Ada apa dengan ekonomi kreatif yang membuat hutang negara selalu bertambah
dan defisit APBN dari tahun ke tahun tak pernah diatasi?Bagaimana bisa jadi
negara 5 besar ditahun 2030?


http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/10115/utang_luar_negeri_ri_bertambah_lagi_jadi_rp_5_528_triliun
*Utang Luar Negeri RI Bertambah Lagi Jadi Rp 5.528 Triliun*

Senin , 17 Juni 2019 | 12:48


AKARTA - Bank Indonesia (BI) merilis data utang luar negeri (ULN) Indonesia
periode April 2019. Dari data BI disebutkan ULN tercatat US$ 389,3 miliar
atau setara dengan Rp 5.528,06 triliun (kurs Rp 14.200).

Angka ULN ini tumbuh 8,7 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada
Maret 7,9 persen karena transaksi penarikan neto ULN dan pengaruh
pengurangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sehingga utang dalam
rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.

"Peningkatan pertumbuhan ULN terutama bersumber dari ULN sektor swasta, di
tengah perlambatan ULN pemerintah," tulis keterangan tersebut, dikutip,
Senin (17/6/2019).

Jumlah ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 189,7
miliar atau sekitar Rp 2.693,7 triliun tercatat mengalami perlambatan yakni
tumbuh 3,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya 3,6 persen.

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman senilai US$ 0,6
miliar dan penurunan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) milik
nonresiden senila US$i 0,4 miliar akibat ketidakpastian di pasar keuangan
global yang bersumber dari ketegangan perdagangan.

Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan,
dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif yang dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa
kesehatan dan kegiatan sosial (18,8 persen dari total ULN pemerintah),
sektor konstruksi (16,3 persen), sektor jasa pendidikan (15,8 persen),
sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1
persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (14,4 persen).

Kemudian utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 199,6 miliar Rp 2.834,2
triliun. Angka ini tumbuh 14,5 persen lebih tinggi dibandingkan periode
sebelumnya 13 persen.

ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor
industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara
(LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian dengan total pangsa 75,2
persen terhadap total ULN swasta.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin antara lain
dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir
April 2019 sebesar 36,5 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio
pada bulan sebelumnya," tulis keterangan tersebut seperti dikutip *detik.com
<http://detik.com>*.

BI menyebut dengan perkembangan itu, meskipun ULN mengalami peningkatan
namun masih terkendali dengan struktur yang tetap sehat.


Baca juga :


*.Cadangan Devisa Turun 3,92 Miliar Dolar AS
<http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/10115/ekonomi/read/256/ekonomi/read/110/cadangan_devisi_turun_3_92_miliar_dolar_as>*

   -

   *BI: Bunga Acuan Belum Mengetat*
   
<http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/10115/ekonomi/read/256/ekonomi/read/233/bi___bunga_acuan_belum_mengetat>
   -

   *Sepanjang Maret Rupiah Melemah 0,27 Persen  *
   
<http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/10115/ekonomi/read/256/ekonomi/read/256/sepanjang_maret_rupiah_melemah_0_27_persen____>

*Tags :*

Kirim email ke