From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Tuesday, February 28, 2017 3:26 AM
  



http://www.antaranews.com/berita/614986/pengamat-teror-di-indonesia-masuk-kategori-ekstremisme


Pengamat: teror di Indonesia masuk kategori 

ekstremisme
Senin, 27 Februari 2017 23:53 WIB | 1.640 Views
Pewarta: Indra/Willy
 
Olah TKP Ledakan Bom. Tim Jibom dan Inafis melakukan olah TKP lokasi ledakan 
diduga bom panci di taman Pandawa, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2/2017). 
Taman Pandawa merupakan lokasi pertama kali bom diledakkan oleh dua pelaku 
terduga teroris sebelum diamankan oleh kepolisian di kantor kelurahan Arjuna 
Bandung. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Surabaya (ANTARA News) - Pengamat terorisme dari Institute For Security and 
Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan teror yang terjadi di 
Indonesia akhir-akhir ini lebih condong ke arah ekstremisme, bukan radikalisme. 

Ditemui usai sidang doktoral Menpan RB Asman Abnur di Unair, Surabaya, Senin, 
Fahmi menjelaskan, radikalisme lebih menjurus pada anarkisme, vandalisme, 
maupun kerusuhan. Sedangkan ekstremisme merupakan bentuk teror yang dinilai 
dapat memberikan pesan efektif. 

"Nah, berkaca dari bom panci di Bandung itu sebenarnya bentuk ekstremisme. 
Mereka menyampaikan pesan supaya aparat membebaskan teman-temannya," kata dia.

Fahmi melihat deradikalisasi yang diprogramkan pemerintah belum berjalan 
maksimal. Ia menambahkan, aksi teror terjadi bisa saja akibat rasa 
ketidakpuasan, kekecewaan, serta keputusasaan kelompok tertentu atas berbagai 
persoalan.

"Pemerintah mungkin perlu memikirkan cara yang efektif untuk menggunakan 
kanal-kanal, misalkan melibatkan ormas. Tidak harus melalui agama, bisa 
menggunakan saluran komunikasi sehingga harapan mereka bisa terkelola dengan 
baik," ujarnya.

Menurut Fahmi, sekeras apa pun ormas, selama masih dalam koridor sistem 
kebangsaan perlu sekiranya dilibatkan. 

"Selama ini memang langkah pemerintah melibatkan ormas belum terlihat nyata, 
padahal itu perlu untuk kontrol sehingga mengelolanya lebih mudah, apa yang 
mereka inginkan akan dapat diketahui," ucapnya.

Sementara itu Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut pelaku aksi bom 
panci di Bandung merupakan pemain lama yang pernah ditangkap saat latihan 
teroris di Kota Jantho, Aceh Besar pada tahun 2011.

"Pelaku tercatat dalam Jamaah Ansharud Daulah Bandung, yang berafiliasi ke Aman 
Abdurahman (Maman). Pelaku ini pernah dihukum tiga tahun penjara," ujarnya. 
Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © ANTARA 2017




        =================================================





http://www.antaranews.com/berita/609256/gus-mus-minta-mui-tidak-ditunggangi-fundamentalis?utm_source=related_news&utm_medium=related&utm_campaign=news


Gus Mus minta MUI tidak ditunggangi 

fundamentalis
Jumat, 27 Januari 2017 20:17 WIB | 4.852 Views
Pewarta: Anom Prihantoro
 
K.H Mustofa Bisri atau Gus Mus (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Jakarta (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin Mustofa 
Bisri (Gus Mus) saat menerima delegasi Majelis Ulama Indonesia di Rembang, Jawa 
Timur meminta MUI agar tidak ditunggangi oleh kelompok fundamentalis yang 
membawa ajaran radikal.

Dalam keterangan tertulisnya, Wakil Ketua Umum MUI Pusat Zainut Tauhid 
mengatakan Gus Mus berpesan agar pengurus MUI lebih serius dan lebih aktif 
mengurus organisasi agar MUI independen.

Gus Mus, kata Zainut, juga mengingatkan agar MUI benar-benar menjaga predikat 
dan kompetensi ulama yang menjadi bagian dari tugas yang melekat pada MUI.

Zainut mengatakan MUI juga diminta agar dalam penetapan fatwa mempertimbangkan 
kondisi strategis bangsa, tepat konteks dan zaman serta sesuai dengan 
masyarakatnya.

Waketum MUI mengatakan silaturahim dengan Gus Mus sangat penting dan agar 
dilanjutkan dengan kunjungan ke ulama dan tokoh berpengaruh lainnya. Tujuannya, 
untuk membangun kesepahaman dalam meningkatkan dukungan pada MUI untuk 
melaksanakan tugas-tugas keumatan dan kebangsaan.

"Ini akan menjadi energi positif untuk langkah ke depan yang lebih baik," kata 
Zainut.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Daroji mengatakan banyak sisi 
positif yang diterima oleh masyarakat karena peran MUI. MUI selama ini 
membimbing masyarakat sesuai kaidah keagamaan dan berjalan dengan baik.

Di Jateng, kata dia, MUI telah banyak berkiprah antara lain dalam kegiatan 
penanggulangan bahaya narkotika, paham radikalisme, pemberdayaan ekonomi 
masyarakat dan kerukunan hidup dalam berbangsa dan bernegara. 

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017









Kirim email ke