Setahun Jokowi-Ma'ruf dalam Bingkai Survei

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 21 Okt 2020 06:13 WIB
https://news.detik.com/berita/d-5221894/setahun-jokowi-maruf-dalam-bingkai-survei?single=1
3 komentar <https://news.detik.com/berita/d-5221894/setahun-jokowi-maruf-dalam-bingkai-survei?single=1#comm1> SHAREURL telah disalin <https://news.detik.com/berita/d-5221894/setahun-jokowi-maruf-dalam-bingkai-survei?single=1> Akhirnya Jokowi-Maruf disahkan menjadi Presiden dan wakil presiden 2019-2024Baner pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin (Foto: Andhika A)

*Jakarta*-

PemerintahanJoko Widodo dan Ma'ruf Amin <https://www.detik.com/tag/jokowi-maruf-amin>genap berusia satu tahun. Intip suara publik tentang kinerja setahun Jokowi-Ma'ruf melalui hasil survei ini.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf awalnya memenangiPilpres 2019 <https://www.detik.com/tag/pilpres-2019>mengalahkan rivalnya,Prabowo Subianto-Sandiaga Uno <https://www.detik.com/tag/prabowo-subianto_sandiaga-uno>.

Jokowi-Ma'ruf memenangkan hati rakyat Indonesia dengan janji-janji yang terangkum dalam visi-misi berikut:

Visi:

Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong

Misi:

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.

Jokowi dan Ma'ruf Amin mengucapkan sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.Jokowi dan Ma'ruf Amin mengucapkan sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. Foto: Rifkianto Nugroho

Jokowi-Ma'ruf Amin kemudian dilantik pada Minggu 20 Oktober 2019. Dalam acara pelantikan pada Sidang Paripurna MPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jokowi-Ma'ruf mengucap sumpah untuk menunaikan kewajibannya.

Jokowi-Ma'ruf terus berupaya merealisasikan janji-janjinya. Namun belum sepenuhnya dituntaskan dalam tempo setahun ini. Terlebih Indonesia tengah dilanda pademi virus Corona (COVID-19 <https://www.detik.com/tag/covid_19>).

Kinerja Jokowi-Maruf pun menjadi sorotan publik. Berdasarkan hasil Litbang Kompas menunjukkan lebih banyak responden yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf.

Survei Litbang Kompas dilakukan lewat telepon pada 14-16 Oktober 2020 terhadap 529 responden di 80 kota/kabupaten di 34 provinsi. Jumlah responden ditentukan secara proporsional dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 4,3%.

*Baca juga:*PKS Beri Jokowi Rapor Merah: Nilai 5 untuk Penanganan COVID, 6 untuk Ekonomi <https://news.detik.com/berita/d-5221260/pks-beri-jokowi-rapor-merah-nilai-5-untuk-penanganan-covid-6-untuk-ekonomi>

Responden ditanya 'Secara umum, puas atau tidakkah Anda dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin satu tahun terakhir ini?' Berikut hasilnya:

Sangat puas: 5,5%
Puas: 39,7%
Tidak puas: 46,3%
Sangat tidak puas: 6,2%
Tidak tahu: 2,3%

Bila dikelompokkan, berarti ada 45,2% responden yang puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf dan 52,5% tidak puas. Litbang Kompas juga menyurvei tingkat kepuasan di berbagai bidang. Berikut hasilnya:

Perekonomian

Sangat puas: 2,3%
Puas: 40,3%
Tidak puas: 49,7%
Sangat tidak puas: 6,2%
Tidak tahu: 1,5%

Politik dan keamanan

Sangat puas: 2,1%
Puas: 42%
Tidak puas: 46,7%
Sangat tidak puas: 6%
Tidak tahu: 3,2%

Penegakan hukum

Sangat puas: 2,1%
Puas: 30,2%
Tidak puas: 54,4%
Sangat tidak puas: 10,2%
Tidak tahu: 3,1%

*Baca juga:*Soal Survei Kinerja Jokowi Versi Litbang Kompas, PPP Bicara Penggiringan Opini <https://news.detik.com/berita/d-5221308/soal-survei-kinerja-jokowi-versi-litbang-kompas-ppp-bicara-penggiringan-opini>

Kesejahteraan sosial

Sangat puas: 3,4%
Puas: 48,8%
Tidak puas: 41%
Sangat tidak puas: 5,5%
Tidak tahu: 1,3%

Sementara itu, responden yakin pemerintah dapat menyelesaikan persoalan di negara ini.

Responden ditanya tentang tingkat keyakinan publik terhadap pemerintah menyelesaikan persoalan di berbagai bidang. Berikut ini hasilnya:

Kesehatan (pandemi COVID-19)

Sangat yakin: 4,5%
Yakin: 61,8%
Tidak yakin: 29,3%
Sangat tidak yakin: 2,6%
Tidak tahu: 1,8%

Perekonomian

Sangat yakin: 2,8%
Yakin: 61,2%
Tidak yakin: 32,5%
Sangat tidak yakin: 1,7%
Tidak tahu: 1,8%

*Baca juga:*Setahun Jokowi, Mahasiwa Unpad Desak Pemerintah Cabut Omnibus Law <https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5221063/setahun-jokowi-mahasiwa-unpad-desak-pemerintah-cabut-omnibus-law>

Politik dan keamanan

Sangat yakin: 2,1%
Yakin: 52,7%
Tidak yakin: 38,2%
Sangat tidak yakin: 4,3%
Tidak tahu: 2,7%

Penegakan hukum

Sangat yakin: 1,5%
Yakin: 44,6%
Tidak yakin: 46,1%
Sangat tidak yakin: 5,7%
Tidak tahu: 2,1%

Kesejahteraan sosial

Sangat yakin: 1,9%
Yakin: 62,8%
Tidak yakin: 32,3%
Sangat tidak yakin: 1,7%
Tidak tahu: 1,3%

Berikut ini persoalan bidang politik keamanan yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:

Gerakan separatis dan terorisme: 3,4%
Keamanan di perbatasan negara: 9,6%
Konflik antarkelompok: 10,2%
Sinergi lembaga pemerintah: 15,5%
Polemik pembentukan UU: 20,6%
Kebebasan berpendapat: 33,5%
Tidak tahu: 7,25%

Persoalan bidang penegakan hukum yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:

Sinergi lembaga penegak hukum: 8,5%
Penuntasan kasus pelanggaran HAM: 18,5%
Penegakan hukum berkeadilan: 28,4%
Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme: 41,4%
Tidak tahu: 3,2%

Persoalan bidang perekonomian yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:
Penguatan nilai tukar Rupiah: 8,3%
Pengendalian harga barang: 11,7%
Kehidupan UMKM: 26,8%
Pembukaan lapangan pekerjaan: 51,6%
Tidak tahu: 1,6%

*Baca juga:*Setahun Jokowi-Ma'ruf: Sudah Berapa Jabatan Eselon Dipangkas? <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5220823/setahun-jokowi-maruf-sudah-berapa-jabatan-eselon-dipangkas>

Persoalan bidang kesejahteraan sosial yang dinilai paling mendesak diselesaikan pemerintah:

Pelaksanaan wajib belajar: 11,7%
Pelayanan kesehatan: 22,7%
Pengentasan kemiskinan: 31%
Pengangguran: 31,8%
Tidak tahu: 2,8%.

Atas hasil survei Litbang Kompas, parpol pro Jokowi angkat suara.

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengungkit soal pandemi virus Corona (COVID-19) yang berdampak pada masalah ekonomi. "Survei dengan metodologi keilmuan yang tepat dan akurat, hasilnya harus kita terima dengan kebesaran hati," kata Hendrawan kepada wartawan pada Selasa (20/10/2020).

Menurut Hendrawan, hasil survei itu menunjukkan tiga hal terkait pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Ia mengatakan masyarakat saat ini terpukul oleh adanya pelambatan di bidang ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan resesi ekonomi.

Kemudian Hendrawan menilai sosialisasi dan efektivitas dari program kerja Jokowi-Ma'ruf dinilai belum berjalan optimal. Menurutnya, koordinasi dan birokrasi yang ruwet juga masih menjadi beban dalam pemerintahan Jokowi.

*Baca juga:*Setahun Jokowi, Demonstran Bakar Ban-Bawa Keranda di Istana Bogor <https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5220912/setahun-jokowi-demonstran-bakar-ban-bawa-keranda-di-istana-bogor>

Terakhir, Hendrawan menyoroti hubungan antara terobosan pemerintah dan harapan masyarakat. Menurut Hendrawan, hasil survei itu masih menunjukkan bahwa belum ada terobosan penting yang membawa harapan riil kepada masyarakat.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzilymenilai tidak mudah bagi pemerintah menjaga stabilitas dukungan politik di masa pandemi COVID-19.

Menurut Ace, pemerintahan Jokowi masih dapat menjaga kepercayaan masyarakat. Dukungan yang diberikan dari partai politik (parpol) kepada Jokowi membuat pemerintahan saat ini dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam penanganan pandemi COVID-19.

Ace pun mengatakan setiap hasil survei harus dilihat juga metodologi dan proses pemilihan sampelnya. Menurut Ace, hasil survei Litbang Kompas dapat semakin memicu kinerja dari para pembantu Jokowi.

"Setiap survei harus kita lihat juga metodologi, jumlah sampling dan lokus dari survei itu. Saya tidak mengatakan tidak sepakat. Saya meletakkan hasil survei Litbang Kompas ini sebagai bagian dari penilaian masyarakat agar dapat memecut kinerja para pembantu presiden sesuai dengan bidangnya," jelas Ace.

*Baca juga:*52,5% Publik Tak Puas Kinerja Jokowi Versi Litbang Kompas, PDIP Ungkit Pandemi <https://news.detik.com/berita/d-5220716/525-publik-tak-puas-kinerja-jokowi-versi-litbang-kompas-pdip-ungkit-pandemi>

Sedangkan Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali meyakini, jika tidak ada pandemi COVID-19, publik akan puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.

"Seandainya saja tidak ada COVID, saya yakin publik akan cukup puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, karena ada situasi tak terduga, situasinya jadi berbeda. Itu pun saya kira masih sangat wajar," kata Ali.

Menurut Ali, pandemi COVID-19 yang masih mewabah di Tanah Air menjadi pemicu banyaknya responden yang tidak puas. Ali menilai hal ini wajar karena situasi pandemi membuat perekonomian semua negara menjadi lesu.

Selain itu, Ali menyoroti soal terobosan strategis yang dilakukan Jokowi dalam kurun waktu terakhir, seperti omnibus law UU Cipta Kerja, pemindahan ibu kota, hingga lumbung pangan. Ia menilai kehadiran terobosan itu juga memberi persepsi yang kurang positif kepada publik.

*(aan/eva)*

Kirim email ke