ISMET MILE gimana? kan program sapinya OK.

--- Pada Sen, 29/12/08, Nhink Budhy <nhinkbu...@yahoo.com> menulis:

Dari: Nhink Budhy <nhinkbu...@yahoo.com>
Topik: [GM2020] Tokoh 2008: 10 Kepala Daerah Terbaik Versi TEMPO
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 29 Desember, 2008, 12:06 PM











Tokoh 2008: 10 Kepala Daerah Terbaik Versi TEMPO


Tempo memilih sepuluh bupati dan wali kota sebagai Tokoh 2008. Banyak inovasi 
dan terobosan. Banyak calon pemimpin yang menjanjikan.
Kriteria yang digunakan adalah: pelayanan publik, transparansi, dan keramahan 
pada dunia usaha – TEMPO mementingkan proses, lebih dari hasil.
Ada begitu banyak pelajaran dari sepuluh tokoh ini. Yang terpenting, Jakarta 
perlu percaya bahwa daerah bisa mengurus diri sendiri. Banyak tokoh lokal yang 
ternyata mampu melahirkan terobosan dan inovasi—yang tak muncul pada masa 
kepala daerah ”diterjunkan” dari atas. Mereka menolak fenomena klasik 
birokrasi: korupsi, inefisiensi, bekerja tanpa visi. Sepuluh orang ini 
menempatkan teladan dan kejujuran di urutan pertama. Mereka percaya, komunikasi 
yang intens merupakan kunci keberhasilan, bukan komunikasi yang instan. Mereka 
sabar mendengar rakyat, dan bekerja mencapainya.
Seperti kata Jusuf Serang Kasim, Wali Kota Tarakan, negara kesatuan ini memang 
harus dibangun dari daerah. Dokter ini pun menyulap Tarakan dari kota sampah 
menjadi ”Singapura kecil” dalam waktu sepuluh tahun. Sebelum era otonomi, Jusuf 
mengaku tak ubahnya seorang satpam yang hanya melaksanakan perintah atasan.
Seorang Untung Sarono Wiyono Sukarno dengan kegairahan luar biasa pada 
teknologi informasi menghubungkan semua desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 
dengan jaringan Internet. Di tangan pengusaha minyak dan gas itu efisiensi 
pemerintahan meningkat pesat.
Wali Kota Solo Joko Widodo—yang di daerahnya disapa Jokowi—mendemonstrasikan 
bagaimana memanusiakan warganya. Ketika harus memindahkan pedagang kaki lima, 
ia lebih dulu mengundang makan para pelaku sektor informal itu. Ia tak memilih 
jalan pintas: mengerahkan aparat atau membakar lokasi. ”Setelah makan, ya, saya 
suruh pulang lagi,” kata Jokowi. Setelah undangan makan yang ke-54, baru ia 
yakin pedagang siap dipindahkan. Acara pemindahan meriah, lengkap dengan 
arak-arakan yang diramaikan pasukan keraton. Para pedagang gembira ria, mereka 
menyediakan tumpeng sendiri.
Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mendapat julukan ”Wagiman” alias wali kota 
gila taman. Tapi ia tak peduli. Ia terus berjalan, membeli lahan-lahan kosong 
hanya untuk taman. Yogya terasa segar, karena taman bertambah dari 9 menjadi 22 
hektare.
Bertahun-tahun Lapangan Karebosi di Makassar menjadi milik para waria pada 
malam hari. Kemudian datanglah wali kota baru, Ilham Arif Sirajuddin, 43 tahun, 
yang dengan berani mengubah lapangan itu. Ia yakin, warga Makassar perlu lebih 
banyak ruang terbuka. Ia dilawan, didemo, tapi ia tahu bahwa kepentingan publik 
nomor satu. Lapangan kumuh dan kerap direndam banjir itu akhirnya menjelma 
menjadi tempat yang megah tanpa kehilangan label sebagai tempat rendezvous 
penduduk.
Di Blitar, Jawa Timur, Djarot Saiful Hidayat memulai pekerjaan dengan 
mereformasi birokrasi yang tambun dan lamban. Dengan begitu, ”Anggaran belanja 
daerah pasti cukup, asal jangan dikorupsi,” kata penerima berbagai penghargaan 
di tingkat nasional ini. Ia tak mengganti mobil dinasnya, Toyota Crown tahun 
1994, sejak hari pertama menjabat. ”Modal saya hati. Saya ingin warga Blitar 
maju dan sejahtera,” ujar Djarot, yang sudah dua periode menjabat.
David Bobihoe meruntuhkan pagar rumah dinasnya di Kota Limboto, ibu kota 
Kabupaten Gorontalo. Pos jaga ia ratakan dengan tanah. Tamu dari mana saja 
bebas duduk-duduk di teras rumah, tanpa terhadang aturan protokol ketat. Dia 
rajin berkeliling daerah, mendengar kemauan orang banyak. Ia sukses mengajak 
rakyat membangun, menanam jagung, dan mengekspor hasilnya.
Bupati Badung, Bali, Anak Agung Gde Agung, punya masalah berat: ekonomi 
penduduk timpang. Di daerah selatan, Kuta dan sekitarnya, masyarakat makmur 
karena pariwisata. Tapi petani di utara miskin. Sekolah pertanian ia bangun. 
Agrobisnis dikembangkan. Ia berhasil. Badung sekarang sanggup menyumbangkan 
sebagian pendapatan untuk enam kabupaten lain di Bali.
Nun jauh di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Bupati Andi Hatta Marakarma 
menghadapi daerah pemekaran dengan potensi bagus tapi miskin prasarana. Ia 
membangun desa, termasuk jalan, dan membiarkan kantornya sangat sederhana. 
Resepnya jitu. Ekonomi rakyat berkembang. ”Dulu ongkos angkut satu karung gabah 
Rp 9.000, sekarang hanya Rp 2.000,” kata salah seorang ketua kelompok tani di 
Luwu.
Bupati Jombang Suyanto mengundang dokter-dokter spesialis berpraktek di 
puskesmas. Protes datang dari instansi kesehatan karena ia dinilai melecehkan 
dokter spesialis. Ia jalan terus dan sekarang puskesmas menyandang tingkatan 
ISO. Ia juga menggratiskan sekolah sampai sekolah lanjutan atas. ”Pemimpin itu 
tak perlu cerdas sekali. Yang penting lurus hati, mulai berpikir sampai 
berbuat,” ujar bupati yang mengaku hanya menghabiskan Rp 40 juta untuk 
pemilihan kepala daerah itu.
Di antara miskinnya stok pemimpin di tingkat nasional, otonomi daerah terbukti 
sudah memunculkan talenta-talenta baik, muda, kreatif, dan tahu benar cara 
memikat hati rakyat. Mereka tidak hanya berasal dari birokrasi, tapi juga 
datang dari kalangan pengusaha atau pendidik. Mereka lahirkan kejutan yang 
asyik. Satu yang membanggakan: mereka tidak terkena virus korupsi.
Kami yakin, masih banyak lagi tokoh berprestasi yang luput dari radar kami.Tapi 
10 Tokoh Tempo 2008 ini agaknya mewakili satu kenyataan: masih banyak orang 
yang bekerja dengan hati, untuk Indonesia yang lebih baik.
Lebih jauh, bisa klik di bawah ini:

JUSUF SERANG KASIM, WALI KOTA TARAKAN
Mimpi Melahirkan Singa Kecil
HERRY ZUDIANTO, WALI KOTA YOGYAKARTA
Menata dari yang Sederhana
DAVID BOBIHOE AKIB, BUPATI GORONTALO
Khayal dari Tepian Limboto
ANDI HATTA MARAKARMA, BUPATI LUWU TIMUR
Sebuah Lumbung Nun di Timur
SUYANTO, BUPATI JOMBANG
Ada Tenggat di Alun-Alun
A.A. GDE AGUNG, BUPATI BADUNG
Agar Seimbang Selatan-Utara
JOKO WIDODO, WALI KOTA SURAKARTA
Wali Kaki Lima
UNTUNG SARONO WIYONO SUKARNO, WALI KOTA SRAGEN
Dalang kota Digital
ILHAM ARIF SIRAJUDDIN, WALI KOTA MAKASSAR
Cerita dari Pantai Cinta
DJAROT SAIFUL HIDAYAT, WALI KOTA BLITAR
Dengan Belimbing dan Kendang Jimbe
 


Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! 
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
 














      Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

Kirim email ke