Cukup satu karong jo Ritchie, terutama buku trik2 mengenai counter strike dan 
cara cepat basearch link yang ada Maria Ozawa dkk..

--- On Sat, 11/8/08, Richie Octavian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Richie Octavian <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [GM2020] RE:Sektor Pendidikan dan Visi Pembangunan Gorontalo
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 8, 2008, 6:25 AM






siap nyumbang, mo trima brapa karong hehehehe 

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, -=UMR=- <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
> Dari dulu saya sangat mendambakan adanya perpustakaan yang permanen 
dan memadai di Gorontalo. Saya sempat melihat ada perpustakaan 
daerah, cuma sepertinya belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Tentang 
manfaat perpustakaan, kita semua sudah tau. Jadi memang tidak ada 
alasan untuk tidak sepakat dengan gagasan yang sangat membangun 
> ini. Saya ikut mendukung!
> 
> Yang diperlukan saat ini adalah orang yang siap berdedikasi untuk 
sampai perpustakaan ini berdiri. Dan tentunya sungguh mulia orang 
yang siap menjalankan hal ini, karena warga gorontalo, terutama yang 
pelajar dan mahasiswa akan banyak berhutang budi kepadanya...
> Selain bahan pustaka, lokasi dan gedungnya, yang perlu dipikirkan 
juga mungkin tenaga pengelola dan pustakawannya. Untuk itu, 
terimakasih sebelumnya kepada mbak Dewi kawan-kawan yang sudah siap 
menjalankan. .
>  
> Sekedar info, beberapa kali saya bertemu dengan anggota DPR komisi 
sepuluh yang berkunjung ke Mesir (termasuk ibu Trulyanti Sutrasno 
Habibie), mereka menyatakan bahwa perhatian kepada pengembagan 
pendidikan (termasuk di dalamnya perpustkaan) sangat besar (termasuk 
soal alolasi dana untuk itu). Jadi mungkin  bisa kesana 
juga.... Selain beberapa organisasi yang disebutkan mbak dewi tadi, 
bisa juga membangun relasi dengan PNRI dan beberapa penerbit (paling 
bagus ketika GERnya sudah mulai berjalan.
> 
> Saya pernah baca juga tentang yayasan yang siap memberikan bantuan 
buku bagi yang ingin mendirikan perpustkaan, dengan melampirkan 
proposal, foto lokasi dan gedungnya (walau sangat sederhana), serta 
koleksi yang sudah ada. 
>  
> Booditopo Ju..
> Disini alhamdulillah saya juga menjadi pengurus Perpustakaan 
Mahasiswa Indonesia Kairo sejak tahun 2004 sampai sekarang..
>  
> Salam saya
> Umarulfaruq Abubakar
>  
> 
> --- On Sat, 11/8/08, Mansur Martam <ibnulkhairaat@ ...> wrote:
> 
> From: Mansur Martam <ibnulkhairaat@ ...>
> Subject: [GM2020] RE:Sektor Pendidikan dan Visi Pembangunan 
Gorontalo
> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, November 8, 2008, 9:23 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Saya sangat setuju dengan ide ini, olehnya saya, ensyaAllah, siap 
membantu dengan beberapa buah buku yang cukup berkualitas dan menjadi 
referensi utama dalam kajian fikih (hukum Islam). Disamping itu, saya 
juga, ensyaAllah, ikut menyumbangkan tenaga saya untuk bergabung 
bersama Dewi dkk. demi suksesnya perpustakaan ini. EnsyaAllah, kalo 
tidak berhalangan, saya akan pulang satu dua bulan ini.
> Dulu pernah dibahas ttg perpus GM2020 dimillist ini, dan cukup 
banyak apresiasi dari millister. Semoga niat baik ini bisa secepatnya 
dapat terealisasikan. Slogannya;
> 
> MEMBACA UNTUK SEMUA
> Sebuah slogan yang dikampanyekan oleh Susan Mubarak, ibu negara 
Mesir. :)
> 
> Salam.
> Mansur Martam
> ============ =====
> Dear All,
> Awalnya ide ini belum pengen saya posting di milis, tapi karena 
teman2 sudah menyinggung masalah perpustakaan, akhirnya saya fikir, 
kenapa gak sekalian aja diposting di milis
>  
> tadi pagi pas bangun ada balasan postingan teman yang cukup 
menggelitik, soal perlunya Gorontalo punya Perpustakaan. Memang 
Gorontalo sudah punya perpus HB Yassin, tapi believe me, perpus itu 
tidak populer and tidak user friendly sama sekali...hehehe
( pengalaman pribadi neh)
>  
> Anyway, beberapa bulan ini saya sering bolak balik ke Adelaide 
Global Education Room..Perpus yang di danai AusAid, and ada beberapa 
isu yang sangat menarik perhatian, terutama tentang globalisasi and 
poverty, consumerism, learning about other religion and cultures dll. 
Ide awal pendirian GER ini cukup sederhana, hanya beberapa orang 
lokal yang mengumpulkan koleksi buku2 mereka and kemudian menyewa 
sebuah ruangan di Torrens Building dan kemudian dengan beberapa 
volunteer mereka mengiklankan keberadaan perpus ini sebagai tempat 
belajar dan juga sebagai tempat diskusi, and bahkan mereka sekarang 
mengembangkan bahan2 pembelajaran untuk sekolah2 and menerima 
kunjungan dari sekolah2 untuk belajar di GER ini
>  
> Setelah ngomong2 dengan beberapa teman, katanya ide sejenis so 
pernah di kemukakan oleh Pak Irwan Uno and bahan OH pernah bersedia 
menyediakan tempat untuk perpus ini.
> jadi singkatnya mungkin begini
>  
> 1. tempat ini akan menjadi perpustakaan offline(kalo ada teman2 
yang bisa mmbuatnya online is even better)
> 2. buku2nya dari kita semua (sumbangan teman2)
> 3. tempatnya bisa kita sewa(means kita donate money untuk menyewa 
tempat)kalo ada yang bersedia donate tempat lebih bagus lagi, atau 
alernatif lain kita bisa nitip di CIVICA(gimana k Agus?) or di JAPESDA
(gimana k Jufri??)
> 4. Kita juga butuh teman2 media untuk menyebarluaskan keberadaan 
GER ini.
> 5. GER ini juga akan berfungsi sebagai tempat diskusi...(coffee 
shop mungkin)
> 6. Dana dari sirkulasi peminjaman buku ini akan kita pakai untuk 
sewa bangunan atau menghire orang untuk menjadi care taker GER ini, 
tapi tetap saja ada orang kita, saya dan beberapa teman yang tinggal 
di GTLO misalnya, yang akan bertanggungjawab terhadap GER ini.
> 7. Any Input???
> saya tahu ide ini mungkin tidak sesempurna yang saya fikirkan, 
hehehe, but at least just a thought poli, sapa tahu berguna buat 
Hulondalo... ..
>  
> Sekedar cerita, dua tahun yang lalu saya dan seorang teman (Tia) 
mendirikan perpus di desa Huwongo, cuman oleh pejabat diknas 
setempat, perpusnya dilarang beroperasi, katanya kami overlapping 
programnya mereka di situ..hiks,hiks, hiks, akhirnya buku2 kami end 
up disumbangkan di sekolah di desa yang sama...
>  
> Salam,
> Dewi
,

 














      

Kirim email ke