-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>

https://megapolitan.antaranews.com/berita/86014/ulat-bulu-serang-lahan-pertanian-dan-permukiman-warga-di-kota-sukabumi


Ulat bulu serang lahan pertanian dan permukiman warga di Kota Sukabumi

Rabu, 4 Maret 2020 21:01 WIB

Salah satu jenis ulat bulu yang menyerang permukiman warga di Kota Sukabumi, 
Jawa Barat. (Antara/Aditya Rohman)
Sudah seminggu ini ulat bulu banyak hinggap di rumah seperti nempel di dinding, 
bahkan ada juga di jemuran.
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Hama ulat bulu menyerang warga Kota Sukabumi, Jawa 
Barat yang tidak hanya lahan pertanian saja, tetapi hingga permukiman 
masyarakat yang menyebabkan sejumlah warga di beberapa kecamatan mengalami 
gatal-gatal.

"Sudah seminggu ini ulat bulu banyak hinggap di rumah seperti nempel di 
dinding, bahkan ada juga di jemuran. Kami bersama warga lain sudah mencoba 
menyemprotnya dengan desinfektan dan membunuhnya, tapi besoknya ada lagi," kata 
warga Kampung Benteng Kidul, RT 03/01, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong 
Rudiansyah di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, dengan banyaknya ulat bulu yang tubuhnya bercorak belang kuning 
hitam tersebut tentunya membuat resah warga apalagi banyak anak-anak dan sudah 
ada yang mengalami gatal-gatal akibat bulu dari ulat itu. Dirinya tidak tahu 
asal muasal binatang melata ini, karena rumahnya jauh dari lahan pertanian.

Baca juga: Hasil panen petani Flores Timur menurun akibat ulat grayak

Sama halnya, dengan warga Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong Serenita 
mengaku tangan sebelah kiri bentol-bentol terkena bulu hewan itu. Ia baru tahu 
ternyata pakaiannya dihinggapi ulat berwarna hitam pekat.

"Saya langsung basuh dengan air hangat, tidak tahu ulat itu datang dari mana 
apalagi rumah berada di dalam gang yang minim dengan pepohonan. Hingga saat 
ini, masih ada ulat yang menempel di dinding rumah dan tetangga," tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota 
Sukabumi Andri Setiawan mengatakan pihaknya sudah menerim laporan perihal 
serang hama ulat bulu di sejumlah lahan pertanian di Kota Sukabumi.

Baca juga: Flores Timur berstatus KLB hama ulat "grayak"

Ada dua kecamatan yang melaporkan serang hama itu yakni berasal dari Kecamatan 
Gunungpuyuh dan Warudoyong. Ia pun sudah menginstruksikan kepada penyuluh dan 
petugasnya untuk menyemprotkan desinfektan ke lahan pertanian yang terserang 
organisme perusak tanaman (OPT) itu.

"Penanggulangan sudah kami lakukan dan hingga saat ini belum menerima laporan 
adanya lahan pertanian yang rusak apalagi hingga gagal panen, tetapi antisipasi 
terus dilakukan sementara untuk ulat bulu yang menyerang permukiman kami akan 
berkoordinasi dahulu dengan instansi terkait dalam upaya pemberantasannya," 
katanya.
Pewarta : Aditia Aulia Rohman
Uploader : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA 




Kirim email ke