Ibu Parvita, berkaitan dengan pola sedimentasi di Teluk Jakarta, setahu saya memang PPGL pernah bekerja di Teluk Jakarta dan terutama untuk wilayah yang dekat dengan Kota Jakarta. Kepastian lebih jauh mengenai hal ini tentu kita tunggu respon dari rekan-relan di PPGL.
Kalau mengenai sedimentasi di Kepulauan Seribu sampai jarak sekitar 50-an km, dan sumber materialnya dari Jakarta, saya rasa terlalu jauh pernyataan itu. Pengalaman dari kawasan Tanjung Pontang di Banten, yang sekarang ini mendapat influx muatan sedimen yang besar dari Ciujung, penyebaran suspensi dari muara tidak sejauh itu (hanya beberapa KM). Karena itu, untuk kasus di kepulauan Seribu, mungkin ada sumber sedimen yang lain. Mungkin saja dari Citarum. Salam, WBS --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya, > > Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat > citra satelit, tentunya > hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi > Teluk Jakarta dan > sekitarnya. Ada yang tahu saya bisa memperolehnya > di mana, karena ada yang > mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke > Kepulauan Seribu (sampai > ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). > Lumayan jauh itu, sekitar 50 > km-an. Saya sendiri mengalami bahwa visibility di > Pulau Seribu selama > bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak > koral2 yang tertutup > oleh silt. Apa ada pulse yang extraordinary tahun > ini, dan kalau itu > karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek > besar2an di Utara Jakarta, > mustinya bisa kelihatan ya. Mungkin dari PPGL bisa > bantu? > > > Parvita H. Siregar > > > > > > > > > wahyu budi > > > <wahyubudisetyawan@ To: > [EMAIL PROTECTED] > > yahoo.com> cc: > > > > Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam > Rusak > 09/24/2003 07:27 PM > > > Please respond to > > > iagi-net > > > > > > > > > > > > > Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri > belum > pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi > dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari > hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan > teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas > manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi > menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di > Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara > aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan > pola > pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) > Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan > apa-apa. > > Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan > di > pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara > Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil > awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di > PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila > ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan > hubungi saya. > > Salam, > Wahyu > > > --- Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apakah pernah ada studi foto udara untuk > > mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan > > pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke > > 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan > oleh > > teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk > Delta > > Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) > > atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) > dan > > juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. > Harusnya, > > mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai > > laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu > > penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab > manusia > > (petani tambak), bukan pola oseanografi yang > berubah > > (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated > mungkin > > jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa > terekam > > di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field > > trip Mahakam di deltaic plain akan > > terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi > > sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? > > > > Salam, > > Awang > > > > ERY ARIFULLAH <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): > > > > "1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta > Plain) > > > > ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah > > beralih > > fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen > Lingkungan > > Total > > EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 > > September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi > > menjadi > > tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang > > ada di > > Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta > Mahakam > > masih > > bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan > > tambak > > dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun > > 1999, 85 > > % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan > > demikian > > perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah > > menjadi 1:2 > > selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan > laju > > sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah > mencapai > > 1:50. > > Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi > selama > > 50 > > tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama > > lima > > tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas > > 697 > > ha" . > > > > > > Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol > menyebabkan > > > > degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti > > terjadi di > > Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi > > mengakibatkan > > penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, > > apalagi > > keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam > > menyumbang > > PAD. > > > > Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi > > telah > > dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta > > Mahakam > > modern adalah laboratorium alam geologi "recent > > analogues" yang khas di Indonesia yang punya > kaitan > > erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari > > studi > > geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa > telah > > > > memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam > > dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin > > untuk > > eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar > > jasa > > Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? > > > > Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung > jawab > > > === message truncated === __________________________________ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------