Pak Franc,

Bagaimana Candi Borobudur ditemukan dan digali kembali dilaporkan oleh Raffles 
dalam bukunya "The History of Java" (1817) -buku ini sudah diterjemahkan ke 
dalam bahasa Indonesia tahun 2008 lalu oleh Penerbit Narasi.

Penggalian oleh tim saat Raffles menjadi gubernur jenderal Inggris di Indonesia 
(1811-1816) adalah penggalian untuk pertama kalinya sejak Borobudur terkubur 
pada abad ke-11. Karena Inggris tidak lama di Indonesia, maka penggalian pada 
zaman Raffles ini diteruskan oleh Pemerintah Belanda.

Raffles menugaskan ahli arkeologi Belanda, Cornelius untuk memimpin penggalian 
ini. Penggalian dilakukan oleh 200 penduduk desa di sekitar Borobudur yang 
menggali tanah dan membersihkan semak belukar sampai Candi Borobudur sedikit 
demi sedikit terbuka kembali. Setelah 21 tahun dilakukan penggalian, seluruh 
bagian candi baru tersingkap pada tahun 1835. Perlu diperhatikan bahwa 
penggalian yang lama ini juga akibat pecahnya perang Jawa (Belanda vs. Pangeran 
Diponegoro) pada tahun 1815-1830.

Tentang bagaimana Candi Borobudur dibangun, kita hanya bisa menduga-duganya 
saja sebab tak satu pun inskripsi (tulisan) ditemukan di antara 1.600.000 batu 
balok andesit yang digunakan untuk membangun candi (Phil Grabsky, 2000, The 
Lost Temple of Java, Seven Dials). Yang jelas, candi dibangun tidak mengikuti 
bentuk piramid sebab ratusan ribu balok andesit yang sangat berat itu pernah 
miring dan hampir runtuh pada tahun 800 M saat dibangun seperti gunungapi 
(piramid). Wangsa Syailendra pembangun candi ini adalah dinasti pemuja gunung, 
maka Borobudur dibentuknya seperti pegunungan.

Prof Rooseno (alm), ahli beton terkemuka Indonesia, ketua tim teknis pemugaran 
Candi Borobudur 1973-1983, pernah mengatakan, "Biar dibom, Borobudur akan tetap 
berdiri." Benar saja, saat teroris meledakkan Candi pada Januari 1985, hanya 
beberapa stupa yang rusak. Borobudur tetap berdiri dengan kokoh meskipun 
dipasangi 11 bom di mana-mana. Daoed Joesoef, mantan Menteri P&K pada era Orde 
Baru, menulis di bukunya "Borobudur" (Kompas, 2004) bahwa saat ia menjadi 
Menteri, ia sering menerima surat kaleng yang isinya mengumpat, menghujat dan 
mengutuk bahwa dirinya adalah orang kafir sebab telah memimpin pemugaran 
berhala terbesar di Tanah Air. Maka pengeboman Borobudur mungkin tak terlalu 
mengagetkan Pak Daoed Joesoef, meskipun tetap menyakitkan.

Bagaimana Borobudur dibangun biarlah tetap menjadi misteri sebab meskipun telah 
ada sekitar 500 makalah riset tentang Borobudur sejak awal 1900-an, tak ada 
satu pun yang dengan jelas menggambarkan tahapan-tahapan pembangunan itu 
-semuanya baru dugaan2.

Terselubung dalam misteri sering lebih menarik daripada yang tersingkap dengan 
jelas.

salam,
Awang


--- On Tue, 10/27/09, Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com> wrote:

> From: Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com>
> Subject: [iagi-net-l] Borobudur..............Re: [Forum-HAGI] OOT - The 
> World’s Heritage (Unesco, 2009) dan Borobudur
> To: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <fo...@hagi.or.id>
> Cc: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, October 27, 2009, 2:33 PM
> Mumpung bicarakan Borobudur, saya mau
> tanya...
> Waktu Borobudur pertama digali oleh
> Belanda,   apakah ada bukti bahwa borobudur
> pernah dipakai untuk berdoa/persembahan sebelum tertimbun?
> Pertanyaan ini timbul setelah saya baca cara orang zaman
> dahulu membuat bangunan tinggi,
> setiap lantai/level  dibangun dan dibuat selevel
> dengan tanah sekitarnya, lalu dibangun lagi, lalu ditimbun
> lagi.
> demikian seterusnya.  jadi mereka tidak perlu
> memanjat2 yang tinggi; sehingga lebih mudah menyusun batu2
> yang berat.
> 
> pertanyaan saya adalah apakah Borobudur waktu digali oleh
> Belanda merupakan galian pertama kalinya setelah dibangun
> atau sudah pernah 
> 
> digali sebelumnya.  salah satu bukti bahwa sudah
> pernah digali sebelumnya adalah dengan ditemukannya sisa2
> bukti persembahan/doa.
> 
> atau Borobudur dibangun tdk dengan cara menimbun begini.
> 
> terima kasih atas pencerahan dan diskusi nya.
> 
> salam,
> frank
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>;
> Geo Unpad <geo_un...@yahoogroups.com>;
> Forum HAGI <fo...@hagi.or.id>;
> Eksplorasi BPMIGAS <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> Sent: Mon, October 26, 2009 4:54:02 PM
> Subject: [Forum-HAGI] OOT - The World’s Heritage (Unesco,
> 2009) dan Borobudur
> 
> Sebuah buku setebal 832 halaman baru saja diterbitkan oleh
> Unesco (United Nations Educational, Scientific and Cultural
> Organization) di Paris bekerja sama dengan Penerbit Harper
> Collins, London berjudul, “The World’s Heritage : A
> Complete Guide to the Most Extraordinary Places”. Isinya
> dapat diduga, yaitu menjelaskan tempat-tempat di seluruh
> dunia yang oleh Unesco dikategorikan sebagai Warisan Dunia
> yang harus dilestarikan. 
> 
> Buku diawali oleh kata pengantar dari Mr. Koichiro Matsuura
> (Direktur Jenderal Unesco) tentang makna Warisan Dunia,
> disusul oleh peta-peta dan daftar seluruh tempat Warisan
> Dunia, kemudian issue utama buku berupa penjelasan ringkas
> (tetapi cukup padat) setiap tempat Warisan Dunia beserta
> foto atau peta penuh warna yang mewakilinya, dan diakhiri
> oleh indeks. Menarik, melihat-lihat tempat-tempat Warisan
> Dunia tersebut yang memiliki keunikan masing-masing,
> terlebih lagi bila mengingat bahwa proses menyeleksi,
> menilai dan memutuskan tempat-tempat Warisan Dunia itu tidak
> sederhana. Buku ini mungkin sudah tersedia juga di toko-toko
> buku internasional di Indonesia, saya membelinya di
> Singapura dengan harga 50 S$.
> 
> Pemikiran dan usaha menyelamatkan tempat-tempat unik di
> dunia dipicu oleh pembangunan Bendungan Aswan, Mesir pada
> tahun 1959. Pembangunan ini telah menggenangi Lembah Sungai
> Nil yang sesungguhnya merupakan tempat dengan warisan
> sejarah kebudayaan yang kaya karena merupakan salah satu
> pusat awal kebudayaan manusia di dunia. Perjuangan Unesco
> untuk menyelamatkan warisan kebudayaan ini tidaklah
> sederhana sebab Konvensi untuk Perlindungan Warisan Alam dan
> Kebudayaan Dunia baru diakui para negara anggotanya pada
> tahun 1972. Kini, konvensi tersebut terkenal sebagai World
> Heritage Convention yang telah diratifikasi oleh 186 negara
> anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Daftar pertama
> World Heritage diratifikasi pada tahun 1978 yaitu untuk
> Kepulauan Galapagos, Equador, tempat Darwin menggagas teori
> evolusi dan penting sebagai pulau dengan keunikan
> biodiversitas. Sampai saat ini, telah terdaftar sebanyak 878
> tempat Warisan Dunia yang tersebar di 145 negara.
> Daftar ini akan semakin panjang sesuai usulan dari
> negara-negara anggota dan penilaian Unesco.
> 
> Indonesia, meskipun banyak memiliki keunikan alam, hayati
> dan warisan budaya serta sebagai  kepulauan terbesar di
> dunia, baru memiliki tujuh Warisan Dunia (Taman Nasional
> Komodo, Candi Prambanan, Taman Nasional Ujung Kulon, Candi
> Borobudur, Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan Tropis
> Sumatra). Kita tahu bahwa kekayaan alam dan budaya Indonesia
> jauh melebihi tujuh tempat itu. Bayangkan,  negara
> sekecil Jerman memiliki 33 Warisan Dunia yang semuanya
> merupakan bangunan (hasil budaya) masa silam. Tentu warisan
> alam Indonesia banyak sekali. Kementerian Pariwisata dan
> Budaya harus memikirkan hal ini.
> 
> Kali ini saya ingin menceritakan penilaian Unesco atas
> Candi Borobudur, yang diratifikasi pada tahun 1991 sebagai
> Warisan Dunia.
> 
> Unesco memutuskan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia
> dengan kriteria : Human creative genius; intrechange of
> values; Heritage associated with events of universal
> significance. Menurut Unesco, Borobudur adalah salah satu
> dari monumen-monumen  Buddhist terbesar di dunia. Candi
> ini didirikan oleh seorang raja dari Dinasti Saliendra untuk
> menghormati agama Buddha dan pendirinya. Candi ini dibangun
> beberapa tingkat mengitari sebuah bukit yang dianggap pusat
> alam. Tingkat pertama di dasar candi terdiri atas lima teras
> persegi yang ukurannya semakin kecil ke atas. Dinding
> teras-teras ini dihiasi relief yang dipahat pada batu dengan
> total panjang melebihi 6 km. Pahatan relief ini merupakan
> pahatan terpanjang di dunia. Di atas teras-teras ini
> terdapat tiga pelataran konsentrik yang dihiasi 72 stupa
> yang masing-masing mempunyai patung Buddha dan akhirnya
> sebuah stupa besar di puncaknya. 
> 
> Candi Borobudur dibangun dipengaruhi seni India pada masa
> Gupta dan post-Gupta. Candi Borobudur dibangun antara tahun
> 750-842 Masehi, 300 tahun lebih tua daripada Angkor Wat di
> Kamboja atau 400 tahun lebih tua daripada katedral-katedral
> di Eropa. Volume batuan untuk membangun Candi Borobudur
> diperhitungkan sebanyak 60.000 m3, tidak terbayangkan
> bagaimana proses pembangunan skala raksasa ini. 
> 
> Pada awal abad ke-11 karena perpindahan kerajaan ke Jawa
> Timur, Candi Borobudur menjadi terabaikan. Candi Borobudur
> pun rusak baik karena pengabaian maupun oleh
> peristiwa-peristiwa alam seperti letusan gunungapi (Merapi).
> Candi Borobudur kemudian terkubur tak lagi dikenal orang
> selama 800 tahun sampai penggalian arkeologis atas perintah
> Sir Thomas Stamford Raffles dilakukan pada tahun 1814,
> penggalian dipimpin oleh ahli arkeologi Belanda Theodor van
> Erp. Penggalian memakan waktu 21 tahun dan Candi Borobudur
> tersingkap kembali sepenuhnya pada tahun 1835. Pemerintah
> Indonesia atas dana Unesco kemudian memugar candi ini
> kembali pada tahun 1973-1982.
> 
> Demikian penilaian Unesco atas Candi Borobudur. 
> 
> Kita bisa merasakan betapa susah dan lamanya membangun
> candi ini, menemukannya kembali, menggalinya dan memugarnya.
> Maka ketika candi ini pernah dibom teroris, itu adalah
> perbuatan biadab yang tidak bisa dimaafkan. Mari kita
> mencintai Warisan Dunia ini dengan mengunjungi,
> mengkomunikasikan, dan turut memeliharanya.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> 
> 
>       
> 
> ______________________________________________
> The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
> fo...@hagi.or.id
> | www.hagi.or.id
> * PIT HAGI ke 34, 8-13 November 2009, Yogyakarta
> * Kunjungi http://pit34hagi.web.id/ untuk info lebih lanjut


     

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke