-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1787-relawan-bergerak


Jumat 27 Maret 2020, 05:10 WIB

Relawan Bergerak

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group | Editorial
 
Relawan Bergerak

MI/Ebet
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group.

SATU hal yang membanggakan dari bangsa ini ialah sikap solidaritas sosial yang 
tinggi. Kultur ‘keluarga besar’ memang menjadi obat ketika kita berada dalam 
kesulitan. Memang, hanya di Indonesia ketika kita datang ke satu tempat 
langsung diundang masuk ke rumah dan disuguhi hidangan.

Coba saja kita jalan ke desa. Pasti orang yang menyambut dengan terbuka. Tidak 
ada perasaan curiga terhadap mereka yang datang. Selalu pendekatannya itu 
positif. Tidak hanya menyapa, tetapi juga mengundang kita untuk masuk ke 
rumahnya.

Dunia boleh semakin modern, tetapi rasa kekeluargaan itu masih tetap ada. Kita 
tidak mungkin cuek kepada saudara atau tetangga yang sedang berada dalam 
kesulitan. Sekecil apa pun kita akan berupaya untuk bisa turut membantu yang 
sedang kesusahan.

Kultur itu tidak mungkin ada di negara-negara Barat. Bahkan orangtua yang ingin 
menengok anak dan cucunya, ia harus membuat janji terlebih dulu. Jangan harap 
orangtua bisa menginap di rumah anaknya karena tidak ada ruangan untuk itu.

Kultur ‘keluarga besar’ itulah yang kini menolong kita ketika pandemi virus 
korona sekarang ini terjadi. Kelompok masyarakat bergerak untuk menyingsingkan 
lengan baju membantu bangsa ini berperang menghadapi wabah virus korona.

Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Andre Rahadian kini menjadi 
koordinator Tim Relawan melawan covid-19. Ia mengajak himpunan alumni perguruan 
tinggi seluruh Indonesia untuk ikut bergabung di dalamnya. Ketua Ikatan Alumni 
Universitas Diponegoro Maryono merupakan salah satu yang ikut terjun di 
dalamnya.

Kita memang harus bahu-membahu menghadapi ancaman virus korona ini. Tidak hanya 
memikirkan bagaimana membantu petugas kesehatan yang menjadi pahlawan 
kemanusiaan karena berdiri pada garda terdepan, tetapi juga dipikirkan untuk 
membantu kelompok masyarakat yang secara ekonomi paling terpukul akibat virus 
yang sangat berbahaya ini.

Memang, tidak mungkin pemerintah sendiri berjuang menghadapi front peperangan 
melawan virus korona. Kita tidak mempunyai kemewahan seperti Presiden AS Donald 
Trump yang bisa memberikan dana penanganan virus korona sampai US$2 triliun.

Kita pantas bersyukur rasa kebersamaan itu terus bermunculan. Mereka yang 
merasa memiliki tenaga, menjadi relawan kemanusiaan. Di Jakarta saja ada 
sekitar 1.300 relawan bersedia menjadi garda terdepan di bidang penanganan 
medis.

Di pihak lain, banyak pengusaha mencoba mendatangkan alat pelindung diri, 
masker, kacamata, dan ventilator yang dibutuhkan petugas medis untuk menangani 
pasien covid-19. Ada yang memberikan gedung untuk tempat istirahat petugas 
medis. Ada juga yang menyediakan bahan makanan bagi kebutuhan petugas medis.

Memang, luar biasa dana yang dibutuhkan untuk logistik menghadapi covid-19 ini. 
Untuk kebutuhan makanan relawan medis saja, paling tidak dibutuhkan dana Rp400 
juta setiap hari. Belum lagi biaya untuk penyediaan APD guna menangani satu 
pasien sampai sembuh, bisa mencapai Rp45 juta.

Di samping kebutuhan pengobatan, masih diperlukan biaya untuk pencegahan. Biaya 
penyemprotan disinfektan yang dilakukan pemerintah daerah setiap hari tidak 
kecil. Belum lagi bantuan sosial yang perlu kita siapkan bagi kelompok 
masyarakat bawah akibat terhentinya kegiatan ekonomi. Semua orang yang sehat 
tetap harus hidup.

Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Menteri Keuangan menyiapkan anggaran 
khusus untuk bantuan sosial bagi masyarakat kelompok bawah. Bahkan mereka yang 
kemudian terkena pemutusan hubungan kerja akan ditanggung biaya hidupnya sampai 
mendapatkan pekerjaan baru.

Memang luar biasa anggaran yang dibutuhkan untuk menyelamatkan bangsa ini dari 
ancaman virus korona. Satu yang membuat kita tidak boleh berkecil hati, kondisi 
ini dihadapi oleh seluruh negara di dunia.

Satu kata yang harus kita katakan: bangsa ini harus selamat. Berapa pun 
biayanya, kita harus menanggung beban itu. Hanya dengan kemauan seluruh bangsa 
ini untuk memikul beban berat itu, maka kita bersama akan bisa keluar dari 
kesulitan ini.

 
 





Kirim email ke