ini adalah salah satu yang saya cermati dari keseharian di gorontalo . dari menu makanan : sayur kangkung ini adalah menu favorit untuk sayur di gorontalo . jadi selalu larinya kalau yang dinamakan sayur di gorontalo adalah kangkung . mungkin sesekali ada yang lari ke kacang panjang , taoge , terong tapi nantinya akan balik ke kangkung lagi .
kalau saja ibu-ibu pkk bisa memperkenalkan daun pok pohan , djonge , antana atau daun tapal kuda , daun jambu monyet , sayur batang pisang batu/pisang sepatu/pagata . begini banyaknya sayuran disekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk memperkaya menu sehari-hari . tapi akan balik ke kangkung lagi dan kangkung lagi . mungkin ada yang masih ingat dari masa kanak-kanak 'kando le toromoni' atau kangkungnya si toromoni . dari salah satu stasiun televisi swasta , untuk back-ground studio , demikian banyak aneka puring/polohungo yang bisa digunakan , tapi mereka lebih memilih tanaman plastik yang diberikan oleh salah satu sponsor . mungkin alasan praktis . ketika ulang tahun gorontalo ke 281 , iseng ketika di rumah dinas gubernur saya lihat 'kruis steek' bunga yang dipajang tidak lebih dari kardus yang diwarnai aneka warna . hampir sama dengan karangan bungaduka di manado atau propinsi di utara kita yang hanya berupa bunga kertas karena pertimbangan akan dipajang untuk berhari-hari sebelum peti mati dibawa ke kuburan . padahal sekeliling gorontalo demikian banyak daun dan bunga , jika kreatif bisa untuk menciptakan karangan bunga yang jauh lebih indah dari karangan bunga kertas yang mereka jual . dimana-mana di thailand dari tanah rawa mereka bisa menanam demikian banyak bunga dan buah , koq kita di tanah kering yang sebenarnya cukup subur untuk diusahakan , tidak dimanfaatkan maksimal , kemungkinan karena mudahnya tanah di kita , makanya kreativitas itu tidak tumbuh . masih di zaman presiden habibie hampir semua rumah di gorontalo mendapatkan bibit mangga , alhamdulillah gorontalo hampir tidak ada kekurangan mangga lagi sekarang . kalau saja kepala-kepala dinas mau mendatangkan akhli-akhli tanaman ,pastilah kita dapat maksimalkan tanah di gorontalo , juga misalnya yang duduk di perindustrian mendatangkan akhli /perupa keramik untuk memberikan demonstrasi pembuatan aneka bentuk keramik , pastilah akan memperkaya bentuk keramik gorontalo . sayang sekali semua kepala dinas yang duduk , hanya makan gaji buta dan tanpa kreativitas samasekali . kepala dinas pariwisata , seharusnya pada tahun kunjungan wisata menghias bandara toloti'o dengan pahangga dan banners tujuan wisata yang ditawarkan , sambut wisatawan nusantara dan wisatawan asing dengan karangan bunga dan kemudahan di bandara ataupun tarian lokal pada beberapa penerbangan ketika di launch . sayang kreativitas ini tidak dimiliki oleh semua yang duduk dan menjadi petinggi . dan dari kas pemerintah mereka hanya menerima semua tunjangan kenyamanan dan tanpa usaha dan kreativitas sama sekali . masih nggak percaya ? ketika expo kabupaten seluruh indonesia di jakarta belum lama ini , kepala kepala bidang hanya sibuk berbelanja ke department stores dan malls di jakarta dan bukan mensynergykan tujuan atau program wisata yang dapat dijual oleh masing-masing kabupaten dan kota . dan inilah wajah petinggi-petinggi kita , tidak perduli dengan nasib rakyat di propinsi . salam dan maaf , tot