Rekan Anggoro yth,
Untuk mengikuti pola G3 nya Awang, sebetulnya mudah sekali: Tolong kalo
anda punya sample (terutama core) atau surface sample yang magmatic rock,
jangan hanya di analisa petrografinya thok, tetapi gali lebih jauh ke
geokimia supaya kita tahu segi petrologi- nya dengan baik. Begit
Dear Pak Yatno,
Untuk masa depan kita sudah harus menggunakan 4G alias geologi + geofisika
+ geokimia + geomekanika.
Hanya saja G4 ngak bisa diaplikasikan kalau ngak ada G3, wah sedih juga ya
kalau yang tahu G3 < 10 orang.
Sepertinya jauh lebih sulit untuk mengembangkan G3 dari pada G4 ya.
G4 leb
Rekan Andi Salahudin dan Parvita,
Betul geofisika dan geokimia adalah tool, dan harus tepat pemilihannya.
Masalahnya kalo seseorang tidak tahu tool yang namanya geokimia itu, lalu
apa dia akan memilih tool tersebut untuk esplorasi (yang dia tidak tahu
tool itu untuk apa)?
Rekan Andi, tentu saja d
Awang
-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
lia...@indo.net.id
Sent: Monday, September 23, 2013 11:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 3G Pasti Lebih Canggih daripada 2G (was: RE: [iagi-net]
'KEBUMIAN' --> Joint
geofisika kenapa lebih populer, karena jangkauannya lebih luas
, hampir semua penyelidikan bawah permukaan pakai pendekatan
geofisika , mulai dari keperluan untuk perencanaan bangunan
besar ( geoteknik ) sampai keperluan ekplorasi.metode geofisika sendiri juga
lebih luas , kebutuhannya (
metodenya
5 matches
Mail list logo