Ya berbahaya kalau rugi.

Ya tidak berbahaya kalau untung.

Beginilah jalannya suatu perusahaan/bisnis itu. Ada saat untung dan ada saat 
buntung. Jadi mesti pinter2 menjalankan perusahaan/bisnis itu. Gak ada resep 
cespleng yg pasti walaupun ada ilmunya. 

 

Banyak orang mimpi seperti orang2 yg mimpi mengharuskan koperasi spy bisa 
mengangkat kemakmuran. Lucu orang2 ini yg menyebut dirinya orang kiri, pembela 
rakyat hanya mimpi sama koperasi. Sedangkan tidak tahu koperasi itu sendiri 
adalah bisnis. Lebih lucu lagi bentuk menjalankan bisnis spt PT dll itu 
dianggap produknya kapitalisme. Ini kan jelas gak ngeri koperasi itu adalah 
bisnis.

 

Mau bentuk hukum apapun PT, firma, limited, partnership, CV, koperasi ya 
semuanya sama saja adalah unit usaha berbadan hukum. Tujuannya ada dan jelas 
tertulis dalam akte pendiriannya. Bisa berbentuk apapun tetapi jelas “untung” 
akan harus ada. Kalau tidak ada, gimana mensejahterakan stake holders nya?

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Friday, December 20, 2019 10:11 AM
To: undisclosed-recipients:
Subject: [GELORA45] Re: {URECA_SGT} Presiden Jokowi buka UMKM Export 
BRIlianpreneur 2019

 

  

Ya, berbahaya sekali kalau ekonomi sangat tergantung pada export. Begitu export 
macet, ekonominya runtuh.

Perusahaan textile Sritex di Solo sangat hati-hati. Export dan penjualan dalam 
negeri harus seimbang.

 

Pada tanggal Jum, 20 Des 2019 pukul 15.16 ChanCT sa...@netvigator.com 
<mailto:sa...@netvigator.com>  [URECA_SGT] <ureca_...@yahoogroups.com 
<mailto:ureca_...@yahoogroups.com> > menulis:

  

Jangan sampai terlalu konsentrasi di ekspor, pasar domestik dilupakan sehingga 
malah dikuasai produk impor

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka UMKM Export 
BRIlianpreneur 2019 di Aula Assembly Balai Sidang Senayan Jakarta, Jumat.

Pada pembukaan acara yang berlangsung pada 20-22 Desember 2019 itu, Presiden 
Jokowi mengingatkan pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing sehingga produk 
UMKM dapat menembus pasar ekspor.

"Menembus pasar global dengan peningkatan daya saing ini bisa dari sisi harga, 
sisi kemasan, kualitas," kata Jokowi.

Namun ia juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa menutup diri dari impor.

Karena itu ia berpesan para pengusaha tidak melupakan pasar domestik yang 
sangat besar.

"Jangan sampai terlalu konsentrasi di ekspor, pasar domestik dilupakan sehingga 
malah dikuasai produk impor," katanya.

Hadir dalam kesempatan itu Mensesneg Pratikno, Menkop dan UKM Teten Masduki, 
Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Dirut BRI 
Sunarso, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, dan Mendag Agus Suparmanto.

Dirut BRI Sunarso mengatakan penyelenggaraan acara itu sebagai salah satu 
komitmen BRI dalam menumbuhkembangkan dan memberdayakan UMKM.

Ia menyebutkan kredit BRI untuk sektor UMKM mencapai Rp701 triliun dari total 
kredit Rp903 triliun.

"BRI tidak hanya mendorong UMKM naik kelas tapi juga mampu menembus pasar 
global melalui ekspor produk UMKM," katanya.

Baca juga:  
<https://www.antaranews.com/berita/1214480/bri-dorong-umkm-tembus-pasar-global> 
BRI dorong UMKM tembus pasar global

Baca juga:  
<https://www.antaranews.com/berita/1041302/dirut-sunarso-bri-bakal-masuk-lebih-dalam-ke-pembiayaan-mikro>
 Dirut Sunarso: BRI bakal masuk lebih dalam ke pembiayaan mikro
  

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ahmad Buchori



Kirim email ke