Sabar Bung MY. Dunia modern sekarang ini terwujud akibat buah pikir dan karya serta eksperimen2 dari orang2 yang dianggap gila pada zamannya!
Salam Den Baga Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "m...@teoritik.fisika.net" <m...@teoritik.fisika.net> Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Fri, 11 Jun 2010 04:05:28 To: <u...@yahoogroups.com> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Cc: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Subject: [GM2020] Re: [milis-UNG] Koleksi Buku Perpustakaan tidak bermanfaat di kampus UNg malah di anggap saya orang gila, capek saya menyampaikan pada lembaga ini, saya hanya menyatkan bagi yang mau buku teks sali saya bantu malah di tertawakan, malah di belakang saya biongo itu ... saya heran kok akademik cara berpikir begini di kampus ini, tak percaya apapun bahasa yang saya gunakan tetapi saya tak mau memikirkan itu selmat buat pak akram anda hebat dan orang hebat dimiliki UNG sayaa berikan nilai A pada fisika modern tidak sia, anda sebelum jadi dosenpun di kampus ini banyak berdiskusi sama saya begitu juga laode dan la lio, satu pesan moral saya, kita bukan asli gorontalo harus tahu diri kita tidak boleh beranbisi menjadi pejabat di kampus ini, saya berpesan kepada kalian karena kalian adalah emas yang dimilki oleh MIPA di masa akan datang, banyak hal yang harus saya perhatikan tentang UNG ini, saya saadari tiap menit tiap detik saya merenung apa yang harus saya berbuat untuk UNG tetapi saya bertemu siapapun di UNG ini tak ada nilainya apa2 malah di anggap tidak bermanfaat, lihat sekarang saya lagi kebingunan apa yang harus saya lakukan ke lembaga ini?? saya berada pada soliton yang kebingungan arah karena wave selalu makasa hati saya mencari terongan kuantum yang punya function berada pada tataran scientific ................ sekali lagi pak akram adalah manusia terbaik dimiliki oleh UNG walaupun saya marah besar pada anda karena anda membrikan komentar pada seminar itu tetapi saya akan ambil nilai positif .... saya harap anda kembali segera ke UNG saya optimis anda bisaa membawa perugbahan riset di kampus ini, saya sudah tua umur saya telah bertambah walaupun saya dengan anda beda 1 tahun tetapi saya merasa hidup ini tak lama lagi .... Wassalam my --- h2o_...@yahoo.com wrote: From: ALK <h2o_...@yahoo.com> To: u...@yahoogroups.com Subject: Re: [milis-UNG] Koleksi Buku Perpustakaan Date: Fri, 11 Jun 2010 17:44:44 +0800 (SGT) Wa'alaikum salam Ide yang menarik, semoga terwujud. The corners juga harus diminati secara kuat oleh mahasiswa. Jadi, Sebaiknya diawali oleh dosen-dosen untuk membiasakan referensi utama matakuliah adalah textbook. Pak MY mempunyai link to textbooks in softcopy. Beliau juga yang memberikan info itu di Sekeloa. Makasih Pak MY, buon fortuna. ------------ ALK Chemistry Department, Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128, Indonesia --- On Fri, 6/11/10, ikhfanh <ifanha...@googlemail.com> wrote: From: ikhfanh <ifanha...@googlemail.com> Subject: [milis-UNG] Koleksi Buku Perpustakaan To: u...@yahoogroups.com Date: Friday, June 11, 2010, 4:23 PM Assalamu Alaikum, Perpustakaan sebagai salah satu fasilitas akademik memiliki fungsi strategis dalam menunjang kegiatan akademik. Daya guna perpustakaan akan maksimal jika di perpustakaan tersedia koleksi buku yang lengkap, variatif dan dengan jumlah yang memadai. Memanfaatakan momentum persiapan UNG menuju world class university, mungkin sudah saatnya juga dilakukan penambahan dan diversifikasi koleksi buku yang „berbau" dan ber-level „world" atau internasional. Strategi penambahan dan diversifikasi koleksi buku ini dapat dilakukan dengan membuat CORNERS atau pojok-pojok koleksi buku mancanegara, misalnya : 1. American Corner (Pojok Koleksi Buku Amerika) yang berisi koleksi buku-buku dari dan tentang Amerika baik, budaya, sosial, politik, ekonomi, dll, dsb, etc 2. European Corner (Pojok Koleksi Buku Europa), yang bisa mencakup: a. German Corner (Pojok Koleksi Buku Jerman) b. France Corner ((Pojok Koleksi Buku Prancis) c. British Corner (Pojok Koleski Buku Inggeris) d. Dan negara-negara Europa lainnya yang merepresentasikan Europa, Skandinavia, East Europa, dll, dst, dsb,etc 1. Asian Corner (Pojok Koleksi Buku Asia), di dalamnya mungkin : a. Japan Corner (Pojok Koleksi Buku Jepang) b. Korean Corner (Pojok Koleksi Buku Korea ) c. China Corner (Pojok Koleksi Buku China ) 1. Asean Corner (Pojok Koleksi Buku dari negara-negara tetangga terdekat, Asean) 2. Australian Corner (Pojok Koleksi Buku Australia ) 3. Canadian Corner (Pojok Koleksi Buku Kanada) 4. dll, dst,, dsb, etc, usw…….. So, bagaimana memperoleh koleksi-koleksi buku tersebut???. ......Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh bantuan koleksi buku tersebut adalah melakukan korespondensi dengan pihak Negara tersebut, misalnya melalui perwakilan Negara / kedutaan besar ataupun institusi-institusi resmi yang mengelola pendidikan dari Negara bersangkutan. Untuk koleksi buku tentang Amerika dapat melakukan approach dengan Kedubes Amerika, USAID, Ford Foundation, AMINEF, RTI atau institusi lainnya. European dapat menghubungi kedutaan besar masing-masing negara atau langsung ke European Commission (Komisi Europa) khususnya komisi untuk urusan pendidikan. Jerman bisa melalui GTZ, DAAD, Inwent, dll. Inggeris bisa dengan British Council. Perancis melalui SCAC, IRD, CIRAD dll. Japan , dengan JICA. Untuk Asia dengan Asian Foundation. Australia dengan AusAID atau Kanada dengan CIDA, dll, dsb, dst, etc, usw…. Mungkin sebagai tahap awal cornes atau pojok-pojok koleksi ini dibatasi hanya buku-buku tentang budaya Negara yang bersangkutan, dengan alasan sebagai "strategi" ketertarikan kita untuk mempelajari budaya manca Negara yang menjadi alasan jika kita mengajukan permohonan bantuan buku. Selain itu secara psikologis jika kita katakan kita tertarik untuk mempelajari budaya mereka, biasanya mereka akan lebih antusias untuk memberi bantuan, misalnya bantuan koleksi buku-buku tentang budaya Negara tersebut. Lagi pula jika masalah budaya kita juga dapat melalkukan koneksi dengan Badan Dunia, UNESCO yang sangat konsens dengan prihal budaya. Jika minimal kita sudah memperoleh bantuan koleksi buku-buku tentang budaya, secara bertahap kita dapat mengembangkan koleksi tersebut lebih variatif dan luas lagi di berbagai bidang. Hal yang paling penting dulu adalah berupaya mengestabilshkan pojok-pojok koleksi buku mancanegara tersebut. Saatnya bila pojok-pojok koleksi buku ini dapat terrealisir, barangkalai perlu sedikit "sentuhan" artsitik dan kenyamanan, yaitu menyediakan ruang khusus di perpustakaan yang lebih comfortable, misalnya AC, meja baca yang representastif. Kalau tidak salah di Unhhas mereka memiliki American Corner dengan ruang khusus yang cukup nyaman untuk membaca. Bukan suatu impian, jika kelak ini benar-benar bisa terrealisir, UNG akan menjadi leading koleksi buku mancanegara dengan keberadaan corners/pojok- pojok koleksi buku tersebut, sebagai salah satu "indikator" world class university. Dari sisi akademis keberadaan corners ini nantinya dapat menjadi sarana untuk mendirikan, misalnya Jurusan Kajian Antar Negara (Inter-Nations- Studies Program), yang berafilasi di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), kalau pun tidak menjadi Jurusan, mungkin kita dapat membuka Pusat Kajian Antar Negara (Center for Inter-Nation Research), dengan modal utama keberadaan koleksi buku mancanegara dan dosen UNG yang memiliki keterkaitan study dengan bidang tersebut. Selain itu jika kelak buku koleksi dari setiap corners ini betul-betul lengkap, termasuk buku-buku tentang pendidikan, memungkinkan kita untuk merancang suatu mata kuliah khusus untuk mahasiswa kita, yaitu mata kuliah: Pendidikan Guru di Berbagai Negara (Teacher Education in various countries), Dosen pengampuhnya bisa: Untuk Pendidikan Guru di Jepang, misalnya Pak Iqbal Makmur, Australia, Ibu Titien, Ibu Noni Basalamah, Pak Arzal, dll, Jerman, Pak M. Jahja, Pendidikan Guru di Malaysia, Ibu Sri Wahyuni Dali dkk, Amerika Ibu Karmila, dll……. Sebagai world class university tak ada salahnya juga membekali mahasiswa kita pengetahuan tentang system pendidikan guru di Negara lain, agar kelak sebagai alumni mereka paham tentang pendidikan guru di negaranya dan juga yang ada di luar… Mengutip kata Walt Disney: "if you can dream it, you can do it" (Jika kamu dapat memimpikan, kamu pasti dapat melakukannya)… So, the stage is yours…. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Happy world cup….Selamat berakhir pekan dan menonton laga piala dunia. TK & wassalam, Ikhfan Haris ---------------- referensi fisika utama - http://www.fisika.net