Tokoh ternama Yahudi  Turki, Aaron Kohen memeluk Islam bersama istri dan 
anaknya.  Komunitas Yahudi mengecamnya. “Saya tidak peduli akan reaksinya”, 
ujar Kohen

   Hidayatullah.com--Baru-baru
ini Turki tengah mengalami sebuah sejarah besar dan fenomenal. Seorang
pendeta Yahudi Turki terkemuka, Aaron Kohen, bersama keluarganya
memutuskan diri mereka untuk memeluk agama Islam.  Harian Turki berbahasa Arab, 
Akhbaralaalam
(5/11) mengabarkan, Kohin (45) dan keluarganya mengikrarkan keislaman
mereka di hadapan mufti Istanbul, Syaikh Bey Oglu, sejak sebulan silam.
Namun, mereka baru mengumumkannya ke khalayak luas pada awal bulan ini.   “Saya
sangat menghormati ketiga agama samawi. Agama Islam adalah agama yang
memeluk semuanya. Asas inti ketiga agama hadir dalam Al-Quran,” ujar
Kohen, sebagaimana dikutip Harian Hürriyet.  Kohen
juga mengatakan, bahwa ajaran dan syari'at agama Islam benar-benar
memuat, melengkapi, dan menyempurnakan syari'at agama samawi
sebelumnya, yaitu Yahudi dan Kristen. "Dalam kitab suci Al-Quran,
sesungguhnya terkumpul ajaran-ajaran mulia agama-agama sebelumnya,"
tambah Kohin.  Terkait
alasan mengapa Aaron Kohen memilih Islam, pendeta muda yang mengaku
menghaiskan hampir 20 tahun di kehidupan sinagog Istanbul itu
mengatakan, dirinya telah mengkaji secara mendalam antara akidah dan
syari'ah Yahudi, Kristen, dan Islam.   "Dan saya memutuskan untuk memeluk Islam 
karena saya dan keluarga saya ingin mendapatkan kebahagiaan hidup sejati," 
tegasnya.Kohen memeluk Islam bersama istrinya,  Filori dan anaknya. Sikapnya 
berganti agama sempat mengundang kecaman.  Bahkan untuk menebus keislamannya, 
Kohen harus menghadapi beberapa tantangan dari komunitas Yahudi nya terdulu.   
"Saya
banyak menerima kritik dan kecaman dari saudra-saudara Yahudi saya,"
ujar Kohen. “Saya tidak peduli akan reaksinya. “Kedamaian dalam hati
saya jauh lebih penting bagi saya,” tambahnya.  Turki
tercatat sebagai negara Muslim yang memiliki sejarah gemilang terkait
hidup berdampingan dengan umat Yahudi. Ketika orang-orang Yahudi
mengalami pengusiran di Spanyol (abad ke-16 M), dan negara-negara Eropa
menolak untuk menerima mereka, justru kekaiasran Islam
Turki-Utsmani-lah yang dengan sukarela membukakan pintu untuk menolong
mereka.   Hingga
saat ini, populasi umat Yahudi di Turki terbilang signifikan. Di
Istanbul saja, terdapat sekitar 200.000 pemeluk agama Yahudi. Yahudi
Turki, sebagaimana yahudi-Yahudi yang hidup di negara-negara Muslim
lainnya, disebut juga sebagai "Yahudi Timur". [akhbar/hurriyet/qantara/
atjeng/cha/www.hidayatullah.com]


      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke