Pak Delyuzar , gimana hasil penelitian NT yang lalu tentang kandungan endapan 
lumpur danau limboto , waktu NT bakudapa deng ana disana , apa endapannya so 
bisa dijadikan bahan baku untuk pembuatan bahan bangunan , seperti batako , 
genteng , bata dan lain-lain , seperti yang diperkirakan dulu serta bagimana 
tanggapannya dari pemda & peneliti gt , dan juga waktu itu di gaf ana olo baku 
dapa deng pengusaha/masyarakat produsen meubel , yang memanfaatkan dan akan 
memanfaatkan tumbuhan air/ genjer yang banyak menutupi permukaan danau limboto 
, untuk diolah/dikeringkan dan dijadikan bahan baku untuk meubel serta 
dipadukan dengan rotan , dan kalau tidak salah alamatnya bapak itu di telaga , 
wololo infox ?? ... Thx.




--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, ilahude_...@... wrote:
>
> 
> Jadi maksudnya MY dosen di UNG kurang gaul gitu? Ah masa sih... Saya punya 
> teman dosen di UNG pak Abas Kaluku, Yosep Paramata dll...
> Kalo pak Lilik Hendrajaya...memang orgnya gaul.. dari sononya 
> begitu....tapikan tdk boleh digeneralisir semua dosen hrs mngikuti trend 
> itu...pengertian gaul itu maksudnya seperti apa, apa hrs gaul dgn org2  
> ilmiawan?...dosen2 itb ada juga yg ga gaul bahkan terkesan kuper...dan 
> killer...:).. tapi toh tdk pengaruh thdp mhswa...bahkan memicu mhswa utk 
> kreatif...kalo saya amati ilmu sains
> (MIPA) skrg dgn yg dulu cepat skali mengalami peninkatan...contohnya biologi, 
> dulu saya kalo baca buku biologi msh bisa ngikutin, tapi skrg bingung...krn 
> sdh banyak perkembangan...sdh ada biologi molekuler, mikro biologi, rekayasa 
> genetika dll. Kalo saya tanyakan keanak saya yg baru slesai kuliah, trnyata 
> mereka melakukan inovasi rekayasa genetika secara mandiri, dosen hanya 
> mengarahkan, jadi hampir sama dgn zaman saya kuliah dulu. Bedanya skrg ini 
> fasilitas lab, dan sarana lainnya lengkap.. Komputer zaman saya kuliah msh 
> pake codingform...utk mmbuat program, harus ngantri dilab komputer... kalo 
> skrg sdh bejibun PC...shoftware melimpah...jadi mhswa yg dituntut hrs 
> kreatif... dosen tinggal mengarahkan...kesimpulannya dosen tdk harus gaul, yg 
> penting tau kewajibannya...jadi menurut saya apa yg dikatakan sahabat saya 
> pak Lilik H tdk semua benar...        
> Nanti minggu besok insya Allah saya tanyakan sama beliau (p.lilik)...apa yg 
> dimaksud hrs gaul... Pak Lilik tiap minggu slalu jumpa dgn saya diitb...krn 
> rmhnya dibandung...jadi buat MY lanjutkan perjuangan, jangan merasa 
> tereliminir...pake ilmu gelombang dlm fluida cair...dimana yg bergerak adalah 
> energi...bukan massa air...jadi biarlah anjing menggonggong kafilah tetap 
> berlalu...
> Salam
> DI
> 
>  
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> From: "m...@..." <m...@...>
> Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Date: Wed, 28 Jul 2010 06:27:21 
> To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Cc: <sya...@...>; <nel...@...>; <ted...@...>; <dja...@...>
> Subject: Re: [GM2020] inilah hak jawab dosen dituding plagiat
> 
>   
>  
>  
>  
> 
> Aku  merenung, 2 hari saya bersama dekan MIPA berada di arena lokakarya MIPA 
> 2010 di ICC, saya masuk pada komisi pembahasan tentang rencana riset MIPA di 
> negeri ini untuk masa akan datang, saya tak bisa memberikan komentar apa2 
> terhadap UNG karena apapun yang saya komentarkan akan di nilai negative malah 
> akan di nilai bahwa saya menjatuh lembaga itu .................. saya memilih 
> diammmmmmmmmmmmmmm................ 
> saya optimis UNg akan bisa maju dan berkembang tanpa kami2 yang termasuk kaum 
> lemah ........ di lembaga itu bila hanya mengejar jabatan tunggulah saatnya 
> .... karena tugas utama staf pengajar adalah  memberikan pikirana2 ilmiah 
> itulah harapan dari prof dodi dari kementerian diknas .... dan dosen itu 
> harus gaul serta banyak berkomunikasi ..... itulah dari prof lilik manta 
> rektor itb ....  kata prof dodi  perguruan tinggi yang maju karena MIPA-nya 
> Kuat ........beliau contohkan perguruan tinggi di dunia ....
> 
> 
> 
> --- gorontalo.pu...@... wrote:
> 
> From: Putra Gorontalo <gorontalo.pu...@...>
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Subject: Re: [GM2020] inilah hak jawab dosen dituding plagiat
> Date: Wed, 28 Jul 2010 20:40:36 +0800 (SGT)
> 
>    
>  
>  
>  
> 
> 
> Tineke Wolok,ST,MM,  dosen jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) 
> Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
> 
> Apakah gelar akademik dari yang bersangkutan tidak salah tulis??? Atau memang 
> itu adalah gelar akademiknya???  Kemudian apakah Fakultas tempat mengajar yg 
> bersangkutan juga tdk salah salah tulis??
> Kalo memang keduanya tidak salah tulis maka berarti ada yang harus 
> dipertanyakan oleh masyarakat terutama yg menyekolahkan anak2nya kepada 
> UNG.  Kok ada ya dosen yg Sarjana Teknik (ST) menjadi dosen di FEB kemudian 
> melakukan penelitian tentang pembuatan dan jual krupuk???? kayak jaka sembung 
> makan kacang, kagak nyambung deh..... bisa bisa ada guru agama disuruh ngajar 
> bahasa Inggris, inggris versi arab atau arab versi inggris sekalian aja 
> disuruh ngajar arab versi gtlo ato gtlo versi inggris gitu loh..... 
> 
> Mau ngajar apa itu dosen tsb??Ekonomi Teknik atau Teknik Ekonomi atau Teknik 
> membuat kerupuk??? Jadi kabur deh membahasnya dan menanggapi plagiat yg 
> dilakukannya........
> cape deh kalo membahas plagiat yg dilakukannya sedangkan rekrutment dosen di 
> UNG tidak dibahas.  Jangan salahkan dong orangnya melakukan plagiat kalo 
> dari cara rekrutannya tidak benar, seorang tukang batu disuruh buat baju 
> kemudian disuruh jual kerupuk ya jelas kagak nyambung dong.........jepang 
> saja yg paling pintar berplagiat tdk mempermasalahkannya kalo yg melakukan  
> plagiat adalah tukang batu meniru tukang kue kemudian membuat kue malah 
> menjadi kerupuk........  
> 
> PG
> 
> 
> 
> --- On Wed, 7/28/10, Syam Sdp <syam...@...> wrote:
> 
> From: Syam Sdp <syam...@...>
> Subject: [GM2020] inilah hak jawab dosen dituding plagiat
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, July 28, 2010, 9:54 AM
> 
> 
>    
>  
> 
> berikut ini adalah lanjutan berita tentang plagiarisme dosen di UNG, yang 
> sempat disiarkan portal antaranews.com, isi berita ini adalah hak jawab yang 
> diberikan tineke wolok, dosen yang sebelumnya diinisialkan dengan nama "tw". 
> semoga informasi ini bermanfaat 
> 
> salam
> 
> terrajana
>   
> DOSEN UNG BANTAH LAKUKAN PLAGIAT
> 
>            Gorontalo, 27/7 (ANTARA)-Tineke Wolok,ST,MM,  dosen 
> jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo 
> (UNG), membantah keras dirinya telah melakukan plagiat proposal pengabdian 
> masyarakat, seperti yang diberitakan oleh sejumlah media massa.
> 
>          "Proposal itu saya sendiri yang menyusunnya, lalu saya 
> pinjamkan kepada rekan dosen saya, yakni Radia Hafid, saya bilang padanya  
> silahkan dicontoh saja , karena dia juga hendak mengajukan proposal 
> pengabdian masyarakat itu,"kata Tinneke Wolok, Selasa.
> 
>          Namun dirinya tidak menyangka, jika proposal yang dia 
> pinjamkan atas dasar pertemanan itu, kelak ditiru mentah-mentah oleh 
> rekannya, sesama dosen di jurusan manajemen itu.
> 
>           "Radia itu terhitung pemula, baru kali ini mengajukan 
> proposal pengabdian masyarakat, tapi  saya tidak keberatan  dia mengutipnya 
> mentah-mentah, dia teman baik saya, lagipula itu hanya proposal," Kata 
> Tinneke, yang mengaku sebelumnya telah tiga kali lolos mengikuti pengabdian 
> masyarakat  ini.
> 
>           Sebelumnya, dua proposal pengabdian masyarakat yang 
> diajukan oleh Tinneke Wolok dan Radia Hafid, ditolak mentah-mentah oleh 
> Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNG, berita  itu sempat dikutip sejumlah 
> media lokal dan nasional.
> 
>           Dalam proposalnya, Tinneke mengajukan judul 'Pelatihan 
> pembuatan dan pemasaran krupuk ikdan dan udang di kelurahan Botutonuo, 
> Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango,', sedang Radia mengajukan proposal 
> dengan judul pelatihan pembuatan dan pemasaran kue Gabin di kelurahan yang 
> sama.
> 
>           "Judulnya memang beda, namun setelah diteliti seksama, 
> ternyata redaksi proposal keduanya sama persis titik dan komanya, hanya 
> karakter hurufnya yang coba dibedakan," Ungkap Abbas Kaluku, Sekretaris LPM 
> UNG.
> 
>     
> Dibela suami
> 
>     Weni A Dungga, suami Tinneke sekaligus  dosen Jurusan Hukum  
> Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNG, yang turut menemani istrinya saat memberikan 
> klarifikasi itu, turut menambahkan, bahwa hal tersebut tidak bisa dikatakan 
> sebagai tindakan plagiat.
> 
>          "Dalam delik aduan, hal tersebut tidak bisa dikatakan 
> sebagai plagiat, sebab tidak ada pihak yang keberatan, lagi pula jika itu 
> plagiat, masih dibolehkan untuk kepentingan pendidikan, itu dijamin oleh 
> udang-undang nomor 19 tahun 2002, tentang hak cipta,"  Urainya panjang lebar.
> 
>           Berita  di media massa, tentang dua dosen UNG yang 
> ketahuan plagiat itu, diakuinya sangat meresahkan keluarganya, sejumlah 
> kerabat juga langsung menanyakan  kebenaran berita itu.
> 
>           Namun demikian, lanjutnya, ini adalah pembelajaran, bukan 
> hanya untuk istrinya saja, namun juga bagi dosen lainnya, bahwa jangan lagi 
> membuat   proposal yang sama persis redaksinya, Kata Weni.(ant) 
> 
> 
>  
>  
>  
>  
> 
> ----------------
> referensi fisika utama - http://www.fisika.net
>


Kirim email ke