Lalu gimana orang islam yg bunuhi non islam? Bukan masalah? Jauh lebih banyak 
yg ginian.Pantas dibalas lagi. Kalo ga, keenakan. Sent from my Verizon, Samsung 
Galaxy smartphone
-------- Original message --------From: "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> Date: 3/13/20  10:36 AM  (GMT-08:00) To: 
GELORA45@yahoogroups.com, Sahala Silalahi <silalahi2...@yahoo.de>, Oman Romana 
<oromana0...@gmail.com> Subject: [GELORA45] Rasialisme masih Jadi Ancaman 
Serius 
 



  


    
      
      
      

-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>

https://mediaindonesia.com/read/detail/296489-rasialisme-masih-jadi-ancaman-serius

Jumat 13 Maret 2020, 23:40 WIB

Rasialisme masih Jadi Ancaman Serius

AFP/BBC/Nur/X-11 | Internasional
 
Rasialisme masih Jadi Ancaman Serius

Sanka VIDANAGAMA / AFP
Jacinda Ardern, PM Selandia Baru.
 

PERDANA Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengakui ada lebih banyak yang 
bisa dilakukan negaranya untuk mengatasi supremasi kulit putih.

Ini disampaikannya menjelang peringatan setahun tragedi pembantaian di sebuah 
masjid di Christchurch, kemarin. Seorang pria bersenjata menyerang dua masjid 
pada 15 Maret 2019 yang menewaskan 51 orang dalam penembakan massal terburuk di 
Selandia Baru.

Tersangka penyerang masjid, Brenton Tarrant, berkebangsaan Australia, akan 
diadili pada 2 Juni dan menghadapi tuduhan terorisme, ditambah 51 tuduhan 
pembunuhan, dan 40 percobaan pembunuhan.

“Selandia Baru tidak bebas dari kelompok-kelompok yang men­definisikan diri 
mereka sebagai esktremis supremasi kulit putih, kelompok-kelompok itu ada di 
sini,” katanya.

“Tanggung jawab yang kita miliki adalah untuk melawan, tidak hanya 
keberadaannya, tetapi juga pendahulu dari keberadaannya itu. Ada banyak lagi 
yang bisa kita lakukan,” tambahnya.

Ardern, yang berbicara menjelang upacara peringatan nasional pada Minggu 
(15/3), mengatakan cara terbaik untuk menghormati para korban ialah dengan 
menentang rasialisme, intimidasi, dan diskriminasi.

Ardern mengatakan serangan 15 Maret secara mendasar meng­ubah Selandia Baru dan 
ia berharap negaranya menjadi lebih baik.

Pernyataannya itu muncul setelah polisi menangkap seorang pria berusia 19 tahun 
bulan ini karena membuat ancaman terhadap salah satu masjid yang diserang tahun 
lalu.

“Tidak terduga bagi saya bahwa setelah semua yang dialami komunitas muslim, 
kami memiliki orang-orang yang (membuat) ancaman terhadap komunitas muslim 
kami,” katanya.

Ardern kemudian bergabung bersama dengan lebih dari 1.000 muslim dari seluruh 
Selandia Baru yang salat Jumat di masjid Al Noor dan masjid Linwood.

Memaafkan pelaku

Nasir Ali, yang terbang dari Auckland dengan keluarganya, mengatakan penting 
untuk berbagi kesedihan dan penderitaan serta menjaga ingatan tetap hidup..

“Tragedi dan ideologi ekstremis semacam ini memang ada dan kita harus terus 
was­pada tentang ancaman tersebut,” katanya.

Farid Ahmed, yang istrinya dibunuh pria bersenjata itu, mengatakan selama 12 
bulan ia masih tidak memahami mengapa pembunuhan itu terjadi. Ia secara terbuka 
telah memaafkan pria bersenjata itu dan ia menolak untuk takut.

“Saya merasa saya bisa mati kapan saja dan saya tidak perlu takut karena saya 
sudah mendapatkan kebebasan untuk tidak takut. Tidak ada seorang pun atau tidak 
ada yang bisa mengambilnya,” katanya.

“Pelajarannya adalah bahwa kebencian tidak menyelesaikan masalah. Jika ada 
perbedaan, ada cara lain dan itu adalah cara damai. Kita harus berbicara, kita 
harus berdialog, kita harus saling bertanya, dan kita tidak perlu takut satu 
sama lain,” tambahnya. (AFP/BBC/Nur/X-11)



    
     

    
    


Kirim email ke