Referendum adalah hak rakyat Papua, sesuai perjanjian yang disetujui dan
ditandatangani antara pemerintah RI dan Belanda dibawah supervisi PBB di
New York pada tahun 1962. Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban memenuhi
apa yang disetujui dan ditandatangani, menolak referendum tsb adalah tidak
mengindahkan hak rakyat Papua. Kalau NKRI membuat kebaikan terhadap rakyat
Papua selama ini, mengapa mengingkari hak mereka untuk referendum? Apakah
pantas hak rakyat Papua dipertiadakan?


https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190830211331-20-426284/wiranto-buka-dialog-rusuh-papua-asal-tak-singgung-referendum
Wiranto Buka Dialog Rusuh Papua Asal Tak Singgung Referendum

CNN Indonesia | Jumat, 30/08/2019 21:40 WIB

Bagikan :

[image: Wiranto Buka Dialog Rusuh Papua Asal Tak Singgung
Referendum]Menkopolhukam
Wiranto. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan *Wiranto <https://www.cnnindonesia.com/tag/wiranto>* menyatakan
pemerintah siap membuka ruang dialog dengan semua pihak untuk memperbaiki
situasi di *Papua <https://www.cnnindonesia.com/tag/papua>*. Namun dialog
itu tak akan membahas referendum atau kemerdekaan Papua.

Wiranto mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan agar situasi di Papua
kembali pulih. Termasuk dengan bertemu tokoh-tokoh Papua seperti yang
dilakukannya, Jumat (30/8) siang.

"Kita tidak saling salah menyalahkan tapi kita bicara solusi dan pulihkan
situasi sehingga dialog bisa dilakukan," kata Wiranto di Kantor Presiden,
Jakarta.


Saat bertemu para tokoh itu Wiranto mengaku banyak hal yang disampaikan
masyarakat terkait situasi yang perlu diperbaiki.
Lihat juga:

 250 Personel Brimob Polda Sumsel Dikerahkan ke Papua
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190830173206-20-426200/250-personel-brimob-polda-sumsel-dikerahkan-ke-papua/>


Dialog seperti ini menurutnya yang perlu dibangun dan bukan tindakan
kekerasan seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Dialog, kata Wiranto tidak mungkin dibangun saat rusuh sehingga ia
menyarankan saat ini warga Papua tenang dulu. Namun ia mengingatkan dialog
yang akan dibangun sama sekali tak terkait dengan isu referendum atau
kemerdekaan.

"Salah satu kesepakatan kita tidak bicara referendum, tidak bicara
kemerdekaan," kata Wiranto.

"NKRI harga mati. Keputusan PBB Bahwa Papua dan Papua Barat bagian NKRI,"
tegasnya lagi.
Lihat juga:

 Stafsus Presiden Lenis Kogoya Dorong Audit Dana Otsus Papua
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190830171209-20-426183/stafsus-presiden-lenis-kogoya-dorong-audit-dana-otsus-papua/>

Rapat terbatas di Kantor Presiden ini dihadiri langsung oleh Presiden
Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu menteri dan pejabat yang
hadir antara lain Mensesneg, Seskab, Menlu, Panglima TNI, Kapolri, Kepala
BIN.

Wiranto mengatakan dalam ratas Presiden secara khusus membahas perkembangan
situasi Papua dan Papua Barat.

"Dalam penekanan beliau, beliau ingin agar hukum ditegakkan secara tegas,
siapapun yang melanggar hukum, baik kejadian di Surabaya, Papua, dan Papua
Barat," ujarnya.

Situasi keamanan di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat memang memanas
dalam beberapa hari terakhir. Unjuk rasa masyarakat Papua di Sorong,
Manokwari, Fakfak, Dieyai, hingga Jayapura berakhir dengan kerusuhan.
Lihat juga:

 Jokowi soal Papua: Tidak Ada Toleransi Bagi Perusuh
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190830200102-20-426264/jokowi-soal-papua-tidak-ada-toleransi-bagi-perusuh/>

Massa merusak fasilitas milik pemerintah dan fasilitas umum. Di Deiyai,
Rabu lalu, seorang TNI tewas akibat terkena panah dari massa yang berunjuk
rasa.

Rangkaian unjuk rasa itu merupakan respons terhadap pengepungan asrama
mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Dalam pengepungan di Surabaya ada
dugaan tindakan rasialis dilakukan terhadap mahasiswa Papua.

Kirim email ke