dear All gm2020, Menarik sekali berita dari tribun di bawah ini, ada peserta yang tdk ikut cpns tapi pas pengumuman di nyatakan lulus,.
Semoga di gorontalo tdk terjadi hal seperti yang terjadi di Sulsel Salam Taufik Sabtu, 27-12-2008 Tidak Ikut Tes Tapi Lulus CPNSDikabarkan Terjadi di Makassar dan Pangkep; Putra Pejabat Penting Disebut Lulus di Pemprov; Hari Ini, CPNS Soppeng Diumumkan; Bantaeng Besok, Sinjai 30 Desember Makassar, Tribun - Dua peserta seleksai calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dinyatakan lulus di Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Pemerintah Kabupaten Pangkep. Informasi yang masuk ke Tribun, Jumat (26/12), menyebutkan, seorang peserta yang lulus untuk formasi penata laporan keuangan (tenaga teknis) tidak ikut pada saat tes, 15 Desember lalu. "Nomor tes saya dan dia (peserta yang lulus) berurutan dengan saya dan kursinya kosong saat itu. Ujiannya di SMP Negeri Bungoro. Kapasitas ruangan sekitar 30 orang namun ada tiga kursi yang kosong, termasuk yang nomor tesnya muncul di pengumuman di koran Tribun, " kata sumber yang menghubungi Tribun, tadi malam. Sementara di Pemkot Makassar, pesan pendek (SMS) yang masuk menyebutkan, seorang peserta CPNS untuk formasi bidan (tenaga kesehatan) juga lulus meski tidak ikut ujian di SD Bawakaraeng. Bunyi SMS masuk tersebut: 1 ruangan yg ...... no tes 7122254 jrusan bidan trampil.Nyata2 tdk ikut tes tp dpt lulus.Tlng perhatianx bt bpk walikota mks. Dalam perkembangan lain, dua putra pejabat penting di Pemprov Sulsel dikabarkan lulus CPNS di pemprov. Sayangnya, kedua nama putra pejabat tersebut belum terlacak karena pemprov hanya mencantumkan nomor tes dan tidak menuliskan nama peserta yang lulus seperti di pemkab/pemkot. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Sulsel Andi Murny Amin Situru menyarankan peserta seleksi CPNS yang merasa tidak puas dengan hasil yang diumumkan agar ke kantor BKD di kantor gubernur, Jl Urip Sumohardjo No 269 Makassar. Sementara itu, Pemkab Soppeng mengumumkan hasil seleksi CPNS di daerah ini di Tribun, Sabtu (27/12) hari ini. Daftar nama peserta yang lulus baru ditandatangani Bupati Andi Soetomo, tadi malam. SMS Protes Hingga tadi malam, ratusan SMS dan telepon masih masuk ke redaksi Tribun mempersoalkan sejumlah kejanggalan dalam seleksi CPSN daerah tahun ini, termasuk penundaan pengumuman dari empat daerah yakni Bantaeng, Sinjai, Soppeng, dan Parepare. Para pengirim SMS juga melaporkan sejumlah kejanggalan dalam penerimaan kali ini seperti di Pangkep, Luwu Timur, Makassar, dan daerah lainnya. SMS CPNS Hingga tadi malam, layanan hotline Public Services Tribun masih terus kebanjiran SMS mengenai seleksi CPNS di Sulsel. Sebagian besar pengirim SMS menilai proses dan hasil seleksi banyak diwarnai praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Isi SMS rata-rata menyarankan agar seleksi tidak perlu lagi diadakan." Sbaiknya pnerimaan CPNS yg akan dtng tdk usah lg ada tesnya, krn prcuma! Sdh nyata bhw kluarga pjabat yg akan llus. Dassarr!!Tes LJK cm formalitas." Ini SMS yang dikirim dari nomor +6285210996xxx. Sebagian lainnya mempertanyakan sejumlah daerah seperti Bantaeng, Barru, Parepare, Pinrang, dan Sinjai yang belum juga mengumumkan hasil seleksi. Pernyataan Bupati Pangkep, Syafrudin Nur, yang akan memprioritaskan putra pulau di penerimaan CPNS Pangkep, juga ditanggapi apriori. Pengirim SMS ini menulis kenyataannya lebih banyak putra pulau yang tidak lulus di Pangkep. Mereka juga menyebutkan, sejumlah anak pejabat di daerah mereka masing-masing juga lulus. Sebagian SMS juga mempersoalkan kualitas seleksi CPNS tahun ini. Sedangkan beberapa pejabat BKD mengeluhkan lambannya proses skoring di Unhas. "Kami bahkan harus bermalam karena selalu diminta menunggu," kata seorang pejabat BKD di salah satu kabupaten. "Waktu pemeriksaan LJK di LAN (Lembaga Administrasi Negara), prosesnya lebih cepat dan sistematis. Sedangkan tim di Unhas agak keteteran menyelesaikan ini," kata pejabat BKD yang enggan disebut identitasnya tersebut. BKD Sulsel Menurut Murny, peserta seleksi dapat ke BKD melihat secara langsung nilai LJK masing-masing peserta. "Jika ingin melihat nilai peserta, mulai dari total skor sampai bobot, silakan menghubungi pihak penyelenggara di BKD," jelasnya. Ini untuk membuktikan bahwa tidak ada "permainan" dalam perekrutan CPNS sebab pemeriksaan LJK dilakukan dengan sistem koputer dan disaksikan dengan pengawasan ketat dari unsur pengadilan, kejaksaan, kepolisian, LSM setempat, dan bawasda kabupaten/kota. "Pemprov dan pemkab/pemprov sama sekali tidak terlibat dengan proses seleksi, mulai dari pembuatan naskah hingga nilai ujian yang dirangking dan dilakukan secara terbuka," katanya. Menanggapi adanya isu permainan uang dalam seleksi CPNS tahun ini, Murny menegaskan bahwa tidak sepeser pun biaya yang diterima oleh BKD provinsi dalam bentuk apa pun. "Jika masyarakat menemukan praktik uang silakan melaporkan langsung ke BKD untuk diambil tindakan tegas," tegasnya. Kasus Makassar Sumber Tribun yang dikonfirmasi seputar kasus peserta yang tidak ikut seleksi tapi lulus dan namanya diumumkan di koran sangat yakin bila yang bersangkutan tidak ikut tes. Sang peserta adalah lulusan salah satu akademi kebidanan. Namun dia belum bisa memastikan yang bersangkutan memiliki kedekatan dengan pejabat di pemkot maupun di pemprov atau tidak. "Yang jelas, faktanya seperti itu. Tidak ada maksud kami untuk menghalangi rezeki mereka yang lulua, tapi kalau prosesnya diwarnai kecurangan, tentu ini mengecewakan. Saya tidak tahu apakah dia pakai joki atau tidak," kata sumber tersebut. Menanggapi tudingan tersebut, Kepala BKD Makassar Sittiara mengatakan, pihaknya hanya merujuk pada hasil LJK. Bila yang bersangkutan memiliki LJK, maka itu kita anggap sah. Sittiara tidak lagi mempersoalkan proses dari pengerjaan hasil LJK tersebut. Namun saat disinggung tentang kemungkinan adanya jasa joki, Sittiara meminta itu dibuktikan. "Silakan buktikan nanti kita proses," kata Sittiara singkat. Anak Pejabat Rumor yang menyebutkan dua anak pejabat penting lulus CPNS di lingkup pemprov beredar sejak kemarin siang. Namun konfirmasi yang didapatkan masih simpang siur. Kepala Biro Humas dan Protokol Sulsel, Jufri Rahman, mengaku sedang sakit dan meminta Tribun menghubungi pejabat di BKD. "Maaf, seharian ini saya istirahat di rumah karena tidak enak badan," kaat Jufri. Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Andi Muallim, yang dihubungi via telepon selularnya, tadi malam, mengaku tidak tahu menahu siapa saja yang lulus dalam seleksi CPNS di pemprov. "Itu kewenangan panitia. Saya tidak tahu siapa-siapa yang lulus," katanya memutus pembicaraan. Sedangkan salah seorang putra pejabat penting di pemprov yang disebutkan lulus awalnya sempat membenarkan kabar tersebut ketika dihubungi via telepon. Namun saat Tribun memperkenalkan diri dan menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesannya itu, yang bersangkutan mengaku bukan anak pejabat yang dimaksud. "Anda salah sambung," katanya memutus percakapan. Saat dihubungi kembali beberapa kali, nomor ponsel tersebut sudah tidak aktif. Di pemprov, putri mantan Wali Kota Makassar, juga lolos mengisi formasi apoteker. Bantaeng Besok Kepala BKD Bantaeng Zainal menjanjikan bahwa hasil tes CPNS untuk daerah itu akan diumumkan, Minggu (28/12) besok. Menurut Zainal, penundaan pengumuman hasil seleksi CPNS di Bantaeng merupakan hasil kesepakatan muspida dan anggota DPRD setempat. "Penundaan pengumuman ini menguntungkan calon. Masih ada 81 formasi yang belum terisi karena tidak ada pelamarnya. Kami berusaha formasi yang lowong itu diisi oleh calon yang mendaftar pada formasi yang lain," jelasnya. Dia mengatakan akan terus berusaha agar 81 formasi yang masih lowong itu terisi. "Kami mengusulkan 328 formasi untuk diisi tahun ini dan disetujui BKN. Tapi sayangnya dari jumlah itu hanya 247 yang terisi. Sisanya 81 formasi tidak ada yang mendaftar," katanya. Penundaan pengumuman itu, menurut Zainal untuk menunggu persetujuan dari BKN tentang usulan pemkab yang menginginkan agar 81 formasi yang lowong diisi dengan cara pemindahkan calon yang daftar di formasi yang lain. Cara mengisi formasi ini, jelasnya, menghitung berdasarkan ranking nilai hasil ujian dari hasil pemeriksaan tim Unhas. "Kami urutkan sampai 81 orang. Tidak ada jatah. Kami akan ikuti standar nilai dari Unhas," tegasnya. Zainal mengatakan, BKN berjanji akan memberi jawaban kepada Pemkab Bantaeng, hari ini. "Kalau pun tidak ada juga jawabannya besok (hari ini) kami tetap akan mengumumkan hari Minggu," jelasnya.