cccck Indiahe......
   
  Mobil Murah dari India 
        
  
   
  Revolusi harga terjadi di mana-mana. Ongkos naik pesawat terbang, yang dulu 
Rp 1 juta lebih, kini terjun hingga Rp 100.000-an. Lalu laptop yang dulu Rp 18 
jutaan kini bisa didapat dengan harga Rp 2 jutaan. Dalam dunia otomotif hal 
tersebut berjalan lambat sekali. Namun, tak lama lagi akan keluar mobil dengan 
harga berkisar pada Rp 23 jutaan.

Sponsor mobil murah tersebut adalah Tata, perusahaan otomotif asal India. Semua 
paham bahwa dalam dunia otomotif, mengurangi pengeluaran produksi, menghemat 
bahan, dan menyederhanakan desain merupakan hal yang tabu serta jarang 
disentuh. Semua kendala tersebut seperti diterabas Tata yang mengenalkan produk 
mobil murahnya, Kamis pekan lalu.

Mobil bermesin belakang tersebut, menurut para analis, harganya sekitar Rp 28 
juta. Masih yang paling murah di muka bumi. Namun, masih belum terungkap 
bagaimana mobil buatan Tata tersebut diproduksi. Tentu, hal tersebut sebuah 
inovasi besar, bagaimana dengan ongkos perakitan murah, lingkar kemudi 
dipasang, lampu depan ditaruh, speedometer analog yang kurang akurat 
dibandingkan dengan digital dipakai, dan sejumlah ornamen dipasang.

Apa pun bentuknya, mobil tersebut merupakan sebuah kemenangan. Bukan dalam arti 
penemuan besar, melainkan sebuah filosofi mesin baru yang muncul dari sebuah 
dunia berkembang. Para pakar industri memandang, filosofi tersebut akan 
mengubah cara pembuatan mobil di berbagai tempat dibuat. Seperti Jepang yang 
mengenalkan kaban atau "tepat waktu" dan kaizen alias pengembangan 
berkelanjutan, maka Tata mengekspor ke seluruh dunia apa yang disebut dengan 
"mesin Gandhi" atau Gandhi engineering.

Sebuah mantra berisi semangat yang memunculkan sikap mental penolakan terhadap 
segala sesuatu yang berlebih-lebihan. Daryl Rolley, kepala operasional Ariba 
untuk Amerika Utara dan Asia, seperti dikutip oleh International Herald 
Tribune, Rabu pekan lalu menyatakan mantra itu secara mendasar akan membuang 
segala bentuk pemborosan di industri mobil. Ariba merupakan pemasok suku cadang 
untuk Tata, dan juga BMW dan Toyota.

"Dalam lima sampai 10 tahun ke depan, seluruh industri mobil akan memutar dan 
berbalik arah," kata Rolley. Mobil dengan biaya murah bakal memberi dampak 
global. Manuver Tata yang pernah diumumkan pada 2004 tersebut telah 
menginspirasi dua rivalnya untuk merancang sendiri mobil murah. Mereka adalah 
aliansi Prancis-Jepang Renault-Nissan dan joint venture India-Jepang Maruti 
Suzuki.

Memang, sejauh ini belum digambarkan apakah mobil tersebut dilengkapi teknologi 
standar keselamatan dan pengurangan emisi gas buang, sehingga dapat melaju di 
jalan negara-negara Barat. "Mobil Rakyat" demikian sebutan untuk mobil murah 
selalu dirahasiakan. Itulah yang ada pada Beetle milik Volkswagen dan Model T 
milik Ford. Dua produsen mobil itu menyimpannya rapat-rapat dan menolak detail 
bagaimana membuatnya. Mereka pun membuat nota kesepakatan secara hukum dengan 
para pemasok komponennya untuk tidak membeberkan rahasianya.

Sejumlah orang yang pernah melihat mobil buatan Tata tersebut bisa melukiskan 
mobil murah tersebut. Bentuknya mini dan kecil dengan empat pintu samping. Di 
dalamnya terdapat kursi untuk empat penumpang plus pengemudi. Bagian depannya 
pendek sedangkan belakangnya sedikit besar untuk menaruh mesin. Mobil tersebut 
nampak didisain untuk mengurangi hambatan angin.

"Itu sebuah mobil mungil yang bagus," kata A.K. Chaturvedi, wakil presiden 
untuk pengembangan bisnis Lumax Industries, pemasok di Delhi yang mengembangkan 
lampu depan dan lampu interior mobil. Ketika dibuat mobil tersebut selalu 
diawali dengan pertanyaan: apakah komponen-komponen tersebut sungguh 
dibutuhkan. Misalnya, empat cakram rem. Apakah cukup jika menggunakan tiga 
saja. Dan seterusnya.

Model yang dikeluarkan pada Kamis pekan lalu itu, seperti dilansir oleh Tata 
dan pemasoknya, tampak tanpa dilengkapi dengan radio, power steering, power 
window, serta AC, dan hanya sebuah ada satu wiper untuk kaca depan. Tachometer 
tak ada, dan cukup dengan speedometer analog. Pembuat mobil rakyat tersebut 
jelas melakukan pemangkasan gede-gedean.

"Maka saja masih saja dapat melaju pada 65 ataupun 75, bukankah begitu?" kata 
Ashok Taneja, salah satu pemasok untuk Tata, menggambarkan mobil yang tidak 
dilengkapi dengan alat pengukur kecepatan berpresisi tinggi. Metode penghematan 
yang dilakukan itu ternyata memunculkan pertanyaan mengenai implikasi yang 
besar terhadap aspek keselamatan dan daya tahan mobil.

Untuk menghemat US$ 10 saja, ahli mesin Tata mendisain ulang suspensi untuk 
mengurangi penggerak lampu jauh dan dekat. Jadi lampu jauh dan dekat, menurut 
Chaturvedi, sangat tergantung pada beban berat yang mengisi mobil. Disain ulang 
dilakukan juga terhadap batang kemudi dan rangka mobil. Pada intinya, mobil 
tersebut dalam jangka panjang juga bakal hemat perawatan tanpa mengorbankan 
kualitas.

Contohnya, Tata memilih pelek yang sangat kuat sehingga mobil bisa dipacu 
hingga 70 kilometer per jam lebih. Jika dipacu terlampau berlebihan maka bisa 
tergerus dan rusak, serta mengurangi umur komponen mobil tersebut, toh tidak 
mengancam keamanan pengemudi dan penumpang mobil. "Bila saya butuh perak, 
mengapa harus menanamkan emas," kata Taneja untuk menyingkirkan segala sesuatu 
yang tidak diperlukan.

Penghematan signifikan yang dilakukan oleh Tata adalah pada bobot mobil, 
sehingga cukup memakai mesin yang lebih murah. Harga mesin kurang-lebih hanya 
US$ 700, dan dibuat oleh perusahaan Bosch asal Jerman. Kapasitas mesin adalah 
600 sampai 650 cc dengan tenaga kurang lebih 30 hingga 35 tenaga kuda. Mesin 
yang cukup bertenaga untuk harga sebesar itu.

Untuk transmisi pun Tata menggunakan transmisi terbaru yang lebih murah dan 
sederhana. Untuk menghemat dan memangkas alur komunikasi dalam pembelian suku 
cadang dari para pemasok, Tata mengandalkan pembelian komponen secara lewat 
internet hingga 30% sampai 40%. Pertanyaan berat bagi Tata adalah mengenai 
persoalan keselamatan dan batasan emisi gas buang.

Soal itu, Tata memiliki jawaban sendiri. Bahwa negara itu kini tengah 
menghadapi permintaan mobil yang besar, namun belum mencukupinya. India pun 
akan selalu menyesuaiakan diri dengan regulasi yang ada pada negara-negara 
maju. Yang jelas, menurut pejabat Tata, mobil tersebut nantinya akan memenuhi 
semua norma-norma India.

Soal perubahan norma tersebut tentu akan mempengaruhi harga mobil, pasalnya 
India juga berubah. Menurut Anumita Roychowdhury dari Pusat Sains dan 
Lingkungan di New Delhi, kota-kota besar di India pada April 2010 nanti akan 
memberlakukan Euro IV untuk standar emisi pada kendaraan bermotor. Standar juga 
ditekankan pada fitur-fitur keselamatan mobil.

Kewajiban seperti airbags, rem anti-penguncian, dan tes bodi terhadap benturan 
juga akan diterapkan kemudian. Semua perubahan tersebut tentu bakal memberi 
konsekuensi pada harga mobil murah buatan Tata. Dan harga tersebut akan 
melambung sedikit tidak seperti perkiraan awal. Misalnya untuk harga laptop 
murah yang dirancang US$ 100, terbukti di pasar dijual dengan banderol US$ 200.

Apa pun serangan atas kelemahan mobil murah itu, manuver Tata tersebut 
menantang dunia untuk membuat mobil makin terjangkau kelas menengah ke bawah. 
Selain itu, kebutuhan akan mobil ber-cc kecil menjadi keharusan di tengah harga 
minyak yang akan terus melambung. Tata telah memulai apa yang tidak mungkin, 
menjadi mungkin. Seperti tahun 1980-an ketika Jepang hadir dengan mobil-mobil 
massal yang lebih murah dan hemat.

Salam
   
   
  agung mozin




       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Kirim email ke