Mudahkan Saja Dan Jangan Dipersulit

 

Bismillahir rahmanir rahiem

 

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ilmu sangat penting artinya bagi seorang da'i. Akan tetapi hal ini perlu dijelaskan lebih lanjut agar makna dakwah tidak terdistorsi sedemikian rupa. Dakwah (menyeru) sendiri adalah satu hal sedangkan ta'lim (belajar) adalah hal lainnya. Dan jika seorang da'i (penyeru) ber-sungguh2 dalam meningkatkan kualitasnya, maka tidak ada cara terbaik selain dengan mewajibkan dirinya sendiri untuk menjadi mu'alim (pelajar). Kesungguhan inilah yang akan menjadikan dia istiqomah dalam dakwah hingga ke hujung hayatnya, insya Allah.

 

Perkara ini dapat dipahami dari sirah nabawiyah. Adalah Abu Bakar (ra) mendakwah manusia segera setelah dia menyatakan keislamannya. Abu Dzar Ghifari (ra) juga melakukan hal yang sama, bahkan pada hari pertama dakwahnya (yakni pada hari dia masuk Islam), dia malah dihajar habis2-an oleh kaum musyrik. Bilal bin Rabbah (ra) yang 'cuma' mengetahui bahwa Allah itu ahad, dia juga mendakwah tuan dan kaummnya dengan seruannya, "Ahad! Ahad!" bahkan meskipun dalam keadaan tersiksa dengan siksaan di luar batas perikemanusiaan. Begitu juga kebanyakan dari sahabat2 Rasulullah yang awalun buat dakwah. Mereka mendakwah manusia sejak awal hari2 keislaman mereka!

 

Jika kita mau jujur dalam menilai, maka sebenarnya kita dapat memperkirakan berapa banyak 'ilmu' mereka pada tahapan awal. Sungguh, pada tahapan itu mereka tidak memiliki 'ilmu' (sebagaimana yang kita pahami dan kita angan2-kan hari ini), selain "La ilaha illallah wa Muhammadur rasulullah." Mereka 'alim (berilmu) baru pada kalimah ini saja. Dan nyatanya kepahaman atas kalimah ini adalah ilmu yang paling hak.

 

Tidak ada tuhan yang layak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Itu saja ilmu mereka pada awalnya. Dan mereka adalah orang2 yang luar biasa. Coba bayangkan, hanya dengan ilmu yang 'sedikit' mereka berani mendakwah manusia. Mereka tidak belajar sebagaimana kita belajar di sekolah. Mereka belajar dengan cara mempraktekkan apa saja yang mereka dapat dari Rasulullah (saw) dengan segera.

 

Oleh karena itu, mudahkan saja kerja dakwah dan jangan mempersulit orang yang berniat ikhlas untuk melakukannya. Dengan memudahkan orang2 buat dakwah, maka bukan saja kita telah mengikuti contoh abadi bagi ummat ini, akan tetapi kita juga telah memberi kesempatan se-luas2-nya kepada setiap individu dari ummat ini dalam menegakkan kalimah Allah di muka bumi. Sebaliknya, jika kita membatasi diskripsi dakwah sehingga orang2 enggan melakukannya, lalu dimana kita kuburkan kenyataan sejarah dari perjuangan dakwah Rasulullah (saw) dan sahabat2-nya (rhum)?

 

Siapa saja yang bersungguh2 berusaha di jalan Allah (dalam hal ini mendakwah manusia kepada Allah), maka Allah (swt) sendiri yang akan memberi petunjuk kepadanya jalan2 mana saja yang mesti ditempuhnya. Termasuk di dalamnya adalah cara2 memperoleh ilmu yang akan semakin mendukung dakwahnya. Dengan cara itulah, seorang da'i yang pada awalnya tidak memiliki ilmu selain "La ilaha illallah wa Muhammadur rasulullah" kelak Allah berikan kepahaman (ilmu) tentang cabang2 dan detil2 dari "La ilaha illallah wa Muhammadur rasulullah".

 

Allah (swt) berfirman, "Dan orang2 yang berjuang (bermujahadah) untuk (menegakkan agama) Kami, benar2 akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan2 Kami. Dan sesungguhnya Allah benar2 beserta orang2 yang berbuat baik." (Qs al Ankabut 26:69)

 

Tidak hanya janji, tetapi Allah (swt) telah membuktikan dan mewujudkan janji2-Nya dalam kisah2 abadi dari kehidupan para sahabat Rasulullah (rhum). Maka semoga Allah (swt) merahmati orang yang telah menyimpulkan bahwa "dakwah adalah sarana tarbiyah bagi ummat ini secara ber-tahap2."

 

Sungguh, Allah (swt) maha mengetahui bahwa kita adalah ummat yang paling layak untuk mengemban tugas dakwah hingga hari kiamat. Satu tugas yang tidak Allah berikan sebelum ini, kecuali hanya kepada nabi2 dan rasul2. Maka beruntunglah mereka yang Allah pilih untuk menjadi duta2-Nya pada masa dimana Allah (swt) telah menetapkan untuk tidak lagi mengantar nabi2 dan rasul2 [1] hingga hari kiamat. Subhanallah.

 

Subhan ibn Abdullah

Pattaya, 15/06/2005

 

Catatan kaki:

[1] Maksudnya nabi dan rasul yang diutus khusus untuk menyampaikan risalah-Nya.

*

http://imanyakin.modblog.com/core.mod?show=blogview&blog_id=641206

 




--------------------------------------------------------------------------

All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise.

If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title "change to daily digest".




Yahoo! Groups Links

Reply via email to