Betul-betul membuat setiap orang miris, sangat miris mendengar berita dibawah ini! Seorang perawat pasien Corona diusir dari kos sampai kehabisan makanan, bisa terjadi dinegeri ini, Entah dimana rasa SOLIDARITAS sesama umat manusia! Sungguh majikan kos itusangatsangat egois, hanya mementingkan diri sendiri saja! Pada saatnya pemilik kos itu juga akan tertimpa musibah jauh lebih berat dan menderita daripada terjangkit virus Corona, ... Dipihak lain, nampak pemerintah, khususnya dept. Kesehatan kurang sigap menangani persiapan menghadapi wabah Covid-19! Tidak memperhitungkan segala kemungkinan dan menemukan jalan keluar pencegahan penyebaran virus sebaik-baiknya.

Berbeda dengan yang terjadi di Wuhan, nampak rasa solidaritas sesama bangsa cukup tinggi! Bukan saja nyaris rakyat seluruh negeri terpanggil dengan seruan pemerintah pusat untuk membantu Wuhan yang tertimpa musibah Covid-19, berbondong-bondong sukarelawan tim-medis bisa berdatangan sampai *lebih 40 ribu orang* masuk Wuhan! Semula saya pun bingung, bagaimana pemerintah kota Wuhan bisa menampung begitu banyak sukarelawan dari berbagai penjuru itu? Belum lagi BURUH-PEKERJA 2 RS (RS Huo Shenshan dan RS LeiShenshan) yang dibangun kilat dalam 10 hari itu, yang jumlahnya juga belasan ribu buruh/pekerja, ... ditaroh dimana dan bagaimana mengatur dan menjamin 3 X makan mereka?

Oouh, ... rupanya semua yang bertugas sebagai tim-medis merawat pasien Corona, termasuk warga Wuhan sendiri dipusatkan di Hotel dan Guest house di Wuhan dan diantara Hotel/GH itu tidak sedikit adalah milik *kapitalis perseorangan* yang SUKARELA dengan gratis menampung dokter/perawat yang datang membantu Wuhan! Begitu juga dengan banyak restoran-restoran yang mestinya jadi tutup tidak ada tamu, jadi sibuk bekerja untuk menjamin 3 X makan sukarelawan-sukarelawan tim-medis yang merawat pasien Corona itu, ...

Begitulah kerja terorganisasi dan terkordinasi dengan cukup rapi dalam memenangkan Perang Rakyat Melawan Covid-19 di Tiongkok! Memanifestasikan keunggulan dan Keberhasilan Partai Komunis Tiongkok dalam memobilisasi dan mengorganisasi rakyat ikut terlibat dalam Perang RAKYAT Melawan Covid-19 kali ini, ...!



-------- Forwarded Message --------
Subject: [GELORA45] Perjuangan Perawat Pasien Corona: Diusir dari Kos Sampai Kehabisan Makanan
Date:   Tue, 24 Mar 2020 20:15:13 +0100
From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>

        

        





--
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4951854/perjuangan-perawat-pasien-corona-diusir-dari-kos-sampai-kehabisan-makanan?tag_from=wp_beritautama

Selasa, 24 Mar 2020 18:11 WIB


 Perjuangan Perawat Pasien Corona: Diusir dari Kos Sampai Kehabisan Makanan

Firdaus Anwar - detikHealth
Share*0* <https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4951854/perjuangan-perawat-pasien-corona-diusir-dari-kos-sampai-kehabisan-makanan?tag_from=wp_beritautama#>Tweet*0* <https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4951854/perjuangan-perawat-pasien-corona-diusir-dari-kos-sampai-kehabisan-makanan?tag_from=wp_beritautama#>Share*0* <https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4951854/perjuangan-perawat-pasien-corona-diusir-dari-kos-sampai-kehabisan-makanan?tag_from=wp_beritautama#>25 komentar <https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4951854/perjuangan-perawat-pasien-corona-diusir-dari-kos-sampai-kehabisan-makanan?tag_from=wp_beritautama#komentar> Virus corona: Meninggal sendirian adalah hal yang buruk, kisah perawat yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit ItaliaWabah corona jadi tantangan terutama bagi tenaga medis. (Foto ilustrasi: BBC World)
*Jakarta*-

Perawat <https://www.detik.com/tag/perawat>jadi salah satu tenaga medis yang terdepan menghadapi wabahvirus corona <https://www.detik.com/tag/virus-corona>COVID-19 <https://www.detik.com/tag/covid_19>. Mereka tampaknya tak hanya berjuang melawan penyakit, namun juga diskriminasi dan ketidakadilan di tengah masyarakat.

Sebagai contoh di Indonesia ada cerita miris perawat pasien corona harus tinggal di RS Persahabatan akibat diusir dari kosannya. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah.

Harif mengatakan pihak manajemen rumah sakit sedang berusaha mencarikan tempat tinggal untuk perawat yang jadi korban stigma tersebut.

*Baca juga:*Persatuan Perawat Sesalkan Perawat Pasien Corona Diusir dari Kosan <https://news.detik.com/read/2020/03/24/163526/4951666/10/persatuan-perawat-sesalkan-perawat-pasien-corona-diusir-dari-kosan>

"Kami mendapat laporan dari perawat itu bahwa ada teman-temannya tidak kos lagi di sana, di tempat kosnya. Karena setelah diketahui rumah sakit tempat bekerjanya tempat rujukan pasien COVID-19. Mereka sekarang, saya sudah tanya mereka, tinggalnya di rumah sakit dulu," kata Harif pada*detikcom*, Selasa (24/3/2020).

Sementara itu di Inggris ada juga kisah miris yang dialami oleh perawat intensive care unit (ICU) salah satu fasilitas kesehatan di York. Dawn Bilbrough viral di media sosial ketika ia membagikan videonya sendiri menahan tangis usai tidak bisa menemukan stok makanan di toko sekitarnya akibat diborong oleh orang-orang (panic buying).

Dawn mengaku baru saja selesai bekerja shift 48 jam.

"Tidak ada buah, tidak ada sayur. Saya tidak tahu bagaimana caranya bisa tetap sehat," kata Dawn dalam video yang diunggah di Facebook pada 19 Maret lalu.

"Mereka benar-benar menghabiskan makanan. Tolong hentikan. Hentikan karena masih ada orang-orang seperti saya yang harus merawat kamu ketika kamu sakit," lanjutnya menahan tangis.

*Baca juga:*Tenaga Medis Jadi Prioritas Rapid Test Corona Tahap Pertama <https://health.detik.com/read/2020/03/24/162454/4951634/763/tenaga-medis-jadi-prioritas-rapid-test-corona-tahap-pertama>



*Simak Video "WHO Belum Bisa Prediksi Penyebaran COVID-19 ke Depannya"*
<https://20.detik.com/embed/200217050>
*(fds/up)*




Kirim email ke