S epenggal cerita pengantar ngopi malam2 di cafe, cerita orang2 yang
kalah tarohan ttg pemenang Puteri Indonesia. 
Gorontalo berhasil masuk 10 besar untuk pertama kalinya.....tetapi no
comment, no support yang cukup dari org2 kita padahal bisa jadi Puteri
Faforit asalkan jumlah sms masuk mencukupi he he he -- 
salam&sori,OH
 
 Original Message-----
From: BHR-SS [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 27, 2008 9:13 PM
To: undisclosed-recipients:
Subject: Fwd: [Konsultasi-Kesehatan] (OOT) Wawancara Dengan Putri
Indonesia








PUTRI INDONESIA
 
Pada pemilihan putri Indonesia ada sebuah cerita yang tidak ter-expose.
Cerita ini terjadi pada saat sesi wawancara antara Juri dengan 
peserta dari DKI yang akhirnya jadi juara. Begini ceritanya...
 
Juri : "Selanjutnya, tolong sebutkan tokoh idola Anda?" 
Putri DKI : "Ehm, sebagai seorang yang nasionalis, saya mengidolakan 
orang Indonesia. Dia adalah Pangeran Diponegoro."
 
Begitu mantap dan meyakinkan kata-kata yang meluncur dari putri DKI ini.

Juri pun begitu terkesan dan kagum padanya, seorang gadis cantik dan
muda 
seperti dia ternyata sangat nasionalis dan bangga dengan tokoh dalam
negeri. Kemudian Juri melanjutkan pertanyaan dengan pertanyaan-
pertanyaan 
yang ringan-ringan saja, yang tentunya seputar Pangeran Diponegoro.
 
"Kalau begitu, Anda pasti tahu kapan Pangeran Diponegoro meninggal
khan?" 
Tapi, justru reaksi sang putri sangat mengagetkan Juri, dengan
terbata-bata dan penuh rasa kaget dia bertanya, "APPAAA?? MENINGGAAALLL?
?? 
INNALILLAAHI..."
 
Tentu saja Juri ikut-ikutan kaget dan kecewa dengan reaksi putri DKI
itu. Singkat cerita, tanya-jawab pun selesai sudah. Tapi, tidak demikian
dengan sang
putri DKI. Kabar mengenai meninggalnya Pangeran Diponegoro sangat
menyedihkan hatinya. Dan sesampai di luar ruangan, dia bergegas menemui
salah seorang
peserta lainnya, dari Yogya. Tanpa menunda waktu, putri DKI
mengkonfirmasi kebenaran berita meninggalnya sang idola, Pangeran
Diponegoro...
 
"Mba', maaf ya benar gak sih Pangeran Diponegoro sudah meninggal?",
begitu tanya putri DKI kepada putri Yogya. Tentu saja pertanyaan itu
sangat menggelikan
bagi putri Yogya. Tapi, bagaimanapun dijawabnya juga, "Lho, itu khan
sudah lama mba'. Masa mba' nggak tahu sih?"
 
Putri DKI langsung memotong, "Ooh, sudah lama yah, kok saya belum pernah

denger ya? Kapan sih itu mba'?" Dengan menahan geli, putri Yogya
menjawab, "Yaa, sekitar delapan belas tiga puluh (1830) mba'..."
 
Kembali putri DKI memotong, "HAAHH, DELAPANBELAS TIGAPULUH?? ITU BERARTI
HABIS MAGHRIB DONK..!!!"
 
Best Regards.,

 



Kirim email ke