----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com [nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>Kepada: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Minggu, 18 Februari 2018 01.43.41 GMT+1Judul: [nasional-list] Fw: [GELORA45] Presidium 212: Rizieq Shihab Harus Tiru,Kenegarawanan Ahok
From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] Sent: Sunday, February 18, 2018 2:43 AM https://nasional.tempo.co/read/1061688/presidium-212-rizieq-shihab-harus-tiru-kenegarawanan-ahok Presidium 212: Rizieq Shihab Harus Tiru Kenegarawanan Ahok Reporter: M Taufiq Editor: Juli Hantoro Sabtu, 17 Februari 2018 17:01 WIB Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab saat mengikuti di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, 28 Februari 2017. Pool/MI/RAMDANI TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kepulangan pemimpin FPI Rizieq Shihab ditanggapi oleh kelompok Presidium 212. Menurut Faisal Assegaf, salah seorang pendiri kelompok ini, Rizieq Shihab harus berani menghadapi proses hukum yang menunggunya di Tanah Air. Menurut Faisal, Rizieq harus meniru sikap kenegarawanan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam menghadapi kasus hukumnya. "Bukan lari dan bersandar kepada pengacara atau mobilitas massa," ujar Faisal Assegaf, di Jakarta, Sabtu 17 Februari 2018. Sekjen DPD FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin mengatakan Rizieq Shihab dipastikan pulang pada 21 Februari 2018. Kepulangan Rizieq Shihab ini karena banyaknya kasus penyerangan terhadap tokoh agama akhir-akhir ini. Rizieq Shihab berada di Arab Saudi sejak pertengahan tahun lalu. Polisi sempat mengeluarkan status daftar pencarian orang untuk Rizieq Shihab dalam kasus dugaan pornografi. Selain kasus pornografi, Rizieq juga terjerat kasus penghinaan lambang negara di Mapolda Jawa Barat. Menurut Faisal Assegaf, kabar kepulangan Rizieq Shihab ke Tanah Air seharusnya tak menimbulkan gaduh dan dipolitisir. Faisal mengatakan, jika isu kepulangan Rizieq Shihab ini digulirkan untuk memecah kebangsaan dan kegaduhan ditahun politik, Presidium 212 siap berdiri di depan untuk melawannya. Kata Faisal, kepulangan Rizieq Shihab seharusnya untuk menyelesaikan proses hukumnya. Faisal mengatakan, dalam satu sisi Ahok lebih kesatria dibanding Rizieq, yang tidak berlindung di balik mobilitas massa atau pengacara. Tapi, menghadapi proses hukum dan biarkan pengadilan yang memutuskan."Kita harus belajar dari kasus penistaan agama Ahok," ujarnya. Seorang ulama, kata Faisal tidak bersandar dengan bisikan-bisikan, atau mobilitas massa, namun berdasarkan hal yang dia yakini dengan kebenaran. - Rizieq Shihab - Alumni 212 - Front Pembela Islam | FPI