e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 19 Agustus 2015
Bacaan : 1 Samuel 24:1-8
Setahun: Yeremia 19-22
Nats: Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong
      punca Saul. (1 Samuel 24:6)

Judul:

                            BERUANG TEDDY

  Presiden Amerika ke-27, Theodore Roosevelt, dikenal jujur dan
  sportif. Ia gemar berburu beruang. Suatu hari ia tak memperoleh
  buruan. Penguasa setempat tidak ingin presiden malu dan pulang
  dengan tangan hampa. Ia memerintahkan untuk mengikat seekor beruang
  di dekat pohon sehingga siap untuk ditembak. Roosevelt menolak.
  Insiden tersebut membuat dirinya kian dikenal dan dihargai. Untuk
  menghormati sikap kepala negara, seorang pencipta mainan anak-anak
  membuat boneka beruang dan menamainya "Teddy"--Beruang Teddy.



  Aha! Peluang emas! Orang yang bikin hidupnya susah dan menghendaki
  kematiannya sedang lengah. Ia sedang buang hajat! Menikamnya dari
  belakang pada saat seperti itu bukan perkara sukar. Anak buahnya
  membujuk agar kesempatan emas itu jangan dilewatkan. Tetapi Daud
  menolak. Ia masih punya nurani yang berfungsi, masih bisa
  "berdebar-debar" memberinya sinyal untuk membedakan yang benar dari
  yang salah (ay. 6). Membunuh orang yang diurapi Tuhan, apalagi
  dengan cara yang tidak ksatria, bukanlah pilihannya.



  Sikap ksatria dan sportivitas dewasa ini merosot drastis. Atlet
  menggunakan dopping. Petinju menggigit bagian tubuh lawan. Pendukung
  tim sepakbola mengamuk dan menjadi anarkis. Berpolitik dengan
  kampanye hitam. Beli pendukung. Tak mau mengakui kekalahan, dan
  sebagainya. Padahal sportivitas dan sikap ksatrialah yang justru
  dikenang dan dihargai dalam jangka waktu yang panjang. Marilah kita
  kembali mengasah nurani bersama firman Tuhan agar tak menjadi tumpul
  digerus zaman. --Pipi A Dhali/Renungan Harian

                PERTARUNGAN SEJATI ADA DI DALAM HATI.
                  KEMENANGAN SEJATI ADA PADA NURANI.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2015/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+24:1-8

  1 Samuel 24:1-8

   1  (24-2) Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu,
      diberitahukanlah kepadanya, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di
      padang gurun En-Gedi."
   2  (24-3) Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih
      dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan
      orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.
   3  (24-4) Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana
      ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi
      Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
   4  (24-5) Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba
      hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku
      menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya
      apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca
      jubah Saul dengan diam-diam.
   5  (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah
      memotong punca Saul;
   6  (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan
      Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian
      kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah
      dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
   7  (24-8) Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia
      tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu
      Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan
      perjalanannya.
   8  (24-9) Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan
      berseru kepada Saul dari belakang, katanya: "Tuanku raja!" Saul
      menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah
      dan sujud menyembah.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+19-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+19-22


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke