Pak Andri,
Ide ini sangat menarik, saya pikir perlu diikuti oleh:
1. Top seal yang kuat untuk menahan CO2 itu sebelum habis bereaksi
dengan batuan ultramafik
2. Reaksi yang cepat untuk membentuk kalsit/dolomit, paling tidak
kecepatan reaksi seimbang dengan jumlah CO2 yang masuk
3. Tekanan
Mas Andri
Apa diterngkan bagaimana menangkap CO2 dari alam
bebas , agar bisa diinjeksikan kembali kebatuan ultra mafik ?
Si Abah (yang pengen tau aje)
-- Forwarded
message --
From: Andri Subandrio
an...@gc.itb.ac.id
Pemanasan
global yang disebabkan antara lain naiknya
Betul PAK .
Memang harus ada laporan dan koordinasi
dai seluruh stake holder , dan dalam era Otonomi Daerah sebenarnya
Pemerintah Kabupaten dan Kota lah (dengan seluruh aparat dan jajarannya )
untuk melakukan evakuasiĀ diseluruh sektor.
Tentunya termasuk
sosialisasi hal yang Bapak sebutkan.
Gemes rasanya... Kenapa media Indonesia tidak tertarik memanggil ahli geologi
Indonesia untuk membahas gempa akhir-akhir ini.
Masa selalu --hampir semua media elektronik-- disebut gempa terjadi karena
tabrakan lempeng tektonik :-) Semoga press release ini bisa membuat orang awam
menjadi lebih
Rekan-rekan IAGI HAGI,
Kalo Cenozoic terutama Tertiary mungkin sudah umum diketahui. Tetapi potensi
HC dari Mesozoic ataupun Paleozoic sebagaimana ditanyakan sebelumnya sungguh
menarik untuk dibahas lebih lanjut kalo memang ada referensi.
Mohon info lebih lanjut dari rekan-rekan yang pernah
Teknologi nya mirip dengan penginjeksian uap pada EOR. Masih dikembangkan
terus, karena masih diuji coba.
AndrissM
Mas Andri
Apa diterngkan bagaimana menangkap CO2 dari alam
bebas , agar bisa diinjeksikan kembali kebatuan ultra mafik ?
Si Abah (yang pengen tau aje)
-- Forwarded
Rekans2,
Sebagai info - Semarang's Gold Workshop (SEG/ MGEI/ IAGI) terinfokan juga.
Salam - Daru
_
From: Society of Economic Geologists [mailto:segi...@segweb.org]
Sent: Wednesday, September 09, 2009 12:28 AM
To: sd...@indo.net.id
Subject: Upcoming SEG Courses in 2009
Ultramafik umumnya low permeability, jadi masuk akal di fractured dulu
atau dicari ophiolite yg highly frectured or tectonized.
Salam
Andri
berapa besar tekanan injeksinya, apa harus di frac dulu kali ya
soalnya porosity permeability pasti kecil atau gak ada sama
sekali.
bisa ndak
Betul, apalagi kalau bisa memanfaatkan juga karbon kredit dari negara maju.
--- On Wed, 9/9/09, yuw...@gc.itb.ac.id yuw...@gc.itb.ac.id wrote:
From: yuw...@gc.itb.ac.id yuw...@gc.itb.ac.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Ultramafik Fantastik Penyerap Gas Karbon!!
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc:
Setuju sekali dengan pendapatan Mas Yatno. Kita hidup di hutan tropis
dengan permadani hijau di seantero kepulauan (walau ono seng gundul
dikrikiti tikus..he..he). Namun tidak ada salahnya kita tengok juga
potensi ultramafik di Indonesia timur dan mulai riset-riset aplikasi
petrologi untuk
Seandainya press release ini bisa dimuat di koran2 lokal jawa barat
(terutama PR) pasti banyak orang yang jadi lebih mengerti tentang
gempa dan bagaimana menghindari agar tidak terjadi korban saat gempa
terjadi.
Tapi isi press release ini kurang aplikatif mungkin ya ke orang awam
karena tidak
berapa besar tekanan injeksinya, apa harus di frac dulu kali ya
soalnya porosity permeability pasti kecil atau gak ada sama
sekali.
bisa ndak menangkap langsung dari udara?
kebetulan saya tinggal di oman, berita ini mmg dah rame di oman sejak
tahun lalu, karena ibukota oman dibangun diatas
Rekans,
Kemajuan riset di negara maju OK, tapi jangan terkesima dengan semua riset
yang sifatnya advance seperti ini, saya pesimis dengan kondisi ekonomi
negara kita yang compang-camping ini.
Lebih baik galakkan reboisasi hutan-hutan gundul, gunung-gunung dan tanah
gersang, penghijauan di
13 matches
Mail list logo