Dimas,

Prisma akresi selalu mempunyai pola imbrikasi yang menghadap arah penunjaman, 
sesar2 naik (thrust) hasil imbrikasi selalu miring ke arah benua, artinya 
"vergency"-nya (arah hadapan struktur) selalu ke arah datangnya penunjaman. 
Misalnya, arah (verging) thrust imbrication prisma akresi Jawa adalah ke 
selatan, thrust imbrication of Sumatra's accretionary prism verge west to 
southwestward. Tetapi dip (kemiringan) imbrikasi akan ke arah sebaliknya.

Maka arah imbrikasi prisma akresi tua (fosil subduksi)semacam Ciletuh, Karang 
Sambung, atau Bantimala bisa dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan polarity 
(orientasi) subduction zone-nya; dari rekonstruksi itu bisa direkonstruksi 
apakah ada pembalikan subduction zone (flip flop), double subduction, dll. di 
area itu. Kawan saya, Pak Carolus Prasetyadi, dosen geologi UPN bidang struktur 
dan tektonik, dua tahun lalu menyelesaikan S-3-nya a.l. terkait dengan  
polarity subduction di Karang Sambung, menggunakan metode ini.

Satu hal penting yang harus diingat para ahli geologi (dalam pengamatan saya 
hal ini sering terabaikan) dalam merekonstruksi tektonik di Indonesia adalah 
kenyataan bahwa pulau2 di Indonesia hampir semuanya pernah mengalami sejarah 
rotasi, terputar. Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan banyak pulau2 di 
Indonesia Timur semuanya pernah mengalami rotasi. Maka pada saat kita melakukan 
penelitian pada masa kini, misalnya di Bantimala, Sulawesi, dan menemukan bahwa 
thrust imbrication di sini arahnya ke timur -dan dip-nya ke barat-janganlah 
dengan serta merta menyimpulkan bahwa subduction datang dari timur sehingga 
Wadati-Benioff zone miring ke barat. Rekosntruksi dulu kedudukan Sulawesi 
seumur dengan periode penelitian kita, apakah memang polaritynya terus seperti 
sekarang sepanjang zaman ? 

Subduction di Bantimala, berdasarkan banyak penelitian radiolaria (misalnya 
oleh Pak Munasri LIPI atau Koji Wakita dari Jepang) terjadi dalam waktu yang 
lebih kurang sama dengan subduction di Ciletuh dan Karang Sambung yaitu pada 
Latest Cretaceous-earliest Tertiary. Ada paper klasik dari Pak Rab Sukamto (P3G 
saat itu; 1975 -majalah Geologi Indonesia, v. 2, no. 1) dan  Theo van Leeuwen 
(Rio Tinto Bethlehem) di Spec Publ GRDC (P3G) tahun 1986 yang banyak membahas 
tiga area di Sulawesi Selatan yang menyingkapkan fosil subduksi di K-T boundary 
itu (Cretaceous to Tertiary). Ketiga area itu adalah : Bantimala, Barru, dan 
Biru area.

Arah imbrikasi thrusting di Bantimala semula adalah ke tenggara, menunjukkan 
bahwa subduksi Ceno-Tethys oceanic crust (penggalan Laut Tethys yang terakhir 
terbuka -mengikuti terminologi dari Ian Metcalfe, 1996 dan Chris Parkinson, 
1998) menunjam dari arah tenggara ke pinggir Sundaland yang saat itu adalah 
sisi Sulawesi Selatan. Harus diingat bahwa saat itu Kalimantan termasuk 
Sulawesi belum berposisi seperti sekarang tetapi masih terotasi sekitar 50 deg 
clockwise (artinya Kalimantan dan Sulawesi berposisi 'tidur' belum 'bangun' 
seperti sekarang - kalau nanti 'tidur' lagi bisa saja karena proses 
tektonik/geologi selalu bersiklus, bangun lagi-tidur lagi seperti kata Mbah 
Surip memang bisa terjadi di geologi pun he2..). Maka arah imbrikasi jelas bisa 
menunjukkan sejarah subduksi.

Overprinting adalah hal yang sangat wajar dalam tektonik. Semakin tua 
peristiwanya semakin sulit melakukan rekonstruksinya sebab masalah 
overprinting. Semua peristiwa tektonik yang lebih muda akan memodifikasi semua 
peristiwa tektonik yang lebih tua. Maka bila dip imbrikasi melange di Bantimala 
sekarang ke barat, sebenarnya dulunya ke arah utara-baratlaut, itu menandakan 
suatu anti-clockwise rotation telah dialamai crustal mass di sini, dan semua 
elemen strukturnya ikut terputar. Pada Neogen, Sulawesi menderita stress yang 
berat karena saat itu Pasific Ocean sudah mengaktifkan sea-floor spreading ke 
arah barat, menginisiasi Sesar Sorong dan membenturkan beberapa terrane 
Australoid (Buton-Tukang Besi, Banggai-Sula) ke sisi timur Sulawesi termasuk 
menghentikan rifting Selat Makassar.

Bahkan, bentuk Sulawesi yang seperti K sekarang itu, dulunya tak pernah begitu, 
tetapi bentuknya hanya seperti )) (sua kurung tutup). Kalau ia bentuknya 
seperti sekarang, bisa dibayangkan apa yang telah dialami Sulawesi ini 
sepanjang Neogen -sebuah stress yang mahaberat. Keterangan tentang ini bisa 
dipelajari lebih jauh di publikasi saya (Satyana, 2006 -SEG-IPA-HAGI-IATMI 
proceedings; Satyana, 2006 -PIT IAGI)

salam,
Awang

--- On Fri, 8/21/09, Dimas hendrawan patra <dimas.hendra...@pertamina-ep.com> 
wrote:

> From: Dimas hendrawan patra <dimas.hendra...@pertamina-ep.com>
> Subject: Re: [Forum-HAGI] Extending Eastern Margin of Sundaland to 
> Tomini-Bone Bay Line ?
> To: "'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'" <fo...@hagi.or.id>, "'IAGI'" 
> <iagi-net@iagi.or.id>, "'Geo Unpad'" <geo_un...@yahoogroups.com>, 
> "'Eksplorasi BPMIGAS'" <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> Date: Friday, August 21, 2009, 4:12 PM
> Pak Awang, apakah prisma akresi ini
> memiliki arah tertentu yang bisa
> dikenali untuk menentukan sejarah dan arah penunjamannya?
> Jika ya, bisakah
> arah ini terubah lagi oleh gaya tektonik lain setelahnya?
> Maksud saya, seperti di Bantimala Melange Complex (sekitar
> 50 km ke utara
> dari kota Makassar), arah dip dari singkapan melange
> complex-nya berlawanan
> dengan arah penunjamannya (andaikan asumsi bahwa subduksi
> di lengan sulawesi
> selatan berasal dari masuknya kerak samudera dari sebelah
> timur), ternyata
> dip dari singkapannya berlawanan. 
> Mohon pecerahannya pak...Terima kasih.
> 
> Warm Regards
> -dimas-
>   
> 
> -----Original Message-----
> From: forum-boun...@hagi.or.id
> [mailto:forum-boun...@hagi.or.id]
> On Behalf
> Of Awang Satyana
> Sent: Friday, August 21, 2009 10:36 AM
> To: IAGI; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
> Subject: [Forum-HAGI] Extending Eastern Margin of Sundaland
> to Tomini-Bone
> Bay Line ?
> 
> Di manakah batas timur Daratan Sunda (Sundaland) ?
> Barangkali kita harus
> bedakan dulu antara Sundaland sebagai core dan Sundaland
> sebagai accreted
> crust. Sundaland core adalah inti (benua) Sundaland,
> sementara accreted
> crust Sundaland adalah crustal mass hasil akresi terhadap
> Sundaland yang
> akan menambah luas dan jauh batas Sundaland. 
> 
> Konsep terrane tectonics (antara lain yang dikemukakan oleh
> Howell et al.,
> 1985 : Tectonostratigraphic terranes of the Circum-Pacific
> Region, dalam :
> Howell, D.G., ed.,Tectonostratigraphic Terranes of the
> Circum-
> Pacific Region, Circum-Pacific Council for Energy and
> Mineral Resources,
> Houston, p. 3-23.) memandang bahwa yang namanya inti benua
> pun ternyata
> disusun oleh amalgamasi banyak terrane. Untuk amalgamasi
> Sundaland, paper
> pertama tentang ini adalah yang ditulis oleh paper terkenal
> Pulunggono dan
> Cameron (1984 -IPA Proceedings).
> 
> Akresi kepada suatu core kontinen bisa terjadi melalui dua
> cara : subduction
> dan collision. Subduction menghasilkan kerak prisma akresi
> melalui proses
> subduction off-scraping ("penyuguan dalam penunjaman,
> sebagian massa kerak
> oseanik dikerok-disugu, dicampur dengan massa dari pinggir
> kontinen, diramu
> dalam sedimentasi dan tektonik imbrikasi jadilah prisma
> akresi yang
> bentuknya membaji mirip geometri prisma). Collision terjadi
> ketika satu
> terrane (dalam hal ini mikro-kontinen) beramalgamasi ke
> kerak kontinen yang
> lain, menghentikan subduksi, mengangkat sebagian kerak
> oseanik yang
> terjepit, lepas dari akarnya, dan terjepit di antara dua
> terrane yang beradu
> melalui proses obduksi.
> 
> Ada proses lain lagi dalam hubungan ini yang kontra
> terhadap akresi, yaitu
> dispersi. Kalau akresi menyatukan maka dispersi menceraikan
> apa yang sudah
> bersatu. Mengapa dispersi mesti terjadi setelah akresi.
> Sebab, proses akresi
> telah menumbuhkan benua sehingga benua makin luas. Sesuatu
> yang luas di
> dalam litosfer akan menghalangi sirkulasi mantle plume di
> astenosfer dan
> upper mantle. Maka upwelling mantle plume akan
> mendelaminasi (menipiskan -
> membuka "lapisan2" litsfer), lalu setelah mendelaminasinya
> akan
> menghanyutkan apa yang sudah dipisahkannya melalui
> continental drifting.
> Dalam skala global sejarah akresi telah membentuk Rodinia
> atau Pangaea, lalu
> sejarah dispersi menceraikannya menjadi Gondwana dan
> Laurasia, dll., dll.
> 
> Bahwa Sundaland punya sejarah akresi dan dispersi, pernah
> saya publikasikan
> dalam pertemuan gabungan IAGI dan HAGI (Satyana, 2003 :
> Accretion and
> Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a
> Continent).
> Paper ini berargumen bahwa batas timur Sundaland adalah
> Sulawesi Selatan,
> detached continental platform di Laut Flores yang
> "melarikan diri" dari
> sekitar South Makassar, dan bagian tengah Teluk Bone.
> Kelihatannya, batas
> ini harus kita jauhkan lagi sampai Teluk Tomini  dan
> Sulawesi Tenggara
> berdasarkan data seismik terbaru speculative survey yang
> diakuisi Migas dan
> sebuah service company dari luar pada tahun 2006-2008 di
> wilayah Teluk
> Tomini dan Teluk Bone.
> 
> Pengetahuan sampai saat ini menyebutkan bahwa Teluk Bone
> adalah forearc
> basin relative terhadap volcanic arc di Sulawesi Selatan
> terutama yang
> berumur Neogen (Camba volcanics) yang kelihatannya
> membentuk arc yang masif
> di Lengan Sulawesi Selatan itu. Dan tentang Teluk Tomini
> kita tak banyak
> tahu sebab tak ada data seismik di situ sebelum 2006. Namun
> setelah
> dilakukan survey seismik dan interpretasinya gambaran kedua
> teluk besar di
> utara dan selatan Sulawesi ini cukup menakjubkan. Secara
> umum, keduanya
> menunjukkan basins yang terbentuk karena rifting lalu
> tenggelam. Di Teluk
> Bone, gambarannya mirip di Selat Makassar, dengan semua
> sekuen sedimen
> kelihatannya Tersier setebal maksimum 5.5 seconds.
> Sementara di Teluk Tomini
> menceritakan sejarah tektonik dan sedimentasi yang luar
> biasa sebab
> ditemukan tumpukan sangat tebal sampai 7 seconds sekuen2
> pra-Tersier sd
> Tersier yang mestinya berhubungan dengan rifting tetapi
> yang sekarang
> bertumpuk lalu tenggelam.
> 
> Ciri yang segera nampak dari data seismik kedua teluk ini
> adalah sekuen2
> tektonostratigrafi yang khas rifting basins, yaitu :
> pre-rift, syn-rift,
> sagging, dan post-rift. Ciri yang tak biasa ada di rifting
> basins Indonesia
> Barat tetapi ada di Tomini dan Bone adalah tak hadirnya
> sekuen syn-inversion
> dan banyaknya sekuen karbonat yang muncul. Dua ciri khas
> terakhir itu muncul
> karena dua wilayah ini tenggelam paling tidak sejak Neogen
> akhir. Tetapi
> melihatnya secara umum, kita akan mengingat rifting basins
> di Indonesia
> Barat di dalam atau sekeliling Sundaland (NSB, CSB, SSB,
> West & East Natuna,
> Sunda, West Java, East Java, Barito, Makassar Strait,
> basins2 di Sulawesi
> Selatan onshore). Maka, menjadi pemikiran bahwa wilayah
> Tomini dan Bone
> merupakan rifted Sunda basins juga -sehingga berimplikasi
> bahwa tepi timur
> Sundaland ada di Tomini-Bone Bay Line sebelum ia dihentikan
> oleh para
> pelarian baru Australoid Banggai-Sula dan Buton-Tukang
> Besi. Tetapi meskipun
>  Tomini Bay menunjukkan basins yang mirip rifting basins
> Sundaland, saya
> yakin sejarah tektoniknya kompleks. Skenario tektonik yang
> dikemukakan
> Darius Jablonsky (2007 -IPA Proceedings) menarik untuk
> dilihat lagi.
> 
> Pemikiran tektonik akan hal ini adalah bahwa terrane
> kontinen yang
> mengamalgamasi core Sundaland ternyata luas atau lebih dari
> beberapa
> mikrokontinen yang selama ini kita ketahui (Metcalfe,
> 1996). Di samping
> Paternoster-Kangean, Mangkalihat, dan Pompangeo (Sulawesi
> Tengah), mungkin
> ada lagi di bawah Tomini dan di bawah Bone. Yang kemudian
> setelah
> beramalgamasi pada pra-Tersier mengalami dispersi melalui
> rifting ke arah
> timur. Peta tectonic region Indonesia yang baru
> (BPMIGAS-LAPI ITB, 2008)
> dalam rangkaian studi re-mapping basins di Indonesia telah
> menaruh batas
> Sundaland di Teluk Tomini sampai Teluk Bone.
> 
> Apa gunanya semua di atas ? Itu akan membangun konsep
> eksplorasi hidrokarbon
> di Teluk Tomini dan Teluk Bone. Konsep2 eksplorasi terbukti
> berhasil yang
> dimainkan di cekungan2 rifting di sekeliling dan di dalam
> Sundaland, bisa
> diaplikasikan di Tomini dan Bone setelah dilakukan beberapa
> modifikasi.
> 
> Begitulah, semoga Tomini dan Bone menjadi provinsi migas
> masa depan
> Indonesia sekaya seperti rifting basins lain di Sundaland
> (Sumatra, Jawa,
> Kalimantan, laut Jawa, Natuna).
> 
> salam,
> Awang
> 
> Bu Yuriza,
> 
> Saya belum membaca majalah edisi tersebut. Tetapi sebagai
> anggota Tim
> Penilai WK Migas, saya pernah melihat seismik terbaru di
> Cenderawasih,
> Bintuni, Gorontalo, dan West Sumatra. Menurut pendapat
> saya, yang menarik
> dan mungkin dapat mengubah pendapat kita selama ini adalah
> hasil seismik di
> Gorontalo dan Bone (nanti saya tuliskan secara khusus).
> Sementara yang di
> Cenderawasih dan West Sumatra tak ada perbedaan signifikan
> dengan pendapat2
> selama ini (meskipun kata calon investornya terdapat
> perbedaan yang
> drastis).
> 
> salam,
> Awang
> 
> --- On Mon, 8/10/09, yuriza.n...@ep.total.no
> <yuriza.n...@ep.total.no>
> wrote:
> 
> > From: yuriza.n...@ep.total.no
> <yuriza.n...@ep.total.no>
> > Subject: [iagi-net-l] Things are not what they seem in
> Indonesia
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Date: Monday, August 10, 2009, 1:29 PM
> > Pak Awang udah baca E&P July
> > 2009, hal  32 - 33 ?.
> > Artikel ini mengenai new spec seismic di west
> sumatera,
> > cendrawasih dan 
> > bone bay, yang katanya bisa menjungkir balikkan
> hipotesa
> > sebelumnya.
> > Mohon komentarnya. 
> > 
> > salam
> > y
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> 
> ______________________________________________
> The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
> fo...@hagi.or.id
> | www.hagi.or.id
> * PIT HAGI ke 34, 8-13 November 2009, Yogyakarta
> * Kunjungi http://pit34hagi.web.id/ untuk info lebih lanjut
> 
> 
> 
> _____________________________________________________________________
> 
> Note: The information contained in this e-mail is intended
> only for the use of the individual or entity named above and
> may contain information that is privileged, confidential and
> exempt from disclosure under applicable law. If you are not
> the intended party to receive the message and its
> attachment(s), you are hereby notified that any
> dissemination, distribution or copy of the message is
> strictly prohibited. Please immediately notify the sender
> and delete the message as soon as possible. Thank you for
> kind attention.
>  
> Catatan: Informasi yang terdapat dalam e-mail ini ditujukan
> hanya untuk penggunaan individu atau kelompok yang
> disebutkan di atas dan mungkin berisi informasi yang
> istimewa, rahasia dan dikecualikan dari pengungkapan menurut
> hukum yang berlaku. Jika Anda bukan pihak yang ditujukan
> untuk menerima pesan ini beserta lampirannya, dengan ini
> Anda diberitahukan bahwa penyebaran, pendistribusian atau
> penyalinan pesan ini adalah sangat dilarang. Harap segera
> memberitahu pengirim dan menghapus pesan ini secepatnya.
> Terima kasih atas perhatian Anda.
> 
> ______________________________________________
> The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
> fo...@hagi.or.id
> | www.hagi.or.id
> * PIT HAGI ke 34, 8-13 November 2009, Yogyakarta
> * Kunjungi http://pit34hagi.web.id/ untuk info lebih lanjut
> 




--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke