maaf cerita panjang........... Dalam dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang dikeluarkan oleh Bapenas dan UNDP pada Januari 2007 secara resmi kemudian diedarkan ke semua Pemprov di Indonesia, ada Pembahasan tentang Karakteristik Resiko Bencana di Indonesia. Misalnya : Gempabumi, tsunami, erupsi gunungapi, gerakan tanah, kebakaran hutan dan lahan, angin ribut, banjir, penyakit endemik, juga ada "bencana kegagalan teknologi". Pada sub-bab pembahasan : bencana kegagalan teknologi, deskripsi dan uraian didalamnya menguraikan bahwa kejadian semuran lumpur panas di sidoarjo, merupakan salah satu tipe dari bencana kegagalan teknologi. Nah, teknologi yang dimaksud tentunya teknologi eksplorasi, juga teknologi eksploitasi sumberdaya alam kebumian (migas) dst. Kalau membaca Dokumen itu, yang beredar ke semua menteri, pejabat eselon, juga ke pemda-pemda; pasti akan memahami bahwa ada resiko dalam teknologi eksplorasi migas yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya suatu "bencana" (aku cuma baca lho...., kebetulan saya sekarang bersama tim UNDP untuk memobilisi isi dalam Dokumen Rencana Aksi Nasional ke dalam implementasi Rencana Aksi Daerah untuk Pengurangan Resiko Bencana sesuai dengan karakteristik resiko bencana yang ada di daerah masing-masing).
Desember 2005, saya berkesempatan bersilahturahmi dengan Kadiv.Humas BPMIGAS dan Kadiv Eksternal BPMIGAS di Patrajasa, di ruang kerja beliau. Ada pembicaraan yang cukup menarik (4 orang : 2 pejabat BPMIGAS, saya dan ibu Dwikorita) yang patut saya share di milist ini : 1. ada sisi kelemahan community development pada industri migas selama ini terutama yang beroperasi di onshore. kemudian kami (yang wong kampus ini) sedikit mempresentasikan hipotesa kami tentang sisi kelemahan comdev di industri migas yang beroperasi di onshore, yaitu : bahwa elemen edukasi ke masyarakat di sekitar daerah operasi migas selama ini dipahami sebagai bentuk kegiatan-kegiatan fisik saja (terutama pada sektor edukasi). Nah, bagaimana jika fungsi edukasi dalam comdev di industri migas ini diujudkan dalam bentuk, memberikan pendidikan yang holistik terintegrasi dengan kultur masyarakat setempat dan memasukkan unsur-unsur resiko bencana dalam operasi migas. Sasaran utama dalam hal ini adalah : pendidikan dasar dan menengah. Model pendidikan yang diberikan tidak akan mengubah kurikulum yang ada, tetapi memperkaya wawasan kepada generasi muda yang hidup di wilayah kerja dekat operasi migas, mengenai materi tentang nilai positip keberadaan operasi migas dan pemahaman resiko dari operasi migas yang perlu dipahamkan kepada anak didik. Implikasinya kepada anak didik,maka akan secara simultan dan berkelanjutan, dia akan menceritakan kepada orang tua, dst. Lama-lama akan terbentuk sistem sosial yang memahami akan adanya nilai positip dan nilai resiko kalau "bertetangga" dengan wilayah kerja operasi migas. 2. fungsi edukasi tersebut sebetulnya bisa mencakup pada elemen masyarakat dewasa, organisasi sipil, juga pemerintah desa, kecamatan yang ada di dekat daerah operasi migas. fasilitator dalam comdev ini tentunya adalah operator migas dengan regulatornya adalah Bpmigas. 3. Jika proses pembelajaran tersebut berhasil maka yang terjadi adanya kesiap-siagaan masyarakat di sektiar operasi migas untuk menghadapi resiko yang terjadi akibat teknologi eksplorasi-eksploitasi-produksi migas (terutama yang beroperasi di onshore, juga penting untuk yang offshore). Dari 2 pejabat Bpmigas itu, kami mendapat respon, karena memang ada plus - minus dalam kegiatan comdev di industri migas. Sesuatu yang patut untuk digerakan dan diimplementasikan. tapi caranya gimana? Saya tidak tahu tentang sejauh mana regulasi pemerintah tentang aturan main comdev di industri migas, yang menempatkan fungsi "pemahaman resiko operasi migas dalam pendidikan masyarakat yang dekat - sangat dekat di wilayah kerja operasi migas". Kelihatannya tidak ada dalam aturan AMDAL untuk Operasi Migas. Ada pergeseran AMDAL Migas, dulunya pada tahapan eksplorasi itu wajib Amdal, kemudian aturan diubah yang wajib Amdal adalah eksploitasi dan produksi migas. Saat eksplorasi, cukup dengan UKL/UPL. Nah, apakah comdev migas hanya disiapkan untuk operasi eksploitasi migas saja atau sudah ada sejak eksplorasi migas. Kedua pejabat BPmigas itu, kemudian meminta kami : apakah kami siap untuk mengevaluasi model-model comdev di migas termasuk mengembangkan pola edukasi masyarakat (tidak sekedar membangunkan gedung TK, SD, SMP, pusat pembelajaran masyarakat dll), tetapi mewajibkan operator migas untuk "mendidik" bersama stakeholder yang terkait. Wah, aku agak gagap saat itu. Bu rita malah tanya ke saya : piye mas agus..., sanggupkah ke Bpmigas lagi untuk mendiskusikan ini ke pejabat yang lebih berwenang. Terus terang saat itu, saya tidak tahu harus bagaimana jika kami dari kampus diminta untuk mempresentasikan hal tersebut oleh bpmigas. Setelah itu, akhir Januari 2006........, kami malah diajak fieldtrip Bpmigas ke Jatim, dan stopsite terakhir itu mampir ke Sumur BJP-1. (sekedar guyon saja : di area sumur BJP-1 tertulis : "No women no entry", nah mahasiswa saya yang turut trip itu masuk ke area rig sumur BJP-1 dengan safety standart dari Lapindo. Nah, saat 29 Mei 06, area sekitar sumur BJP-1 muncrat lumpurnya, lalu ada guyonan : "wah ini gara-gara ada perempuan masuk rig BJP-1 dulu itu", yang dibawa agus hendratno, blaik.......) Maaf ini sekedar guyon saja.........., tidak ada maksud apa-apa....... maaf ceritanya panjang, akhire resiko itu benar-benar terjadi..., hiks..hiks...LUSI/ LULA.............nasi sudah jadi lumpur.......... sekali lagi maaf....... agus hend OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: kalau bahasa hukum sekecil apapun peluang akan di permasalahkan, apa lagi polisikan paling pintar mengembangkan perkara terhadap suatu kasus, bahasa mereka nanti akan kita "kembangkan". Polisi tak mempermasalahkan berapa besar anggapan masalah LUSI 99.9% akibat gempa atau karena 0.1% kemungkinan karena aktifitas pengeboran, karena 0.1%bisa mereka masukkan pada kesalahan prosedur,penyebab tindakan yg merugikan orang banyak dan ada unsur kesengajaan, mereka mungkin lebih tertarik pada dampak kerugian masyarakat yg timbul. On 3/30/07, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yang dimaksud bukan %tase dari penyebab atau hasil lumpur, tetapi probabilitas; peluang untuk disebabkan gempabumi adalah 1: 10, penyebab pemboran 9:10. Sama seperti peluang Persib menang lawan AC Milan adalah 1:10, AC Milan lawan Persib 9:10. Silahkan kalau mau taruhan pada peluang mana? ----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: < iagi-net@iagi.or.id> Sent: Friday, March 30, 2007 8:13 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi > Mas Dwi, > > Membuat MODEL atas dasar beberapa ASUMSI dan menggunakan itu sebagai > dasar penuntutan polisi/kejaksaan di peradilan adalah sangat berbahaya. > Bagaimana kalau asumsinya salah, tentu modelnya salah. Dan, model yang > salah itu dipakai untuk penuntutan, maka akibatnya bisa salah > penuntutan. Saya pikir kasus ini sangat kompleks dan tak bisa > hitam-putih. > > Bagaimana Richard Davis mengeluarkan statement yang dikutip di Jakarta > Post bulan2 lalu bahwa LUSI disebabkan 90 % oleh pengeboran BJP, 2 % > gempa, dan 8 % (atau terbalik ?) kombinasi keduanya saya pikir tak ada > dasar kuantitatifnya, mungkin hanya perasaan. Kita bisa bertanya kan, > berapa m3 lumpur LUSI hasil gempa, berapa m3 lumpur hasil pengeboran, > berapa % Lumpur hasil kombinasi. Apakah perasaan bisa dipakai dasar ? > Perasaan orang kan bisa lain2. > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Dwiyatno Rumlan [mailto: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:29 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi > > Saya setuju pak Awang, dalam proses geology tentu tidak ada yang > absolut, > selalu ada error margin, bahkan dalam soal lumpur Lapindopun, saya > sependapat disebabkan oleh combined factor. Namun saya juga mengerti > bahasa > hukum dan kepolisian yang memerlukan suatu ketegasan. Beliau2 memerlukan > seseorang atau institusi yang bisa mengatakan apa penyebab lumpur > lapindo. > Kalau misalnya itu terdiri dari faktor combinasi, tentunya harus juga > jelas, > porsinya berapa persen yang disebabkan oleh pengeboran Banjar Panji-1, > berapa persen yang oleh natural disaster, berapa persen oleh kondisi > geology > dsb. Ini yang diperlukan polisi dan aparat hukum, tanpa itu semua, maka > masalah ini saya kira hanya akan muter-muter saja, dan semakin tidak > jelas. > > Untuk itulah, dulu pernah saya usulkan untuk membikin suatu model > bagaimana > bisa terjadinya bencana ini dengan berdasarkan semua data-data yang ada. > Saya tahu, hal ini akan sulit dilakukan, namun dengan beberapa assumsi > saya > kira masih bisa dikerjakan. Yang dari itu, mungkin bisa menjadi salah > satu > dasar untuk menetapkan berapa percent porsi masing2 factor tersebut > sehingga > menyebabkan terjadinya LULA, sehingga bisa membantu aparat kepolisian > dan > aparat hukum untuk bisa menyelesaikan kasus ini. > > Salam > ----- Original Message ----- > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <iagi-net@iagi.or.id> > Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:50 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi > > > Lucu, dua hari sebelumnya Kepala Kajati Jawa Timur Dr. Marwan Effendi > menyatakan bahwa BAP (berita acara pemeriksaan) kasus LUSI di area > Lapindo yang diajukan Kapolda Jatim adalah masih lemah akibat keterangan > para saksi ahli yang berseberangan. Sebagian saksi ahli bilang bahwa > LUSI akibat pemboran Banjar Panji-1. Sebagian saksi ahli bilang bahwa > LUSI akibat force majeur. Yang mengatakan bahwa LUSI adalah akibat force > majeur adalah lebih banyak. Kata Dr. Marwan, hal itu akan menjadi lemah > dalam proses pengadilan. BAP dikembalikan ke Polda Jatim untuk > dipertajam dengan pandangan yang kuat secara hukum tentang penyebab > kejadian itu ("Bisnis Jakarta" 23 Maret 2007 hal. 12). > > Bagaimana bisa dalam waktu hanya 1-2 hari kemudian lalu Kapolda Jatim > bilang bahwa LUSI adalah ABSOLUT akibat pemboran dan menetapkan para > tersangkanya ? (Saya bahkan tak akan tahu apa sebenarnya penyebab LUSI, > sekalipun saya memegang semua data dan analisisnya). > > ABSOLUT jelas bukan bahasa ahli geologi. Tak ada yang absolut di > geologi, bahkan yang namanya umur absolut pun tak absolut sebab selalu > diberi plus minus yang bisa sampai 10 % dari nilai x-nya. > > Saya pikir ini bukan berita menarik, tetapi menyedihkan.. > > Semoga tak menjadi presedens/catatan buruk perminyakan Indonesia > > awang > > > -----Original Message----- > From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, March 27, 2007 8:27 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi > > Berita menarik,... > Setelah adanya keputusan resmi dari Kapolda Jatim bahwa akan diajukannya > 13 tersangka yang sebagian besar adalah teknisi lapangan dan GM akan ke > meja hijau, Apakah akan ada team pemantau IAGI/IATMI selama masa > persidangan nanti? Atau apakah usulan Kapolda ini akan jadi kenyataan > setelah 2 kali ditolak kejaksaan tinggi Jatim. > Hal ini akan menjadi salah satu sejarah explorasi di tanah air, dimana > masyarakat umum akan mengetahui secara jelas bagaimana pekerjaan ahli > geologi, ahli pemboran dan manajemen eksplorasi bekerja untuk suatu > pemboran. > > EGS > > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, 27 March, 2007 8:10 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Ahli Bahasa & Ahli Geologi > > Apa karena Bahasa Geologi Mbulat MBulet tidak Eksak , maka > diperlukan Ahli bahasa untuk menafsirkan apa yang disampaikan > Ahli Geologi. > ISM > ============================================================ > > Kepala Polda: Sumur Lapindo Pemicu > > > Surabaya, Kompas - Sumur eksplorasi Banjar Panji 1 milik > Lapindo Brantas Inc merupakan pemicu semburan lumpur panas di > Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan demikian, anak > perusahaan kelompok Bakrie tersebut bisa dipidana. > Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Inspektur Jenderal > Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan hal itu, Sabtu (24/3) di > Surabaya. > Menurut Herman, berdasarkan proses penyidikan yang telah > dilakukan Polda Jatim selama ini, dipastikan semburan lumpur > panas tersebut karena dipicu aktivitas eksplorasi di Sumur > Banjar Panji 1. Di antaranya adalah keterangan delapan ahli > yang terdiri atas ahli geologi, pengeboran, dan ahli bahasa. > "Semua keterangan para ahli intinya rata-rata menyebut adanya > kaitan antara semburan lumpur dan kegiatan eksplorasi sumur > Lapindo. Dengan demikian, menurut penyidikan polisi, jelas ada > kaitan antara sumur Lapindo dan semburan lumpur. Hal itu adalah > absolut!" kata Herman. > Dalam proses penyidikan, pertanyaan pokok pertama adalah adakah > kaitan antara semburan lumpur panas dan Sumur Banjar Panji 1. > Setelah pertanyaan ini terjawab, pertanyaan keduanya adalah di > mana kesalahannya. Kesalahannya, Herman melanjutkan, terletak > pada prosedur pengeboran di Sumur Banjar Panji 1. > Sejauh ini Polda Jatim telah menetapkan 13 tersangka. Sebagian > besar adalah petugas teknis di lapangan. Sementara dari > perusahaan adalah General Manager Lapindo Brantas Imam > Agustino. Berkas perkara sempat dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi > Jatim dua kali setelah dikembalikan untuk dilengkapi. Saat ini > Polda Jatim berencana meminta keterangan sejumlah ahli. Herman > mengatakan tidak menutup kemungkinan ahli dari luar negeri. > Kesalahan eksplorasi > > Dihubungi terpisah, mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia > Andang Bachtiar menegaskan, semburan lumpur panas dipicu > kesalahan kegiatan eksplorasi di Sumur Banjar Panji 1. Di > antaranya adalah massa jenis lumpur berat yang digunakan untuk > mematikan kick terlalu berat. (Kick adalah semburan fluida dari > dalam sumur yang menyembur ke atas. Hal ini biasa terjadi dalam > kegiatan eksplorasi). > Akibatnya, tekanan di dalam sumur melebihi kemampuan dinding > sumur sehingga menyebabkan dinding sumur retak dan fluida > mencari jalan ke samping. > Sementara ahli perminyakan dari Institut Teknologi Bandung, > Rudi Rubiandini, menyatakan, ada sejumlah kesalahan yang > terjadi di Sumur Banjar Panji 1. Di antaranya adalah lambannya > penanganan kick dan sumur yang belum diberi selubung baja > (casing). Dinding sumur yang belum dipasang casing mulai > kedalaman 3.580 kaki hingga 9.297 kaki atau sepanjang 5.717 > kaki. > Menurut keterangan sejumlah mekanik penambangan PT Tiga Musim > Masa Jaya (TMMJ), ada kronologi persoalan di dalam Sumur Banjar > Panji 1 yang mendahului semburan (blow out). TMMJ adalah > perusahaan subkontrak Lapindo Brantas dalam hal penambangan. > Kronologi kejadian yang pernah terungkap waktu itu, pada 27 Mei > 2006 sekitar pukul 07.00, lumpur buatan (oil base mud) hilang > atau loss. Upaya memompakan lumpur buatan tak berhasil. > Pada 28 Mei sekitar pukul 12.00, mata bor terjepit di dalam > sumur. Tanggal 29 Mei, sekitar pukul 02.00 , Free Pipe Indicator > mencatat hidrogen sulfida (H2S) 3,5 ppm menyembur ke permukaan. > Sekitar pukul 05.00, lumpur dan gas menyembur sekitar 100 meter > dari sumur. (LAS) > > > > > > > > > > ___________________________________________________________ > indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id > > > > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > > DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") > is intended only for the use of the recipient(s) named above and may > contain confidential information. You are hereby notified that the > taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, > dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any > part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly > prohibited. If you have received this Message in error, you should > delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. > Opinions, conclusions and other information in this Message that do not > relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies > shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of > the companies within the Group. > > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > ---------------------------------------------------------------------------- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ---------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- -- OK TAUFIK --------------------------------- 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut.