> Mas Miko Masih ada buntunya tokh si OORA OPAL itu ? Seingat saya , waktu itu Anda agak kaget juga akan somasi ya , mungkin kalau somasi dilaksanakan , malahan mereka akan terbongkar sempurna penipuan-nya. Wallahualam . Si Abah ______________________________________________________________________ Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, > > Pemasaran Oora Opal atau Andamooka Opal dengan sistem Multi Level > Marketing / MLM rupanya berlanjut terus di tanah air kita sampai detik > ini. Hal ini terungkap setelah pada 22 Mei 2009 yang lalu, mang Okim > kedatangan seorang tamu yang minta tolong ditaksirkan harga opalnya yang > baru dibeli dari sebuah MLM. Sertifikatnya sama dengan yang tahun 2007, > ditanda-tangani oleh Jack Townsend B.Sc., F.G.A.A. Harga belinya juga sama > seperti harga tahun 2007 ketika mang Okim memosting masalah opal ini di > milis IAGI , yaitu Rp 13 jutaan per lot / 2 potong dengan berat total 23 - > 27 karat ( lihat posting di bawah ini tertanggal 14 Juni 2007 ). Ketika > mang Okim jelaskan tentang kisah Oora Opal , tamu mang Okim langsung kaget > dan mengungkapkan rasa penyesalannya telah membeli opal tersebut. > > Beberapa waktu sebelumnya, seorang tamu juga datang ke mang Okim membawa > contoh Oora Opal. Tamu ini rupanya telah mengecek harganya ke beberapa > toko permata dan mendapatkan jawaban yang sangat mengecewakan. Dia bahkan > merencanakan akan menuntut MLM bersangkutan dan minta kesediaan mang Okim > untuk menjadi saksi ahlinya. Sampai hari ini, tamu mang Okim ini belum > kembali lagi, mungkin kesulitan dalam hal prosedur penuntutan. > > Perlu kiranya mang Okim ceritakan kembali bahwa seusai mang Okim memosting > email 14 Juni 2007, mang Okim mendapat telpon complain dari perwakilan MLM > Australia ( bule ) dan mendapat juga protes keras dari perwakilan MLM Jawa > Barat / Bandung. Mang Okim sempat mengundang mereka untuk berdialog di > Serambi Batumulia dan mereka datang dengan delegasi lengkap ( sementara > mang Okim sorangan wae ). Dialog yang berkembang pada saat itu yang > diselingi dengan perdebatan hangat akhirnya mencapai kata sepakat setelah > pihak MLM menyatakan bahwa dalam konsep MLM , yang penting dan dihargai > mahal bukan barang dagangannya tetapi sistemnya. Mereka menerima alasan > mang Okim memosting masalah ini yaitu untuk melindungi anggota Gem-Lovers > dari hal-hal yang merugikan. > > Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, > > Cerita di atas belum berakhir dengan adanya pertemuan di Serambi > Batumulia. Beberapa waktu kemudian, masih di tahun 2007, mang Okim dibikin > gemetaran dengan datangnya surat dari Kuta, Bali, yang ditanda-tangani > oleh 6 Lawyers pribumi yang diberi kuasa penuh oleh MLM Australia untuk > menuntut mang Okim SOMASI ( diberi tenggang waktu 14 hari ). Menjelang > waktu tenggang usai, mang Okim kirim surat jawaban bahwa mang Okim menolak > tuntutan somasi. Puji Tuhan bahwa beberapa hari setelah mang Okim mengirim > surat jawaban, seorang rekan anggota Masyarakat Batumulia Indonesia di > Jakarta mengirim berita gembira tentang adanya seorang bule dari Andamooka > yang menjual "obral " Oora Opal dengan harga super murah ( lihat posting > mang Okim 13 November 2007 ). Kemungkinan besar posting mang Okim tersebut > terbaca juga oleh para Lawyers di Kuta sehingga tuntutan somasi tidak > dilanjutkan. > > Maksud mang Okim menceritakan kembali kisah ini karena sebagai Ketua > Divisi Batumulia di PP IAGI, adalah kewajiban mang Okim untuk melindungi > para anggota dari hal-hal yang merugikan dan bukan untuk merugikan para > anggota MLM yang konon ada yang sempat " untung " ratusan juta rupiah dari > menyebar luaskan Oora Opal mereka. Sehubungan dengan hal ini maka mang > Okim menghimbau agar rekan-rekan tidak tergiur oleh reklame tentang Oora > Opal yang melalui website MLM tersebut dinyatakan oleh anggotanya sebagai > batumulia yang lebih langka dari batu berlian, atau setara dengan zamrud, > safir, ruby, atau intan. Demikian dari mang Okim, semoga posting ini > bermanfaat bagi rekan-rekan Gem-Lovers dan keluarga, > > Salam batumulia, > Mang Okim > > Original Message - 1 ( 14 Juni 2007 ) > From: miko > To: IAGI > Sent: Thursday, June 14, 2007 12:38 PM > Subject: HATI-HATI : MLM OPAL !!! > > > Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman, > > Kemaren malam mang Okim ketamuan seorang rekan anggota Rotary yang minta > konsultasi tentang batumulia opal. Dia membawa 3 lots ( kotak kecil ) > opal, yang pertama berisi sepasang opal dengan bercak-bercak kemerahan ( > paling kiri dan paling kanan di foto terlampir ) , yang kedua berisi > sepasang opal juga dengan bercak-bercak hijau dan biru ( teratas di foto ) > , sedangkan yang ketiga sebuah opal besar dengan bercak-bercak kecil > berwarna kehijauan. Untuk mengetahui dimensi ke lima opal tersebut dapat > dibandingkan dengan kotak-kotak di foto yang panjang sisinya 1cm. > > Opal-opal tersebut merupakan produk yang dipasarkan oleh sebuah Multi > Level Marketing ( Jakarta, Bandung, dll ) yang tampaknya telah menyebar > luas di masyarakat. Harga opal tersebut ditetapkan A$ 1.750 atau > sekitar Rp 13 juta per lot. Seseorang yang ingin bergabung dengan MLM > tersebut harus memberi deposit senilai jumlah lot yang akan dibawa, dan > dalam waktu 2 minggu pesanannya akan diberikan ( diimport dari Australia > ). Jasa yang akan diterima oleh anggota sekitar A$ 25 ( Rp 1.850.000 ) per > lot. Rekan mang Okim ternyata telah bertindak sangat hati-hati dan sebelum > bergabung dengan MLM tersebut meminjam dulu 3 lot opal yang telah dilunasi > oleh rekannya ( senilai sekitar Rp 39 juta ). > > Yang hebat dari bisnis MLM ini adalah lampiran sertifikat opal yang > dikeluarkan oleh seorang penilai bernama Jack Townsend, B.Sc., F.G.A.A., > Geologist / Gemmologist. Penilai ini memberikan data tentang berat opal, > harga borongan, dan harga eceran ( tak pakai tanggal analisa ). Dan > penilai tersebut yang tampaknya memang seorang penilai profesional > memberikan kesimpulan bahwa opal yang diperiksanya adalah : TREATED OORA > OPAL ( FIRE OPAL ). Analisa gemologinya tidak diberikan. Nama Treated Oora > Opal jelas opal palsu alias sintetik, sedangkan Fire Opal jelas asli ( > sangat kontradiktif alias pengelabuan ). > > Rekan-rekan Gems-Lovers yang budiman, > > Nanti kalau rekan-rekan IAGI ditawari opal semacam yang dipasarkan oleh > MLM ini hendaknya extra hati-hati. Opal asli memiliki warna-warna yang > kalau opalnya digoyang, warnanya tak akan terputus dan akan terus > bersambung dengan warna lain. Opal MLM ini bisa diibaratkan seperti luka > di kulit dimana kalau opalnya digoyang, warnanya akan terputus di batas > lukanya. Selain dari itu, kalau dipegang terasa ringan, dan yang > tepenting, walaupun tipis tetapi , tidak tembus cahaya alias opak. > > Mengenai harga yang ditetapkan dalam sertifikat Pak Townsend, saya yakin > ada permainan di sini ( kemungkinan besar dipalsukan ). Ketika mang Okim > bilang bahwa membayar Rp 100 ribupun mang Okim tak mau, rekan mang Okim > langsung blingsatan dan nelpon ke beberapa temannya yang tampaknya keburu > kejeblos bergabung dengan MLM tersebut. Dan ketika konsultasi usai, dia > janji akan nraktir ( he---hee ) dan akan mengumpulkan rekan-rekannya untuk > mendapatkan penjelasan dari mang Okim ( semoga saja Allah melindungi mang > Okim yaa ). > > Semoga bermanfaat, > > Salam batumulia, mang Okim > > > > > > > > Original Message - 2 ( 13 November 2007 ) > From: miko > To: IAGI > Cc: miko > Sent: Tuesday, November 13, 2007 8:00 AM > Subject: ANDAMOOKA OPAL > > > Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, > > Kemaren, Senen 12 November 2007, seorang teman mang Okim, anggota pengurus > Masyarakat Batumulia Indonesia, mengirim 5 potong bahan opal yang katanya > dibeli dari seorang Australia yang sedang berkunjung ke Jakarta . Orang > Australia ini yang tinggal di Andamooka sering mondar-mandir ke Bali > untuk memroses batu opal Andamooka menjadi produk kerajinan ukir seperti > garuda, kodok, dll. Teman mang Okim minta tolong untuk menggosok dan > memeriksa 5 potong batu tersebut. Setelah digosok ternyata opal Andamooka > ini sangat mirip dengan Oora Opal yang pernah mang Okim posting di milis > IAGI beberapa waktu yang lalu ( lihat gambar ). > > Menurut teman mang Okim, orang Australia tersebut yang namanya ada di mang > Okim , membawa banyak Andamooka opal dan menjualnya ke para pedagang > batumulia di Jatinegara dengan harga Rp 50.000 per batu sebesar ujung > jari. Teman mang Okim sendiri membelinya dengan harga Rp 100.000 untuk 5 > potong ( harga teman ). Informasi ini benar-benar mengagetkan mang Okim > karena beberapa teman mang Okim di Bandung pernah membelinya dengan harga > jutaan rupiah. Mang Okim sampai bertanya-tanya apakan orang Australia yang > menjual opal Andamooka tersebut waras atau tidak . Kata teman mang Okim > sih waras sekali dan bahkan bisa menjelaskan bahwa opal Andamookanya > adalah TREATED OPAL yang dibuat dengan cara menggodoknya sampai 8 - 10 > kali dalam larutan gula pekat. > > Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, > > Seperti yang pernah mang Okim singgung di milis ini beberapa waktu yang > lalu, daerah Andamooka terkenal dengan kandungan opalnya. Menyusul dengan > menipisnya cadangannya, orang-orang mulai mencoba dengan berbagai cara > untuk memroses " matrix opal " yang kilaunya tidak menonjol. Percobaan > mereka akhirnya berhasil dan lahirlah produk yang diberi nama TREATED > ANDAMOOKA OPAL yang kilau dan kenampakannya hampir mirip dengan black > opal. > > Mengenai prosesnya sendiri, walaupun dikatakan sangat rahasia, ternyata > garis besarnya telah disinggung oleh Anderson, B.W. ( Gem Testing ,1980 ; > edisi pertama 1942) . Anderson mengutip resep yang dikembangkan oleh John > Mawe lebih dari 100 tahun sebelumnya ( 1823, A Treatise on Diamonds and > Precious Stones ) yang prinsipnya mengisi pori-pori dalam matrix Andamooka > Opal dengan partikel karbon dengan cara memanaskan batuannya dalam minyak > atau lemak kemudian membakarnya. Proses yang kemudian dikembangkan > prinsipnya sama hanya dengan tambahan larutan gula dan asam belerang ( > untuk proses karbonisasinya ). > > Hal lain yang menarik dari penjelasan Anderson adalah mengenai harga > treated Andamooka Opal . Dia mengatakan bahwa " tumbled pebbles of > treated ( Andamooka ) opal can be purchased for a pound or two ". Nah , > kalau harganya hanya satu atau dua pound ( sekitar Rp 18.000 sampai Rp > 36.000 ) untuk sebuah Andamooka Opal sebesar ujung telunjuk atau lebih > dari 10 karat, mang Okim jadinya bingung juga karena harga yang dipatok > oleh seorang Appraiser terkenal dari Australia , Jack Townsend, B.Sc., > F.G.A.A. untuk harga eceran adalah AU$ 75 per karat ( Rp 600 ribu ) atau > AU$ 750 untuk 10 karat ( Rp 6 juta ). Apakah harga Andamooka Opal memang > telah naik ratusan kali lipat dari harga yang tertulis di buku Anderson ? > Tentu mungkin saja karena teman mang Okim yang beli bahan mentah > batumulia jenis lain dengan harga beberapa ribu rupiah perkilo bisa > menjualnya sampai lebih dari seratus ribu rupiah setelah diproses. Tetapi > bagaimana dengan 5 potong Andamooka opal milik teman mang Okim yang > dibelinya dengan harga Rp 100.000, padahal beratnya total lebih dari 40 > karat, demikian juga dengan harga Rp 50.000 per buah ( lebih dari 10 karat > ) yang dibeli oleh para pedagang batu di Jatinegara dari orang Andamooka, > Australia , 3 hari lalu ? > > Akhirul kalam, terlepas dari kebingungan-kebingungan di atas, mang Okim > hanya bisa menganjurkan kepada rekan-rekan Gem-Lovers untuk lebih > berhati-hati kalau bermaksud membeli batumulia yang harganya jutaan > rupiah. Mendingan ngasi duit ke mang Okim kan daripada ngasi ke orang luar > ( negeri ), entar kan duitnya bisa mang Okim pakai untuk ngembangin > batumulia Indonesia dengan lebih mantep lagi. > > Semoga bermanfaat, > > Salam batumulia, > Mang Okim > > Gambar : Lima potong Treated Andamooka Opal yang dibeli oleh teman mang > Okim dari seseorang dari Andamooka, Australia, dengan harga Rp 100.000 ( > berat total 41,5 karat atau lebi dari 5 gram ). > > > > opal Andamooka > > > -- _______________________________________________ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.