Pak Heru awalnya bingung mencari bisnis yang cocok. Sebelumnya Pak Heru sudah 
menginvestasikan tabungan yang ada dengan menicil mobil untuk direntalkan. Dari 
sini Pak Heru sudah bisa mendapatkan pemasukan sekaligus membayar cicilan 
mobil. "Lumayanlah, paling tidak cicilan mobil bisa aman setiap bulan," begitu 
imbuh Pak Heru.


Belakangan, istri Pak Heru berhenti dari pekerjaan yang dulu dan merasa tidak 
nyaman menganggur. Pak Heru kemudian mencari-cari peluang bisnis yang bagus dan 
bisa memberi kesibukan buat istrinya.


Suatu haru Pak Heru kepincut oleh tawaran iklan bisnis limbah kertas yang 
dibuat oleh salah seorang jaringan pengumpul limbah kertas perusahaan saya. Pak 
Heru memutuskan menelepon dan mencari tahu lebih banyak.


Singkat cerita, Pak Heru memutuskan untuk ikut bergabung.


"Bisnis ini menurut saya sangat terjangkau," Pak Heru mengawali penjelasannya 
mengenai bisnis yang ia kerjakan sekarang. "Awalnya, saya agak ragu, soalnya 
bisnis limbah kedengarannya kotor. Namun setelah saya cek langsung ke gudang 
penampungan dan mempelajari sistem kerjanya, kesan kotor itu tidak seperti yang 
ada di kepala banyak orang. Bahkan, bisnis limbah kertas bisa lebih bersih 
daripada bisnis 'bersih' lainnya."


Menurut Pak Heru, bisnis limbah kertasnya tidak memerlukan modal yang terlalu 
besar. "Saya hanya butuh menyediakan uang muka pembelian motor box, besarnya 4 
juta rupiah. Selanjutnya, cicilan motor adalah 800 ribu rupiah selama 3 tahun."


Hitung-hitungan lengkapnya, Pak Heru membeberkan sebagai berikut:


Investasi
Uang muka pembelian motor box Rp. 4 juta 
Pembelian timbangan gantung Rp. 80 ribu 
Modal kerja awal Rp. 500 ribu
Biaya-biaya
Cicilan motor bulanan Rp. 800 ribu/bulan (Rp. 31 ribu/hari) 
Gaji tenaga lapangan Rp. 600 ribu/bulan 
BBM Rp. 10 ribu/hari
Data-data lain
Harga pembelian kertas eceran dari rumah tangga atau kantor adalah: Kertas 
putih = Rp.700/kg, Koran bekas = Rp.400/kg, Kardus = Rp.400/kg, Kertas Campuran 
= Rp.150/kg 
Harga penjualan ke pengumpul besar adalah: Kertas putih = Rp.1.500/kg, Koran 
bekas = Rp.800/kg, Kardus = Rp.800/kg, Kertas campuran = Rp.400/kg
Bisnis limbah kertas ini cukup dijalankan dari rumah. "Saya memasang iklan dan 
memasukkan nomor telepon dan alamat rumah saya. Selanjutnya orang-orang 
menelepon dan kebanyakan minta dijemput. Nah, melalui sms, saya kemudian 
meminta tenaga lapangan untuk menjemput ke alamat pelanggan," demikian sistem 
kerja yang diterapkan Pak Heru.

"Jenis Kertas putih dari arsip, foto copy-an, buku tulis, keuntungannya paling 
besar. Makanya saya menyusun target berdasarkan pengumpulan kertas putih. 
Minimal dalam sehari 100kg kertas putih untuk bisa tidak rugi. Selebihnya jenis 
kertas lain."
Berikut hitung-hitungan Pak Heru berdasarkan target pengumpulan kertas putih 
100/kg/hari.
Penjualan kertas ke pengumpul besar, 100kg x Rp.1.500/kg Rp. 150.000
Modal kerja dan biaya
Pembelian, 100kg x Rp.700/kg Rp. 70 ribu 
Cicilan motor harian Rp. 31 ribu 
Bensin Rp. 10 ribu
Keuntungan harian Rp. 39.000

Jika disebulankan, Rp.39 ribu x 26 hari kerja = Rp 1.014.000

Dikurangi gaji, maka penghasilan bersih adalah = Rp.414.000
 

"Hitungan di atas berdasarkan target pengumpulan per hari 100kg kertas putih. 
Kenyataannya, dalam sehari, tenaga lapangan saya bisa mengumpulkan lebih dari 
itu. Ditambah lagi dengan jenis kertas lain yaitu koran bekas dan kertas 
campuran. Pokoknya, setelah dikurangi dengan pengeluaran lain-lain, saya masih 
bisa menghasilkan sekitar Rp. 1 juta/bulan," kata Pak Heru bersemangat.

"Dlam waktu dekat, saya berencana menambah jumlah motor box. Soalnya dengan 1 
unit yang ada sekarang, masih banyak orderan jemput yang belum bisa kami 
layani. Bahkan, apabila memungkinkan, saya berencana membeli mobil box untuk 
memperluas wilayah pengumpulan sampai ke luar Kota Makassar."

Ketika saya tanya bagaimana prospek bisnis ini ke depan, Pak Heru dengan 
bersemangat menjelaskan, "Bisnis limbah tidak akan ada habis-habisnya. Selama 
manusia masih beraktifitas, selama itu pula akan ada limbah. Khusus limbah 
kertas, juga begitu. Kertas tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan manusia. 
Bahkan sekarang, penggunaan kertas semakin luas. Apalagi bahan baku kertas dari 
pohon di hutan juga semakin langka, maka daur ulang dari limbah kertas jadi 
pilihan utama. Saya optimis, bisnis saya akan jadi besar, Insya Allah."
-----
Demikian Pak Heru dengan bisnis limbah kertasnya. Saya memasukkan ini ke dalam 
golongan S-size Biz karena memang skalanya masih S-size. Melihat perkembangan 
usaha Pak Heru, ini bisa dijadikan inspirasi bagi pelaku S-size Biz lainnya.

New from www.myssize.biz 

Dapatkan infor, tukarkan info, segalanya tentang S-size Bis, cari di My-S-Biz
Quality reading, find at Persembahan Tak Habis-habis & Dari Balik Jendela
blogs by ir1uno


      
____________________________________________________________________________________
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.  
http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com

Kirim email ke