From: Awind j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Friday, November 24, 2017 7:13 AM

  



https://bisnis.tempo.co/read/1036445/jokowi-minta-jatah-20-persen-beras-impor-malaysia?AllUtama&campaign=AllUtama_Click_3


Jokowi Minta Jatah 20 Persen Beras Impor Malaysia 
Reporter: 
Yohanes Paskalis
Editor: 
Yudono Yanuar
Kamis, 23 November 2017 18:03 WIB 

 
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri Malaysia Najib Razak 
(kiri) sebelum pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention 
Center, Jakarta, 7 Maret 2017. ANTARA/IORA SUMMIT 2017/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo sempat membahas tentang stok beras 
Indonesia yang berlebih kala bertemu Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak 
di Kuching, Malaysia, pada Rabu, 22 November 2017. Jokowi menyampaikan harapan 
agar 20 persen kebutuhan beras impor Malaysia pada 2018 didatangkan dari 
Indonesia.

"Jadi Presiden minta jatah kuota pada PM Malaysia untuk bisa diberi kuota 20 
persen ekspor (beras) kita ke sana. Ini hitungan berdasarkan total kebutuhan 
impor mereka (Malaysia), yaitu sekitar 150 ribu ton," ujar Menteri Perdagangan 
Enggartiasto Lukita di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 23 November 2017.

Baca juga: Bicara Pentingnya Trans Papua, Jokowi: Ini Kayak Telur dan Ayam

Ekspor beras ke Malaysia dimulai pemerintah pada Oktober 2017 sebesar 25 ribu 
ton. Namun Enggar belum bisa memastikan jenis beras apa yang akan dikirim ke 
Malaysia tahun depan.

"Kemungkinan beras premium, tapi jenis dan harga beras berdasarkan permintaan. 
Yang pasti, kita sampaikan proyeksi dari Pak Menteri Pertanian bahwa Indonesia 
over supply. Jadi kita minta jatah dulu, minta kuota dulu," tuturnya.

Enggar, yang mendampingi Jokowi saat pertemuan bilateral, mengatakan kedua 
negara sepakat meningkatkan perdagangan. Angka perdagangan Indonesia-Malaysia 
diketahui meningkat lebih dari 21 persen pada semester pertama 2017.

Ada juga pembahasan mengenai aturan perbatasan yang menjadi ciri khas hubungan 
kedua negara. "Kita minta Border Crossing Agreement ditandatangan dulu. Atas 
dasar itu, baru kita bisa buat Border Trade Agreement," ucapnya.

Indonesia dan Malaysia pun memperkuat kemitraan untuk kelapa sawit melalui 
pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Pada November ini, 
Indonesia bersedia menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri CPOPC dengan 
mengundang sejumlah negara penghasil sawit lain. "Kita sepakat ambil langkah 
strategis hadapi kampanye hitam soal sawit," ujarnya.

Kunjungan Jokowi ke Kuching terkait dengan Annual Consultation ke-12.















  • [GELORA45] ... Awind j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]
    • Re: [G... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
    • [GELOR... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
    • Fw: [G... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke