e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ e-Renungan Harian Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA Tanggal: Senin, 16 September 2013 Bacaan : Lukas 15:11-32 Setahun: Daniel 4-6 Nats: Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Lalu mulailah mereka bersukaria. (Lukas 15:24)
Judul: KEMBALI KEPADA BAPA Agustinus, bapa gereja yang hidup pada abad kelima, sebelumnya hidup jauh dari Tuhan. Kehidupan moralnya bobrok. Ia berpikir akan menemukan kebenaran dan kedamaian sejati di luar Kristus. Dalam situasi seperti ini, beruntung ia mempunyai seorang ibu yang setia mendoakannya dengan cucuran air mata supaya ia bertobat. Sampai pada suatu saat Agustinus menyadari kesalahannya, kemudian bertobat dan menyerahkan hidupnya sebagai hamba Tuhan. Anak bungsu dalam perumpamaan ini bisa jadi juga berpikir, "Aku akan menemukan kebahagiaan di luar sana yang tidak akan kudapatkan jika selalu bersama dengan bapa." Pada mulanya, ia mendapatkan kebahagiaan yang ia idam-idamkan (ay. 13). Namun, hal itu ternyata hanya sementara. Ketika hartanya habis, hidupnya menderita, sesuatu yang belum pernah ia alami ketika tinggal bersama bapanya (ay. 14-17). Beruntung kemudian ia sadar dan ingat kehidupan pada masa lalu bersama dengan bapanya dan memiliki kerinduan untuk pulang (ay. 18-19). Situasi sulit telah menyadarkan si bungsu bahwa ada sesuatu yang salah dalam hidupnya. Ia mengambil keputusan tepat. Ternyata, bapanya pun merindukan anak itu kembali. Dan ia mendapati, hidup bersama dengan bapanya jauh lebih bahagia daripada saat ia melarikan diri. Adakah di antara kita yang saat ini pergi dan meninggalkan "rumah Bapa"? Hal itu mungkin tampak menyenangkan pada mulanya. Tetapi, pada akhirnya pelarian kita akan berujung pada penderitaan. Jadi, lebih baik kita segera berbalik kembali kepada Bapa. --Yakobus Budi Prasojo MENYADARI KESALAHAN DAN BERTOBAT BUKANLAH TINDAKAN MEMALUKAN, MELAINKAN SEBUAH KEBERANIAN. e-RH Situs: http://renunganharian.net e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/09/16/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/09/16/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+15:11-32 Lukas 15:11-32 11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. 12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. 13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. 14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. 15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. 17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, 19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. 23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. 25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. 26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. 27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. 28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. 29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Daniel+4-6 Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+4-6 e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria. Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA