--- On Wed, 10/22/08, bakri arbie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: bakri arbie <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Fw: [AlumniPrancis] Kepemimpinan JAWA,SBY dan Sri Sultan. To: "arbie bakri" <[EMAIL PROTECTED]>, "Amir Sambodo" <[EMAIL PROTECTED]>, "Agung Mozin" <[EMAIL PROTECTED]>, "Pak Bambang" <[EMAIL PROTECTED]>, "Bp Markus Wauran" <[EMAIL PROTECTED]>, "Bp Ary Mochtar Pedju" <[EMAIL PROTECTED]>, "Ani Sekarningsih" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], "MB Setiawan" <[EMAIL PROTECTED]>, "Omar Trigantara" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wednesday, October 22, 2008, 10:53 PM
--- On Wed, 10/22/08, bakri arbie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: bakri arbie <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [AlumniPrancis] Kepemimpinan JAWA,SBY dan Sri Sultan. To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 22, 2008, 5:12 PM --- On Wed, 10/22/08, bakri arbie <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: bakri arbie <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Fw: Seandainya saya jadi Presiden terpilih 2009. To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, alumniprancis@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 22, 2008, 5:10 PM Yth Rekan-rekan FPK, Dua hari lalu saya kebetulan nonton Qtv, acara Pak Soegeng Sarjadi yang membahas tentang kepemimpinan Jawa. Sangat menarik diskusinya oleh karena sampai kepada siapa orangnya yang sesuai untuk 2009 yaitu mengerucut kepada SBY dan Sri Sultan. Kalau tantangan Indonesia yang paling penting adalah ekonomi dan percaturan diplomasi dunia,maka sebaiknya yang menjadi Presiden adalah SBY,sedangkan kalau prioritas utama adalah kesatuan bangsa maka sebaiknya adalah Sri Sultan. Diskusi ini barangkali idenya oleh karena calon-calon dari luar Jawa masih enggan untuk menjadi CAPRES karena kemungkinan menangnya kecil sehingga calon luar Jawa cukup jadi CAWAPRES, padahal menurut Pak Soegeng ,orang Jawa tidak melihat hal seperti itu, pandangannya adalah sama untuk Jawa dan non-Jawa. Namun hal yang menarik adalah pandangan Jawa sebagai pemimpin yang menggunakan tokoh wayang yaitu Janoko.Kriterianya adalah,tinggi besar,ganteng, rendah hati,kestabilan emosi dan watak yang semuanya bagus-bagus, ada satu hal yang menarik dan mengganjal adalah bagaimana seorang pimpinan Jawa sebagai priyai, yang senantiasa menjaga jarak dengan yang diperintah.Karena saya bukan dari Jawa,maka sebenarnya hal ini patut di konfirmasi oleh para ahli budaya Jawa. Meskipun saya ingat Presiden Habibie ketika baru jadi Presiden mengatakan kepada para menteri atau masyarakat.. ......'look I am touchable". Sebagai orang setengah Jawa dan dibesarkan di Sulawesi maka watak intim,terbuka, spontan tampaknya lebih kuat pada Pak Habibie dari pada watak jaga jarak,kendalikan emosi dan gerakan. Pernyataan pak Habibie seolah mengkonfirmasi bahwa Presiden Suharto adalah "untouchable" , sehingga dengan contoh diatas seolah betul bahwa jaga jarak merupakan khas kepemimpinan Jawa.Tetapi hal ini dibantah oleh pak Soegeng,bahwa Bung Karno adalah orang yang terbuka,spontan, penuh dinamika dan tidak JAIM,jaga image, berarti data belum cukup untuk membuat kesimpulan tentang kepemimpinan Jawa. Karena hal ini sangat penting,sebab seandainya betul maka berarti makin tinggi kedudukan seseorang maka makin jauh si pimpinan ini harus menjaga jarak ,sesuatu yang bertentangan dengan jiwa egalite atau syarat seorang demokrat sejati. Karena diskusi adalah mengenai kepemimpinan atau leadership maka saya mencoba mencari kriteria yang sebaiknya dipunyai oleh negara modern dengan tantangan abad 21 ini.Dalam mimpi jadi Presiden terpilih 2009, antara lain ditekankan kepada Power sebagai kapasitas untuk menentukan hasil yang kita anggap penting sebagai bangsa dan strategi sebagai gabungan dari kebijakan dan tindakan nyata dilapangan dan hasil yang diharapkan rakyat banyak. Defnisi dari Clemmers,leader harus mempunyai Nilai/Values, Integritas/Integrit y,Semangat/ Spirit dan Energi dalam menjalankan kepemimpinannya. "Leadership is an action, not position", kepemimpinan adalah proses bertindak bukan posisi atau kedudukan yang membuat kita statis atau gamang untuk bertindak karena harus jaga jarak atau jaim. Seseorang pemimpin harus dapat memberikan harapan untuk masa depan.Kemampuan untuk dapat memberikan harapan dengan memberikan gambaran tentang tujuan jelas apa yang ingin dicapai dan adanya energi atau semangat menggebu untuk mencapai harapan tersebut. Saya kutip ; Strong leaders inspires performance by reaching people's imaginations with vivid images. Hal ini merupakan gaya Bung Karno. Until people can see what needs to be done and themselves performing the steps to doing it,they can't perform. Disini perlunya pemimpin untuk membimbimg dan membombong agar rakyat tergerak untuk menjadi kreatif untuk berbuat dan merasa mampu untik berbuat.Karena tanpa harapan ,energi,bimbingan dan bombongan rakyat akan bersifat pasif dan menunggu dalam ketidak berdayaannya. Jadi seperti sekarang ini ditahun 2008,pemimpin harus penuh energi dan semangat berkata secara NYARING ,bahwa ini sudah ada teknologi tepat guna ,nih ada kredit KUR tanpa agunan dan saya mau dalam 3 tahun sekian orang sudah bekerja untuk UKM,Koperasi dll. Agar hal ini bisa terjadi budaya jaga jarak oleh seorang pemimpin Jawa harus bisa diatasi dengan lebih dekat dan tidak perlu jaim terhadap masyarakat yang dipimpinnya. Pak Harto setelah beberapa tahun jadi presiden sewaktu-waktu berbicara langsung kepada rakyat tanpa harus berbicara dipanggung atau podium yang menggambarkan jarak. Sebagai penutup Massachussets Instit