ketua mui manusia dungu!

---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote :

 Gimana kalau justru Amerika mengenakan sangsi ekonomi pada Indonesia?
 Atau mencabut support di PBB terkait Papua misalnya sehingga membuka peluang 
untuk referendum?
 

 ---
 Sementara itu, kata Nur Iman Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga 
ditulis dengan menggunakan piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan 
komputer yang menggunakan sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting 
di situs yang menggunakan sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan 
aplikasi produk Amerika juga."

 ...
 Bhima menuturkan, AS secara rutin mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, 
antara lain kedelai, biji gandum, susu, lada, kopi, dan tembakau.

 ...
 Soal Yerusalem: Bisakah Anda benar-benar memboikot produk Amerika? 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448 Abraham UtamaBBC Indonesia
 4 jam lalu

 Bagikan artikel ini dengan Facebook 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#  Bagikan artikel ini dengan 
Twitter http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#  Bagikan artikel ini 
dengan Messenger http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#  Bagikan 
artikel ini dengan Email 
mailto:?subject=Shared%20from%20BBC%20Indonesia&body=http%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Findonesia-42393448
  Kirim http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42393448#share-tools




 
 Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionSeruan boikot produk AS muncul pada 
'Aksi Bela Palestina' di Jakarta, Minggu (17/12). Bisakah masyarakat Indonesia 
sekarang hidup tanpa produk AS seperti peranti lunak komputer, mesin pencari 
internet, dan media sosial -yang pada umumnya turut diciptakan para keturunan 
Yahudi?
 Apakah seruan boikot produk Amerika Serikat sekadar retorika atau bisa 
dijalankan?
 Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan fatwa yang melegalisasi 
pemboikotan produk asal Amerika Serikat jika negara itu tidak segara 
membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
 Sejumlah kalangan sebelumnya juga menyerukan gerakan boikot serupa. Namun 
pengamat menyebut aksi boikot itu tidak realistis.
 "Mereka mendesak boikot lewat media sosial seperti Facebook, itu kan juga 
produk Amerika," kata Nur Iman Subono, dosen ilmu politik dari Universitas 
Indonesia, Senin (18/12).
 Massa Aksi Bela Palestina padati kawasan Monas, Ketua MUI serukan 'boikot 
Amerika' http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42382843 Aksi bela Palestina, 
antara solidaritas kemanusiaan dan politik identitas 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42383221 Seruan 'Boikot Starbucks' 
diperbincangkan dari Indonesia sampai Malaysia 
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40477621 Sementara itu, kata Nur Iman 
Subono, "pernyataan sikap dan sebagainya juga ditulis dengan menggunakan 
piranti lunak pemroses kata produk Amerika, dengan komputer yang menggunakan 
sistem operasi produk Amerika, dan mungki diposting di situs yang menggunakan 
sistem produk Amerika. Serta disebar-luaskan dengan aplikasi produk Amerika 
juga."
 Belum lagi minuman ringan, makanan cepat saji, hiburan dan lain-lain, yang 
didominasi produk Amerika, dan sedikit banyak melibatkan kalangan Yahudi.
 Jadi, "Kalau mau realistis, praktik boikot tidak bisa dilakukan. Ini hanya 
ujaran kekesalan, politis, dan emosional," tambah Nur Iman Subono.
 Nur Iman menuturkan, dalam era globalisasi, pembuatan produk melibatkan tidak 
hanya satu negara. Pemboikotan menurutnya bisa jadi salah sasaran.
 "Seluruh produk tidak dibikin di satu tempat tapi disubkontrakkan ke berbagai 
negara, jadi semuanya terlibat," kata dia.
 Lebih dari itu, Nur Iman menyebut Indonesia juga memiliki hubungan ekonomi 
dengan negara lain yang tidak dapat diputuskan begitu saja, terutama dalam 
konteks utang dan investasi.
 "Saya kira ini tidak realistis," tuturnya.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionAksi boikot produk AS di Sri Lanka, 
beberapa tahun lalu, terkait dukungan AS bagi resolusi PBB tentang penyelidikan 
HAM di Sri Lanka. 
 Dihubungi terpisah, Bhima Yudhistira, peneliti di Institute for Development of 
Economics and Finance, yang lebih bisa dilakukan Indonesia adalah langkah di 
sektor perdagangan, berupa retaliasi atau pembalasan atas sejumlah langkah 
perdagangan AS.
 Pembalasan itu, kata Bhima, elegan karena, walaupun itu tak terkait Yerusalem 
didasarkan pada kebijakan AS yang selama ini merugikan Indonesia, yaitu 
penerapan bea masuk tinggi terhadap ekspor biodiesel.
 "Indonesia dikenakan bea masuk yang besar. Ini momen politik yang tepat untuk 
memeriksa kembali dumping (pemberlakuan harga lebih rendah di luar daripada 
dalam negeri) dalam produk yang diekspor AS," ujarnya.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionDalam dua pekan terakhir, ribuan orang 
sudah dua kali berkumpul di pusat ibu kota Jakarta untuk menyuarakan kecaman 
atas Amerika Serikat terkait Yerusalem. Bhima menuturkan, AS secara rutin 
mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, antara lain kedelai, biji gandum, 
susu, lada, kopi, dan tembakau.
 Terhadap produk itu, kata Bhima, pemerintah dapat meniru executive order atau 
perintah sebagaimana yang dilakukan Presiden AS Donald Trump untuk memeriksa 
penyebab defisit necara perdagangan AS dan Indonesia.
 Bhima berkata, Indonesia dapat menerapkan bea masuk yang tinggi pula terhadap 
produk-produk itu. Namun, kebijakan tersebut harus dipersiapkan secara matang, 
salah satunya dengan berkerja sama dengan negara lain yang dapat menjadi sumber 
impor cadangan.
 "Retaliasi atau pembalasan ini sifatnya tidak emosional, tapi profesional 
dalam perdagangan," ujar Bhima.
Hak atas fotoAFPImage captionPemerintah Indonesia disebut dapat menunjukkan 
kecaman nyata atas kebijakan AS untuk Yerusalem melalui sektor ekspor-impor. 
November lalu Kementerian Perdagangan meminta AS meninjau ulang putusan bea 
masuk imbalan atas produk biodiesel asal Indonesia yang mencapai 34,45 hingga 
64,73% dari total nilai ekspor.
 Saat ini AS tengah menyelidiki peran biodiesel asal Indonesia pada kerugian 
industri di negara mereka. Jika terbukti memicu kerugian masif, AS tidak akan 
mengurangi bea masuk tersebut.
 Baru sekedar ancaman Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, menyebut lembaganya 
telah menyerahkan imbauan tertulis kepada AS melalui wakil Dubes AS di 
Indonesia, Erin Elizabeth McKee, Senin pagi tadi.
 Jika AS tidak segera mencabut pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, MUI 
akan mengeluarkan fatwa terkait pemboikotan produk asal negeri Paman Sam.
 "Kami berharap dengan boikot ini, para pengusaha AS juga menekan presiden 
mereka, bahwa keputusan itu sangat berpengaruh ke kegiatan usaha mereka," kata 
Anwar.
 Anwar mengklaim boikot dapat diterapkan pada produk makanan dan minuman yang 
dijual perusahaan AS. "Kita buat substitusinya, kalau kopi, diganti kopi lokal. 
Kita sosialisikan sebagai pengganti," ucapnya.
 Mengenai kopi, produk lokal sudah banyak brtebaran sebetulnya. Namun yang 
sudah anyak menjadi bagian dari kehiupan sehari-hari, misalnya minuman ringan.
 Anwar mengakui, tidak banyak produk dalam negeri yang dapat menjadi pengganti 
produk AS. Menurutnya itu merupakan resiko politik.
 "Ada yang tidak bisa diganti, ya bagaimana juga caranya harus tetap 
dijalankan," kata Anwar.
Hak atas fotoBBC INDONESIAImage captionKetua Bidang Luar Negeri MUI, Muhyiddin 
Junaidi, menyatakan lembaganya akan merealisasikan ancaman boikot jika AS tidak 
membatalkan keputusan soal Yerusalem. Pimpinan MUI lainnya, Muhyiddin Junaidi, 
menyebut DPR sepatutnya membentuk panitia khusus untuk meninjau kepentingan 
investasi dan bisnis AS di Indonesia, menyusul kisruh Yerusalem.
 Langkah parlemen itu, menurutnya, dapat dijalankan dengan merujuk pembukaan 
konstitusi yang menentang segala bentuk kolonialisme dan penjajahan.
 "Kami minta hubungan ekonomi itu ditinjau kembali, meski nanti akan ada 
konsekuensi karena diputuskan sepihak," tuturnya.
 Muhyiddin mengatakan, ancaman boikot itu harus disertai kepercayaan diri 
nasional bahwa Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa bergantung 
pada AS.
 "Indonesia punya semuanya, emas, minyak, tembaga, semuanya kita punya. Untuk 
mandiri kita memang harus bersakit-sakit dulu.
 
Hak atas fotoREUTERSImage captionKedai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, 
pernah diboikot sejumlah kelompok di Indonesia karena isu LGBT. Sebelum isu 
Yerusalem, seruan boikot juga pernah dilempar MUI ke publik ketika mereka 
menuding perusahaan kedai kopi waralaba Starbucks mendukung kelompok lesbian, 
gay, biseksual, and transgender.
 Tuduhan itu muncul Juli 2017 dan ramai dibicarakan di media sosial melalui 
tagar #boikotstarbucks. Kedai kopi itu dinilai membawa budaya asing yang tidak 
sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia.
 Namun seruan boikot tersebut tidak berlangsung lama. PT MAP Boga Adiperkasa 
Tbk, pemegang lisensi Starbucks, berkeras tidak melanggar peraturan 
perundang-undangan apapun.
 Bagaimanapun, isu boikot Starbucks itu sempat melemahkan saham perusahaan itu 
di Bursa Efek Indonesia.

 


  • [GELORA45] ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • [GELOR... marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
    • [GELOR... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • Fw... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke