Berdasarkan berita yang dilansir di Situs Resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo tanggal 23 Januari 2009, saya sangat setuju dengan program Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal penayanan Internet Gratis untuk masyarakat Gorontalo. Namun tampa disadari bahwa kebijakan ini salah arah. Saat ini mungkin belum saatnya memberikan fasilitas Hotspot ditempat-tempat umum seperti kota-kota besar di Indonesia misalnya Jakarta, Jogja atau lainnya,secara gratis, karena yang menikmati layanan ini bukan masyarakat yang seharusnya mendapat subsidi anggaran besar melalui pelayanan internet, namun masyarakat yang masih mampu atau berduit yang menikmati layanan pemerintah Provinsi Gorontalo.
Masih banyak guru-guru SD, SMP dan masyarakat umum yang sangat perlu dibekali pemanfaatan IT, terlebih lagi Ratusan bahkan Ribuan Pelajar sangat memerlukan subsidi dari anggaran yang telah dikucurkan oleh Pemerintah. Adapun program-program yang perlu dikembangkan misalnya : 1. Pelatihan secara regular bagi guru dan pelajar di Provinsi Gorontalo. Pada program ini, Pemprov dalam hal ini Balih Risti. sebagai pengambil kebijakan IT di jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo membentuk Tim Pelatihan yang nantinya akan menggunakan fasilitas-fasilitas baik LabKom yang ada di sekolah-sekolah atau yang ada di Kampus-kampus dengan sumber dana dari Pemprov. Dalam Hal ini Risti sebagai EO untuk program pemberantasan Buta Internet di Wilayah Provinsi Gorontalo. Yang penjadwalannya diatur sedemikian rupa. 2. Pemerintah Provinsi memberikan subsidi kepada masyarakat Gorontalo yang ingin mengenal dunia internet dengan biaya murah misalnya mereka hanya membayar Rp. 1000 Perjam selama 2 Jam di warnet-warnet yang ada di Gorontalo, dimana sisanya dibebankan kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo, sesuai dengan Harga yang berlaku dimasing-masing warnet. Ini jelas akan menguntungkan Masyarakat dan pengusaha warnet merasa tidak dirugiakan dengan Kebijakan Pemerintah Provinsi. Mungkin, dengan program semacam ini, Balih Risti akan sangat dikenal bahkan menjadi andalan industri IT di Provinsi Gorontalo. Saya teringat Program Pemberantasan Buta Internet yang sempat dilaksanakan kerjasama antara OLAMiNET dan UNG pada tahun 2004 silam dengan memberikan pelatihan mahasiswa baru sebanyak 1000 orang selama seminggu, ini pun tanpa dipungut biaya, Perusahaan maupun Universitas dengan tulus memberikan sesuatu untuk masyarakat Gorontalo. Kenapa Balih Risti Provinsi Gorontalo belum bisa seperti itu? Semoga… Sumber yang mobekeng hawas : http://www.gorontaloprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2061&Itemid=1 Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. http://id.answers.yahoo.com