Kutipan : "Kalau Prabowo kalah dalam pemilihan presiden, katanya, negara
ini bisa punah."
Ucapan Prabowo tersebut bisa dianggap "Gurau" tapi jangan lupa dalam
"Gurau" juga ada keseriusan.
Kita jangan lupa bahwa Prabowo pernah terlibat di Papua, di Timor Timur
dan juga perintah Prabowo
untuk menghilangkan aktivis 1998. Berdasarkan fakta tersebut, maka "ada
kemungkinan" jika Prabowo
kalah pemilu 2019, dia akan "meneruskannya dengan kekerasan lewat perang
saudara". Pendukungnya
di militer yang aktif dan tidak aktif banyak, mantan istrinya sekeluarga
tetap mendukungnya, begitu juga
kelompok 212 dan belum lagi negeri asing yang merasa tidak senang dengan
pemerintahan Jokowi. Kalau
itu terjadi maka apa yang disebut legenda "Brata yuda" terulang .
Karena itu kita jangan meremehkan
ucapan Prabowo tersebut, tapi kita harus waspada dan siap menghadapi
segala kemungkinan.
AA
http://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1399-punah
/*Punah*/
Penulis: *Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group* Pada: Kamis, 20 Des
2018, 05:30 WIB podium <http://mediaindonesia.com/podiums>
<http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1399-punah>
<http://twitter.com/home/?status=Punah
http://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1399-punah via
@mediaindonesia>
Punah
<http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/podiums/2018/12/f9e23aabbb1d6104f039f9222e10f8e6.jpg>
TOPIK pekan ini perihal negara punah. Kalau Prabowo kalah dalam
pemilihan presiden, katanya, negara ini bisa punah. Pernyataan itu
membuat Menko Polhukam Wiranto mendadak menjadi pelawak.
Kata Wiranto, kalau negara ini punah, rumahnya di bilangan Bambu Apus,
Jakarta Timur, diserahkan ke Prabowo. Kenapa? Kalau negara ini punah
buat apa lagi punya rumah? Sebab semua punah.
Wiranto tertawa. Saya pun tertawa membaca berita itu. Saya bahkan latah
berlagak orang kaya ingin memberi rumah saya yang kecil di bilangan
Bekasi untuk Prabowo. Kenapa? Ketika negara ini punah tidak ada lagi
urusan dengan rumah kecil atau rumah besar. Semuanya rata, punah.
Bicara kepunahan lazimnya membawa tangis, bukan tawa. Contohnya, Sedih
Banget, 15 Hewan ini Ternyata Punah karena Ulah Manusia Sendiri! Itu
judul sebuah tulisan dengan imbauan 'Semoga perburuan ilegal segera
dihentikan di seluruh dunia'.
Salah satu yang punah itu harimau jawa. Tubuhnya kecil, tetapi cukup
kuat untuk mematahkan kaki kuda atau kaki kerbau dengan cakarnya.
Kendati cukup kuat, mereka punah akibat perburuan yang masif dan habitat
alami mereka diduduki manusia.
Apakah Prabowo mengira Republik Indonesia ini seperti harimau jawa yang
punah itu? Entahlah. Yang nyata terbaca ia merasa hanya jika dirinya
yang menjadi presiden negara ini tidak punah.
Dia merasa hanya dirinya pemimpin di negeri ini yang mampu membuat
negara dan bangsa ini punya cakar menghadapi kaki-kaki negara besar
serta mampu menghadapi ulah manusia Indonesia yang korup. Apakah ada
yang salah dengan perasaan itu?
Perasaan diri besar kiranya perkara yang diperlukan bagi siapa pun yang
merasa dirinya dikecilkan orang lain. Diperlukan sebagai keseimbangan.
Perkara yang hebat ialah bila orang merasa dirinya pas untuk dirinya,
apa pun status dan kedudukannya, dalam keadaan apa pun, terlepas apa pun
penilaian orang terhadap dirinya. Hebat karena orang cenderung
berlari-lari di luar dirinya sehingga seperti tidak sempat berlabuh di
dalam diri, di kebeningan diri. Akibatnya orang itu tidak pernah tahu
yang pas buat dirinya.
Berlari-lari di luar diri belum tentu mencapai garis finis atau sampai
di garis finis, tetapi kalah. Dalam suasana kebatinan seperti itu, orang
yang tidak sempat berlabuh dalam kebeningan diri, bisa penasaran
berkepanjangan.
Demokrasi mengandung keluwesan bagi siapa pun untuk bertarung menjadi
presiden termasuk bagi mereka yang penasaran dengan dirinya kok kalah
melulu. Demokrasi punya daya dukung dan daya pikul yang lentur untuk
menghormati perbedaan, memelihara harkat dan kehormatan yang menang
maupun yang kalah, serta memberi kesempatan kepada siapa pun yang punya
rasa penasaran kok kalah melulu.
Akan tetapi, merasa diri sendiri paling hebat di negeri ini dan mengira
Indonesia punah bila diri itu tidak terpilih menjadi presiden, kiranya
hanya perasaan Kakanda Prabowo saja.
Maaf bila perasaan itu menimbulkan rasa geli, bukan rasa sedih seperti
punahnya harimau jawa.
<http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1399-punah>
<http://twitter.com/home/?status=Punah
http://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1399-punah via
@mediaindonesia>