Rekan2, berikut saya teruskan informasi menarik dari dunia penerbitan alternatif, yang saya peroleh dari pak Halim HD (Networker, pemerhati seni budaya) di milis panyingkul, sebuah portal citizen journalism (Jurnalisme warga) yang berbasis di makassar. semoga informasi ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yangberminat. pengelola penerbitan ini GUNAWAN "Cindhil" MARYANTO, seorang penyair, cerpenis, sutradara; dan salah satu pendiri teater garasi. jika anda berminat, bisa menghubungi langsung di emailnya: cind...@gmail. com. syam ************************************ mas putu wijaya dan mas halim, maaf baru sempat email sekarang. langsung saja ke modus penerbitan POD (print on demand). modus penerbitan ini memang masih terbilang baru di sini. sebagaimana namanya, buku tercetak tergantung dari pemesanan. penerbitan ini menggunakan teknologi cetak digital yang sekarang lagi marak. jadi buku bisa dibikin sesuai benar dengan permintaan pasar atau kebutuhannya. bahkan buku bisa dicetak 1 eksemplar sekalipun (tidak harus minimum 1000 eks sebagaimana kalau menggunakan teknologi offset). sejak tahun lalu saya dan teman-teman dari omahsore memang menggunakan modus ini untuk menghadapi pasar perbukuan/penerbita n yang tidak berpihak pada buku-buku dengan segmen terbatas. jadi kami hanya mencetak dan mengedarkannya sesuai dengan jumlah pesanan/permintaan pembaca. kami juga tidak mendisribusikan buku tersebut menggunakan distributor buku sebagaimana lazimnya (yang mengambil prosentasi terbesar dari harga buku melebihi penulis atau penerbitnya sendiri). jadi buku-buku cetakan kami tidak masuk ke dalam toko buku. pemesan langsung memesannya kepada kami. kurang lebih seperti itu, mas-mas sekalian. untuk melihat produk-produk yang sudah kami hasilkan sepanjang satu tahun kemarin bisa dilihat di www.omahsore. web.id juga www.greentea. web.id. untuk buku-buku dengan nama omahsore memang pihak omahsorelah yang menanggung seluruh biaya produksi plus membayar royalti kepada penulis sesuai dengan jumlah buku yang terjual. sedangkan buku-buku dengan nama greentea, pihak penulislah yang membiayai produksinya. saat ini omahsore dan greentea sudah menerbitkan kurang lebih 20 buku sastra. dalam bulan ini akan terbit 3 buku dari Joko Pinurbo, Andre Nurlatif dan saya sendiri. menurut saya buku-buku teater atau jurnal kebudayaan bisa juga digerakkan dengan modus ini, mengingat peminat dan pembaca buku teater yang terbatas. saat ini penerbit yang juga menggunakan modus POD adalah editum milik pak sapardi. bahkan beliaulah yang merancang, melayout, dan mencetak bukunya sendiri. beliau sangat tertarik dengan modus ini ketika melihat buku puisi saya yang pertamakali diterbitkan oleh omahsore. menurut beliau hal ini bisa merangsang gairah mencipta buku bagi banyak penulis yang selama ini terhalang karena kebijakan-kebijakan penerbitan. saat ini beliau sudah menerbitkan sendiri 9 buah buku. salah satunya adalah esai-esai teater. katanya dalam waktu dekat beliau juga kepingin menerbitkan naskah-naskah lakon terjemahannya. nirwan dewanto beberapa waktu yang lalu juga tertarik untuk kembali menghidupkan jurnal kebudayaan, karena katanya, dengan teknologi ini tidak ada alasan bagi jurnal yang sangat terbatas pun untuk tidak dapat terbit. teknologi cetak digital ini sangat murah, praktis dan efisien. dalam waktu 3 jam sebuah buku bisa jadi. kualitas cetaknya pun tidak kalah dan sulit dibedakan dengan buku-buku yang dicetak offset. kurang lebih seperti itu, mas-mas. apa yang selama ini kami lakukan di omahsore. salam gunawan maryanto
Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/