Jelas berkurang karena peraturan untuk melarang 
alih fungsi sawah baru mulai teringat pada sekitar 
April 2018. Apa hari ini masih ingat? 

Dulu janjinya menambah jutaan hektar sawah baru 
di Kalimantan dan Papua. Dikritik seperti mimpi 
di siang bolong malah gemboran akan dinamai semuluk 
"food estate" dan ditanami organik untuk kepentingan.. 
ekspor!
-

Tak Seperti Janji Kampanye Jokowi, BPN Akui AreaPersawahan di Indonesia 
Berkurang

Desember 5, 2018 07:12
Jakarta,Aktual.com – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan 
Nasional(ATR/BPN) menyatakan, tiap tahun area persawahan diprediksikan terus 
berkurang.BPN menegaskan, untuk mencegah pengurangan lahan memang tidak bisa 
dilawandengan program cetak sawah semata.
Bahkan,diperkirakan tahun depan lahan sawah di Indonesia bisa berkurang lagi 
sampai1,4 juta hektare.
“Ini sajayang dari hasil terbaru 2018 itu kan 7,1 juta hektare ya dari citra 
satelit.Tapi ke depannya diprediksi bisa berkurang lagi sampai 20 persen,” 
ungkapKasubdit Pemantauan dan Evaluasi Tanah Pertanian Kementerian ATR/BPN, 
Vevin SArdiwijaya dalam keterangan tertulisnya,  Selasa (4/12).
Penguranganyang cukup signifikan tersebut dikarenakan dari hasil verifikasi 
langsung kelapangan menemukan, banyak lahan sawah yang ternyata sudah memiliki 
izin alihfungsi. Ada yang berubah menjadi mal, ada yang menjadi bangunan lain.
“Idealnyamemang tiap tahun dicek terus. Alih fungsi ini kan kencang sekali 
untuk lahanpertanian,” ucapnya.
Ke depan KementerianATR/BPN tengah fokus menggarap rancangan peraturan presiden 
guna mempersulitalih fungsi lahan. Pertama, untuk bisa efektif berproduksi, 
cetak sawahmemerlukan waktu yang sangat lama. Di mana lahan sawah baru 
tersebutdiperkirakan baru bisa berfungsi dalam jangka waktu 5 10 tahun ke depan.
“Jadi, tidakbisa buka sawah terus langsung bisa produksi 2 3 kali setahun. 
Waktunya lamaitu untuk lahan baru bisa sampai 5 10 tahun,” imbuhnya.
Sementaraitu, Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan 
BPS,Hermanto bin Ashari Prawito menyebutkan, berkurangnya luas baku lahan 
pertaniansejatinya telah terkonfirmasi dari data yang sudah dirilis pemerintah.
Data yangdidapat juga menggunakan citra satelit, menyimpulkan berkurangnya 
areal persawahan.Diharapkan, tidak ada pihak yang menggunakan data, diluar data 
nasionaltersebut.
“Iya, bisadilihat. Artinya pertahun ada sekitar 120 hektar (lahan pertanian 
yang hilang).Itu bisa dilihat dari data nasional,” ujar Hermanto.
Sebagaimanadiketahui, pada Pemilu 2014 lalu, Presiden Joko Widodo sempat 
berjanji akanmembuka lahan sawah baru seluas 1 juta hektare di luar Pulau Jawa.
Janji inidilayangkannya pada masa kampanye Pilpres 2014 menanggapi rutinitas 
tahunanimpor beras. Selain itu, janji pengadaan area sawah baru juga untuk 
mencapaikedaulatan pangan.
Ant.
(Teuku Wildan)

Kirim email ke