Hehehehe disini nongol lagi deh NYINYIR nya.

Sekarang pake’ penipuan online utk NYINYIR Jokowi.

 

Lucunya pake’ nanya: ada yg bisa bantu Jokowi menegakkan hukum enggak.

 

Lebih lucunya lagi penipuan online yg diangkat dimilis ini adalah penipuan 
online dari Cina. Penipuan online dari Nigeria dan dari negara Islam diafrika 
yg sdh masuk di tanah abang Jakarta sejak dulu kala sampai jualan narkoba, ente 
diamkan ya?! 

Atau belum ada beritanya di media hehehehehe?!

 

Si OON sudah ketakutan sekarang di milis ini, sekarang tugas ane utk telanjangi 
ente. Ayo terusin….. hehehehehe.

 

nesare

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Tuesday, November 26, 2019 2:23 AM
To: GELORA45 <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: [GELORA45] Polisi Bongkar Sarang Penipuan Online, Pelakunya WNA Asal 
Cina

 

  

Terus-menerus penipuan online ini dibongkar di berbagai kota di Indonesia. 
Ratusan pelaku lapangan sudah ditangkap tapi biasanya para penjahat itu lalu 
dijemput polisi Cina untuk diadili di negaranya sana. Bukan diadili di sini.

 

Ada yang bisa bantu Jokowi menegakkan hukum RI di negeri sendiri?





Pembongkaran 2 bulan lalu:

 
<https://www.jawapos.com/jpg-today/24/09/2019/penipuan-online-terbongkar-dikendalikan-dari-tiongkok-libatkan-47-wna/>
 
https://www.jawapos.com/jpg-today/24/09/2019/penipuan-online-terbongkar-dikendalikan-dari-tiongkok-libatkan-47-wna/

 

-

 


Polisi Bongkar Sarang Penipuan Online, Pelakunya WNA Asal Cina

Reporter: M Yusuf Manurung
Editor: Febriyan
Senin, 25 November 2019 17:23 WIB



TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menggerebek enam lokasi tindak pidana 
penipuan online dengan terduga pelaku Warga Negara Asing Asal Cina. Mereka 
melakukan penipuan melalui telepon dengan modus menakut-nakuti korbannya.
 
"Rata-rata ini warga negara dari Cina atau Tiongkok dan korbannya juga sama 
warga negara Cina," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar 
Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Senin, 25 November 2019.
 
Yusri menjelaskan, modus yang digunakan pelaku adalah menelepon ke korban dan 
menyampaikan sejumlah kesalahan korban. Misalnya soal tunggakan pajak. Para 
pelaku kemudian menawarkan bantuan untuk menyelesaikan masalah korban
 
"Asal transfer ke nomor rekening sekian," kata dia.
 
Tempo mengikuti proses penggerebekan di satu titik, yakni di Perumahan Mega 
Kebon Jeruk Blok 3, Kavling 5A. Polisi merangkap belasan orang di lokasi 
tersebut.
 
Saat diciduk, sekitar empat orang di dalam rumah nekat lompat dari lantai dua 
untuk melarikan diri. Polisi berhasil mengejar dan menangkap para pelaku..
 
Di dalam rumah, puntung rokok terlihat berserakan di beberapa titik. Puluhan 
kantong plastik hitam berisi sampah yang menimbulkan bau busuk menyengat 
menumpuk di garasi mobil. Matras tanpa ranjang berjejer di dalam kamar, di 
ruang tengah juga di ruang tamu.
 
Terdapat sejumlah box telepon yang terbuat kayu dan busa di lantai satu. Pada 
meja di ruang tengah, terletak belasan ponsel. Di meja itu juga terdapat mesin 
print dengan kertas di atasnya yang bertuliskan seperti aksara asal Cina. 
Aksara itu juga tertulis di papan yang menempel pada dinding rumah.
 
Kondisi di lantai dua tak jauh berbeda dengan lantai dasar. Empat box telepon 
sejenis tampak berdiri. Satu patung dengan kain merah di belakangnya diletakkan 
pada salah satu sisi rumah. Berbagai buah seperti apel, pear dan nanas disusun 
di sekitar patung itu.
 
Belasan WNA asal Cina itu kini digelandang ke Markas Polda Metro Jaya. Mereka 
terancam dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) Undang-Undang Informasi dan 
Transaksi Elektronik. Ancamannya enam tahun penjara.

 



Kirim email ke