-------- 轉寄郵件 --------
主旨: [GELORA45] Utang luar negeri Indonesia naik 5,3 persen jadi Rp5.227
triliun
日期: Mon, 17 Dec 2018 16:41:57 +0100
從: Awind j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>
https://www.antaranews.com/berita/778837/utang-luar-negeri-indonesia-naik-
53-persen-jadi-rp5227-triliun
Utang luar negeri Indonesia naik 5,3 persen jadi Rp5.227 triliun
Senin, 17 Desember 2018 19:33 WIB
Utang luar negeri Indonesia naik 5,3 persen jadi Rp5.227 triliun
Illustrasi: Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di
cash center Bank Mandiri, Jakarta (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Utang luar negeri Indonesia akhir Oktober 2018 terdiri dari utang
pemerintah dan bank sentral sebesar 178,3 miliar dolar AS, serta utang
swasta termasuk BUMN sebesar 182,2 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA News) - Utang luar negeri Indonesia meningkat 5,3 persen
pada akhir Oktober 2018 menjadi sekitar Rp5.227 triliun atau 360,5
miliar dolar AS (asumsi kurs Rp 14.500), berdasarkan pernyataan Bank
Indonesia, di Jakarta, Senin.
Jika dibandingkan dengan September 2018 yang sebesar 359,7 miliar dolar
AS, utang luar negeri (ULN) Indonesia juga naik 0,19 persen.
"Utang luar negeri Indonesia akhir Oktober 2018 terdiri dari utang
pemerintah dan bank sentral sebesar 178,3 miliar dolar AS, serta utang
swasta termasuk BUMN sebesar 182,2 miliar dolar AS," tulis Bank Sentral
dalam Statistik Utang Luar Negeri Indonesia.
Secara rinci, ULN pemerintah mencapai 175,4 miliar dolar AS, naik 3,3
persen (yoy), sedangkan ULN bank sentral mencapai 2,9 miliar dolar AS.
Untuk ULN swasta termasuk BUMN mencapai 182,2 miliar dolar AS atau naik
7,7 persen (yoy).
Hingga akhir Oktober 2018, ULN swasta tersebut terdiri dari lembaga
keuangan bank sebesar 32,5 miliar dolar AS dan lembaga keuangan bukan
bank sebesar 10 miliar dolar AS. Sementara debitur bukan lembaga
keuangan sebesar 139,6 miliar dolar AS.
Posisi ULN swasta pada akhir Oktober 2018 tumbuh 7,7 persen (yoy),
meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7 persen
(yoy), terutama didorong oleh pertumbuhan ULN pada sektor pengadaan
listrik, gas, uap/air panas (LGA).
ULN swasta tersebut sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan
dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor LGA, serta sektor
pertambangan dan penggalian.
Meski meningkat, BI memandang perkembangan ULN Indonesia tetap
terkendali dengan struktur yang sehat, di antaranya karena rasio ULN
Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 34 persen per
akhir September 2018.
Angka itu masih di bawah batas maksimal menurut Undang-Undang (UU) Nomor
17 Tahun 2003 sebesar 60 persen terhadap PDB. Bahkan rasio tersebut
masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara dengan kapasitas
ekonomi serupa (peers).
Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka
panjang yang memiliki pangsa 86,9 persen dari total ULN.
*Baca juga:BI perkirakan 2019 suku bunga AS tidak akan agresif
<https://www.antaranews.com/berita/778814/bi-perkirakan-2019-suku-bunga-as-tidak-akan-agresif>
Baca juga:Defisit perdagangan membesar, BI sebut perlu insentif genjot
ekspor
<https://www.antaranews.com/berita/778801/defisit-perdagangan-membesar-bi-sebut-perlu-insentif-genjot-ekspor>*
*Baca juga:Defisit November, Menkeu sebut ekspor masih terdampak tekanan
eksternal
<https://www.antaranews.com/berita/778676/defisit-november-menkeu-sebut-ekspor-masih-terdampak-tekanan-eksternal>*
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com