Dear All Gm2020. Pagi tadi saya sempat nonton TV tentang Penangkapan Aktivis FPI yang melakukan Penyerangan di MONAS 1 Juni kemaren. Kurang Lebih 56 Orang Anggota FPI di tangkap oleh Polisi di Markas FPI jl. Petamburan Jakarta.
Hukum memang harus di tegakkan, siapa yang melakukan Tindak Kriminal harus di adili, mungkin semua sepakat dengan hal itu, tapi jangan sampai melupakan Eksistensi mengenai Pembubaran AHMADIYAH dan Perhatian Masyarkat mengenai Kenaikan BBM. Berita terbaru Bahwa Ribuan Warga Nahdiyin di Bandung Menuntut Pembubaran FPI, harusnya ini di sikapi secara kepala dingin, jangan sampai Umat Islam seakan -akan terpecah dan saling berperang berhadap-hadapan. Dan ini adalah Bagian dari Visi dan Misi dari golongan tertentu utk melakukan Adu Domba. Waspadalah..... Jangan Sampai Rakyat Jelata yang tdk tahu apa2 ikut larut dalam emosi yang di sebarkan oleh golongan tertentu sehingga akan menyusahkan dirinya sendiri dan keluarganya. Semoga masyarakat Gorontalo tdk Ikut-ikutan berdemo dan berteriak Bubarkan FPI, biarkan Hukum yang menanganinya. Tidak usahlah perlihatkan kekuatan seperti BANSER yang kemaren di TV siap menerjunkan Pasukan hingga 5.000 orang. Mari kita kembali Fokus kepada Keputusan pemerintah tentang Larangan Ajaran Ahmadiyah, dan Kebijakan Pemerintah yang sangat memberatkan Rakyat Miskin dengan Melakukan Kenaikan BBM. Jangan Sampai dengan Adanya Berita BUBARKAN FPI , rakyat melupakan Janji pemerintah dan ANggota Dewan utk Mensejahterahkan Rakyat. Saat ini banyak Calon Pemimpin dengan Slogannya "BERJUANG DEMI RAKTAT", BERJUANG BERSAMA RAKYAT" tapi tiba gilirannya menjadi pemimpin Rakyat di Korbankan. Buat Anggota Dewan yang terhormat, Masalah FPI tdk usahlah di ambil pusing serahkan kepada Aparat yang berwenang, Dan Anggota Dewan kembali kepada Fungsinya memikirkan Rakyat saat ini yang semakin hari Sulit utk Membeli SEMBAKO yang harganya Makin Melambung tak Terkendali. "JANGAN PERNAH ADA DUSTA DI ANTARA KITA" WASSALAM TAUFIK POLAPA