelabuhan, jalan dan rel kereta untuk menciptakan koridor
dagang baru yang menghubungkan Cina, Afrika, dan Eropa.
Sejak diluncurkan hingga pada tengah semester 2019, jumlah pinjaman luar
negeri untuk proyek ini telah lebih dari US$ 90 miliar.
Pinjaman dengan jumlah yang sangat besar dikritik akan membebani
negara-negara miskin sehingga jika utang tak dapat dilunasi, maka
Beijing mendapatkan keuntungan diplomatik atau keuntungan komersial.
Wakil presiden AS, Mike Pence bahkan mengecam Beijing dengan menyebutnya
sebagai diplomasi utang pada Oktober lalu.
Baca: Cina Jamin Kerja Sama Belt and Road Initiative Tidak Rugikan RI
<https://bisnis.tempo.co/read/1120089/cina-jamin-kerja-sama-belt-and-road-initiative-tidak-rugikan-ri>
"Syarat pinjaman itu setidaknya buram, dan manfaatnya mengalir sangat
banyak ke Beijing," ujar Pence.
Para akademisi Universitas Harvard merilis laporan pada tahun 2018 yang
menyebutkan Cina memberlakukan tingkat utang yang tinggi untuk
negara-negara Asia Pasifik dengan tujuan memperoleh aset strategis atau
pengaruh politik dari negara-negara pengutang.
Meski sorotan tajam telah dimunculkan, forum Belt and Road Initiative
kedua di Beijing dihadiri 5 ribu peserta dari lebih dari 150 negara.
Menurut rilis Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, untuk pertama kali para
peserta merupakan pemimpin negara-negara Asia dan Eropa yang menghadiri
forum Belt and Road Initiative kedua.
ADVERTISEMENT
Baca: Prancis Enggan Ikut One Belt One Road Cina, Alasannya?
<https://dunia.tempo.co/read/1189356/prancis-enggan-ikut-one-belt-one-road-cina-alasannya>
Para pemimpin yang hadiri di antaranya Wakil presiden Jusuf Kalla,
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien
Loong, Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi, Perdana Menteri
Pakistan Imran Khan, Kanselor Austria Sebastian Kurz, dan Perdana
Menteri Italia Giuseppe Conte.
Adapun Amerika Serikat dan sekutu dekatnya, Australia, Selandia Baru dan
Kanada tidak hadir. Sedangkan Jepang hanya mengirikan utusan khusus. IMF
juga disebut menghadiri forum ini.
Menurut Beijing, jika pada forum pertama tahun 2017 dihadiri 29 pemimpin
negara, maka di forumBelt and Road Initiative
<https://www.tempo.co/tag/belt-and-road-initiative>kedua ini dihadiri 37
pemimpin negara.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com