e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 Desember 2015
Bacaan : Mazmur 88
Setahun: Ibrani 8-10
Nats: Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,
      dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. (Mazmur 88:14)

Judul: 

                      MENYEMBAH DI DALAM LEMBAH                       

  Mazmur 88 ditulis oleh Heman, seorang yang bijaksana (1 Raj. 4:31)
  dan melayani sebagai penyanyi dalam ibadah Raja Daud (1 Taw. 15:19;
  16:41-42; 25:1, 6). Ia, yang mengalami kegetiran hidup cukup lama,
  mengungkapkan isi hatinya di hadapan Allah dan mengakhiri doanya
  dengan pedih, "Kenalan-kenalanku adalah kegelapan." Akhir doanya ini
  sekaligus menjadi keunikan Mazmur 88 dibandingkan dengan mazmur
  ratapan lainnya. Jika mazmur ratapan lainnya diakhiri dengan kalimat
  yang mengandung harapan, keseluruhan Mazmur 88 berisi ratapan.
  
  
  
  Doa Heman menjadi contoh bagaimana tetap menyembah Allah ketika kita
  sedang berada di lembah kekelaman. Persahabatannya dengan Allah
  membuatnya tidak malu untuk membagikan beban hidupnya kepada-Nya. Ia
  mengungkapkan semua keletihan yang dirasakannya kepada Allah. Ia
  mengangkat kepalanya ke surga dan berkata, "Allah, di sinilah saya.
  Betapa gelapnya hidup saya saat ini."
  
  
  
  Sungguh melegakan ketika kita datang kepada-Nya dengan sikap apa
  adanya. Namun, banyak di antara kita yang enggan menyampaikan
  keluhan kepada Allah karena mengganggap hal itu kurang patut. Allah
  menghendaki kita untuk menghampiri-Nya bukan hanya pada saat kita
  berada di puncak gunung melainkan juga ketika di dalam lembah. Dia
  yang pernah merasakan hidup di dalam lembah berkenan memenuhi kita
  dengan Roh-Nya dan mengangkat kepenatan rohani kita dan menggantinya
  dengan anugerah-Nya. "Dia tidak memandang hina... Dia mendengar
  ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya" (Maz. 22:25).
  --Nanik Woelandari/Renungan Harian

       DALAM LEMBAH KEKELAMAN SEKALIPUN, TAK PERLU KITA GENTAR        
        KARENA TERANG DAN PERTOLONGAN ALLAH TAK PERNAH PUDAR.         

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/12/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2015/12/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                      http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+88

  Mazmur 88

   1  Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut
      lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi.
      (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku
      berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
   2  (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah
      telinga-Mu kepada teriakku;
   3  (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah
      dekat dunia orang mati.
   4  (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke
      liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
   5  (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti
      orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak
      Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
   6  (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
      dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
   7  (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan
      ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
   8  (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah
      Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak
      dapat keluar;
   9  (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru
      kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku
      kepada-Mu.
  10  (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati?
      Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela
  11  (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan
      kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
  12  (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam
      kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
  13  (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta
      tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
  14  (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu
      dari padaku?
  15  (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku
      telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
  16  (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu
      membungkamkan aku,
  17  (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari,
      mengepung aku serentak.
  18  (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman,
      kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+8-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+8-10

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                 Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA


Kirim email ke