e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 18 Oktober 2015
Bacaan : 2 Korintus 12:1-10
Setahun: Markus 12-13
Nats: Karena itu, aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
      siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan
      kesengsaraan karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku
      kuat. (2 Korintus 12:10)

Judul:

                          CARA PANDANG ALEX

  Sue Rhodes memiliki anak yang didiagnosis mengalami
  keterbelakangan mental. Namun, Alex, nama anak itu, selalu memandang
  hidup itu dengan cara yang sangat istimewa. Ia memberi tahu setiap
  orang bahwa Yesus tinggal dalam hatinya. Ketika pulang sekolah, ia
  tidak sabar memberi tahu ibunya bahwa hari ini Tuhan telah
  membantunya memahami pelajaran di sekolah. Saat mengatakan hal itu,
  Alex seolah-olah melihat Tuhan berdiri tepat di sampingnya. Ia tidak
  pernah terganggu oleh pendapat orang lain, tidak pula terganggu oleh
  cara pandang dunia. Ia mampu melihat Tuhan dengan cara yang
  barangkali lebih nyata dan dekat dari kebanyakan orang.



  Ujian iman sesungguhnya tampak ketika seseorang berada dalam kondisi
  lemah. Rasul Paulus pun pada akhirnya memahami mengapa Allah
  "menghadirkan" kelemahan di tubuhnya. Ia menyadari bahwa kelemahan
  membuatnya tidak tinggi hati. Kelemahan membuka matanya akan
  kehadiran Allah yang selalu menyertainya. Paulus belajar memandang
  hidupnya yang lemah itu dengan cara yang paling sederhana: mengucap
  syukur dan berterima kasih atas kasih karunia Allah.



  Kelemahan seperti apa yang sedang kita alami? Mari belajar memahami
  bahwa kehadiran Tuhan tidak ditentukan oleh seberapa baik atau
  buruknya kondisi kita. Mari belajar memandang hidup dengan cara yang
  paling sederhana: Belajar untuk tidak menyesali apa pun keberadaan
  hidup kita dan mengucapkan syukur atas kasih karunia Allah yang
  menguatkan kita hingga hari ini. --Samuel Yudi Susanto/Renungan
  Harian

              SESULIT APA PUN SITUASI YANG KITA ALAMI,
         KASIH KARUNIA-NYA TAK PERNAH BERHENTI MENAUNGI KITA.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/10/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2015/10/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:             http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+12:1-10

  2 Korintus 12:1-10

   1  Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada
      faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan
      penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima
      dari Tuhan.
   2  Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang
      lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar
      tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu
      tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
   3  Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di
      luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
   4  ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang
      tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
   5  Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri
      aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
   6  Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh
      lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan
      diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku
      lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar
      dari padaku.
   7  Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena
      penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu
      duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk
      menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
   8  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
      utusan Iblis itu mundur dari padaku.
   9  Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
      sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
      Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya
      kuasa Kristus turun menaungi aku.
  10  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
      siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan
      oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Markus+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+12-13


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke