Jaka,
 
Publikasi geologi relatif detail tentang pre-Ngimbang sediments sampai saat ini 
tetap berasal dari Phillips et al. (1991) dan Bransden & Matthews (1992), 
keduanya ada di Proceedings IPA, bisa dipahami karena para penulisnya 
mengerjakan Blok Bali North termasuk Kangean, tempat pre-Ngimbang sediments 
paling banyak dipelajari dan ditembus sumur. 
 
Belakangan (2008-2010, Proceedings IPA) ada publikasi-publikasi seismik dari 
Jim Granath dkk (misal Dinkelman et al., 2008). yang pada prinsipnya ingin 
menunjukkan bahwa di area sebelah timur Cekungan Jawa Timur ini terdapat 
formasi sedimen di bawah Ngimbang (berupa bedded horizons) yang 
diinterpretasikan Granath dkk sebagai sedimen2 Mesozoik yang berasal dari suatu 
mikrokontinen di utara Australia yang lalu berbenturan dengan area Jawa Timur 
bagian timur (baca: bagian tenggara Sundaland) pada saat sekitar Late 
Cretaceous. Pendapat Granath dkk. itu didasarkan kepada data seismik regional 
terbaru yang disurvey dengan teknologi baru yang bisa merekam sampai 
diskontinuitas Mohorovicic.
 
Tetapi, yang ditunjukkan oleh Jim Granath dan kelompoknya sebenarnya bukanlah 
pre-Ngimbang yang dimaksudkan oleh Phillips (1991) dan Bransdens dan Matthews 
(1992) - para penulis pertama tentang pre-Ngimbang. Yang dimaksudkan dengan 
sediments berumur Mesozoic oleh Granath dkk. adalah sedimen-sedimen di bawah 
Crateceous economic basement (lihat Dinkelman, 2008, Proceedings IPA); 
sedangkan pre-Ngimbang sediments by definition Phillips et al (1991) dan 
Bransdens & Matthews (1992) adalah sekelompok sedimen di atas Cretaceous 
economic basement.
 
Sesungguhnya, hal di atas akan menjawab pertanyaan Jaka tentang mana 
pre-collision dan post-collision sediments yang akan saya jawab di bawah ini.
 
Pre-Ngimbang sediments adalah sedimen post-collision, mekanisme pengendapannya 
telah dijelaskan dengan baik oleh Bransden & Matthews (1992) yang juga 
menghubungkannya secara regional kepada sedimen2 seumur di Sulawesi Selatan 
(Formasi Balangbaru, Kustomo Hasan, 1991, Proceedings IPA). Kesebandingan 
dengan Sulawesi Selatan adalah patut dilakukan sebab antara tepi timur Jawa 
Timur dan bagian barat/selatan Sulawesi merupakan massa kerak yang sama pada 
awal Paleogen.
 
Maka jawaban saya terhadap pertanyaan: 
1. Pada setting lingkungan pengendapan seperti apa Formasi Pra-Ngimbang 
diendapkan (di mikro kontinen)?.  -
 
---> Pre-Ngimbang tidak berhubungan dengan fasies apa pun di mikrokontinen yang 
dimaksud. Tetapi kalau interpretasi Jim Granath dkk. benar, maka yang 
dimaksudnya adalah bukan pre-Ngimbang, tetapi sedimen yang jauh lebih tua dari 
pre-Ngimbang yang kini berada di bawah top Cretaceous economic basement (lihat 
section di publikasi Dinkelman, 2008). Nah kalau ini, maka pertanyaan Jaka 
menjadi valid. Sedimen2 tua di mikrokontinen eastern East Java Sea itu 
diendapkan di lingkungan passive margin mikrokontinen Gondwanaland dari 
transisi-shallow marine (lihat kesebandingan dengan sedimen2 seperti Plover di 
NW shelf of Australia, lihat publikasi dari Nagura, 2003 -Proceedings IPA yang 
membahas Abadi Field).
 
2. Apakah Pre-Collision bisa diasumsikan sebagai Pre-Rift, dan Syn-Collision 
sebagai Syn-Rift (seperti kasus di Indonesia bagian barat)?
 
---> Terminologi pre-rift, syn-rift, post-rift hanya berlaku untuk 
cekungan-cekungan di Indonesia Barat yang berhubungan dengan tektonostratigrafi 
cekungan-cekungan Paleogen relatif terhadap pembukaannya (rifting). Segera 
setelah diendapkan pre-Ngimbang pada sebelum mid-Eocene, terjadi perubahan 
plate-tectonic setting yang signifikan di Indonesia Barat akibat benturan India 
dengan Eurasia. Efek secara khusus ke East Java adalah terjadinya perlambatan 
konvergensi lempeng yang mengakibatkan gerakan tarikan di back arc area 
(roll-back) akibat subduksi yang menjadi curam karena gerak konvergensi 
melambat. Tarikan inilah yang membuka rifting2 di East Java termasuk di bagian 
timurnya. Itulah fase rifting. Dan, ini tak berhubungan dengan collision 
mikrokontinen yang telah terjadi sebelumnya (sekitar Late Cretaceous). Maka tak 
ada hubungan antara pre-rift dengan pre-collision dan syn-rift dengan 
syn-collision.
 
Masalah keberadaan mikrokontinen di East Java adalah masalah lain. Dalam 
beberapa publikasi (misalnya Satyana, 2003, -Tektonik SE Sundaland, Proceedings 
IAGI-HAGI, Satyana et al., 2004, Tektonik Rembang-Madura-Kangean-Sakala, 
Proceedings IAGI), saya menyebutnya sebagai mikrokontinen Paternoster-Kangean. 
Memang di timur dan timurlaut Jawa Timur ada mikrokontinen itu yang erat 
berasoasiai dengan fasies daratan dan kontinen (secara geokimia, 
minyak/kondensat Pagerungan lebih berfasies daratan daripada minyak2 di area 
Jawa Timur lebih barat; lihat publikasi saya Satyana & Purwaningsih, 2002 
-Proceedings IAGI; Satyana & Purwaningsih, 2003, Proceedings IPA). Belakangan 
ada beberapa publikasi terbaru tentang mikrokontinen ini (misalnya group Jim 
Granath, Robert Hall, TGS seismic, dll.). Mikrokontinen itu ada, hanya 
outline-nya yang harus kita diskusikan lagi.
 
Saran saya, silakan cermati lagi publikasi2 dari Phillips et al. (1991), 
Bransden dan Matthews (1992), Granath et. al & Dinkelman et al. (2008-2010), 
semuanya di Proceedings IPA, untuk memahami hubungan antara Pre-Ngimbang 
sediments; mikrokontinen, dan sediments yang lebih tua di dalam mikro-kontinen. 
Publikasi2 itu akan menjawab pertanyaan.
 
Salam,
Awang
 
--- Pada Rab, 12/1/11, Jaka <hi_j...@yahoo.com> menulis:


Dari: Jaka <hi_j...@yahoo.com>
Judul: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM
Kepada: geo_un...@yahoogroups.com
Cc: geounpad...@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 12 Januari, 2011, 3:52 PM


  






Akang,  Teteh dan Netter GeoUnpad Ysh,

Saya sedang mengerjakan tugas kuliah saya tentang NEJB (North East Java Basin), 
kebetulan ada beberapa hal yang belum saya mengerti terkait Formasi 
Pra-Ngimbang khususnya tectono-stratigrafi nya, Saya coba mencari reference ke 
beberapa prosiding (IPA, IAGI, dll.), namun sangat tebatas yang betul-betul 
membahas tentang Formasi Pra-Ngimbang ini.
Seperti sudah kita ketahui banyak penulis seperti Bransden dan Matthews(1992),  
Sribudiyani dkk. (2003), Satyana dan Purwaningsih (2003) menyebutkan bahwa NEJB 
dulunya merupakan mikro kontinen yang detached atau lepas dari Godwana, 
drifting, docking dan collision dengan Sunda shield. Proses-proses tersebut 
menjadikan NEJB bertransformasi di Fore-Arc Basin menjadi Back-Arc (Bransden 
dan Matthew, 1992), ada yang menyebutkan dari Oceanic Basin menjadi Back-Arc 
(Satyana dan Purwaningsih, 2003) dan Rift Basin(?) atau Foreland Basin menjadi 
Back-Arc (Purwaningsih dkk., 2003) dan terjadi kurang lebih pada umur Kapur 
Akhir sampai Miosen Awal (Sribudiyani dkk., 2003). Kemudian beberapa penulis 
seperti; 
Phillips dkk. (1991) berpendapat bahwa Formasi Pra-Ngimbang berumur Paleosen 
sampai Eosen Tengah.

Satyana dan Purwaningsih (2002) berpendapat bahwa endapan pada Tersier dimulai 
oleh Formasi Pra-Ngimbang yang merupakan sedimen non marin. 

Sribudiyani dkk. (2003) berpendapat bahwa pada umur Kapur Akhir – Eosen 
terdapat kontinen paleohigh yang merupakan sumber sedimen bagi Formasi 
Pra-Ngimbang, berdasarkan data terbatas yang ditemukan dari beberapa sumur 
diketahui bahwa Formasi Pra-Ngimbang diendapkan pada pola struktur berarah 
barat – timur atau pola Sakala.


Dapat saya simpulkan bahwa Formasi Pra-Ngimbang merupakan endapan Pre-Collision 
mikro kontinen dan mulai terbentuk sebelum mikro kontinen tersebut mengalami 
collision dan keatasnya adalah Formasi Ngimbang merupakan endapan 
Syn-Collision, yang jadi pertanyaan saya adalah

1. Pada setting lingkungan pengendapan seperti apa Formasi Pra-Ngimbang 
diendapkan (di mikro kontinen)?. 

2. Apakah Pre-Collision bisa diasumsikan sebagai Pre-Rift, dan Syn-Collision 
sebagai Syn-Rift (seperti kasus di Indonesia bagian barat)?


Sekian dulu pertanyaan dari saya, sekiranya Akang, Teteh dan Netter Geounpad 
punya reference yang membahas detail mengenai Formasi Pra-Ngimbang mohon untuk 
sharing

Salam,
Jaka


__._,_.___

Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic 
Messages in this topic (1) 
Recent Activity: 

Visit Your Group 
Please Visit Our Website @  http://geounpad.ac.id/ 
and Our Forum            @  http://forum.geounpad.ac.id/


Moderators:
Budhi Setiawan '91 <bu...@wgtt.org>
Edi Suwandi Utoro '92 <edsu...@chevron.com>
Sandiaji '94 <sandi...@elnusa.co.id>
Wanasherpa '97 <wanashe...@eniindonesia.co.id>
Satya '2000 <tri.nugr...@medcoenergi.com>
Andri'2004 <andri.sihomb...@energi-mp.co.id> 
 
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use


. 

__,_._,___





Kirim email ke