https://www.antaranews.com/berita/1050244/romo-magnis-nilai-sudah-tak-ada-jalan-bagi-papua-untuk-merdeka
Romo Magnis nilai sudah tak ada jalan
bagi Papua untuk merdeka
Sabtu, 7 September 2019 20:15 WIB
Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Anak Bangsa
Cinta NKRI melakukan aksi damai untuk Papua di depan Monumen Mandala
Pembebasan Irian Barat, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (30/8/2019).
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.
Jakarta (ANTARA) - Rohaniawan Katolik sekaligus budayawan Romo Franz
Magnis Suseno menilai sudah tidak ada jalan bagi masyarakat Papua
melakukan referendum atau jajak pendapat untuk memisahkan diri dari
Indonesia, menyusul sikap Pemerintah yang secara tegas menyatakan tidak
akan melepas wilayah Bumi Cenderawasih itu.
"Saya berpendapat, bahwa meminta referendum, mengharapkan Papua merdeka
itu jalan buntu total," ujar Magnis di Jakarta, Sabtu.
Magnis mengatakan upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk tetap
memperjuangkan kemerdekaan hanya akan berakhir sia-sia, dengan banyaknya
korban jiwa yang justru berasal dari masyarakat asli Papua sendiri.
*Baca juga: Polda Jatim terbitkan DPO Veronica Koman pekan depan
<https://www.antaranews.com/berita/1049896/polda-jatim-terbitkan-dpo-veronica-koman-pekan-depan>*
"Memperjuangkan kemerdekaan dengan kekerasan paling-paling hanya bisa
berakhir dengan kematian fisik orang asli Papua," kata Guru Besar
Filsafat STF Driyarkara itu.
Magnis sendiri dapat memahami kekecewaan yang dirasakan oleh masyarakat
Papua setelah insiden rasisme yang terjadi di Surabaya beberapa waktu
lalu. Saat ini, kata dia, yang dibutuhkan oleh mereka adalah rasa
keadilan yang dihadirkan oleh Pemerintah atas berbagai pelanggaran HAM
yang selama ini terjadi di Papua.
*Baca juga: Papua Terkini - Edo Kondologit: Saya Papua, bagian dari
Indonesia
<https://www.antaranews.com/berita/1049474/papua-terkini-edo-kondologit-saya-papua-bagian-dari-indonesia>*
Oleh karena itu, dirinya mengusulkan Pemerintah membentuk komisi
independen untuk mengungkap fakta mengenai apa yang sebenarnya terjadi
di Papua, sembari terus melakukan pemerataan pembangunan di wilayah
paling timur Indonesia itu.
"Orang Papua harus bisa merasakan bahwa mereka sebagai manusia itu
diakui. Dan semua program lain dari Pemerintah yang sudah berjalan di
Papua tentu diteruskan," kata dia.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2019