Pak Khozin, Punggung Tengah Papua yang melintang di antara 4-5 deg LS sepanjang hampir 700 km tersebut punya rata-rata ketinggian di atas 3600 meter dpl, tetapi beberapa puncaknya menjulang sampai melebihi "snowline" 4400 meter dpl, yaitu Puncak Jaya (5030 mdpl -puncak tertinggi di Indonesia, no. 2 tertinggi di wilayah tropika setelah Kilimanjaro di Kenya), Puncak Yamin (4530 mdpl), Puncak Mandala (4700 mdpl). Maka di ketiga puncak itu dan wilayah di bawahnya di atas 4400 mdpl terdapat salju abadi yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh iklim. Keberadaan salju abadi di ketiga puncak ini tidak berhubungan dengan asal Papua dari Australia. Keberadaan salju tersebut seluruhnya sebagai akibat altitude yang melebihi snowline.
Orang2 Papua yang punya ras melanosoid bisa punya hubungan genetika dengan Aborigin Australia sebab antara Papua dan Australia pernah terhubung sebagai satu daratan pada zaman glasiasi, ketika Paparan Laut Arafura dan laut-laut dangkal di sebelah utara Australia masih menjadi daratan. Deglasiasi terakhir < 10.000 tahun yang lalu baru mengubur daratan itu dengan laut-laut yang kita kenal sekarang. Pemetaan genome (pemetaan DNA manusia berdasarkan sampel darah) terakhir yang pernah dilakukan dan dipublikasikan menunjukkan bahwa orang2 Nusa Tenggara Timur pun satu ras dengan Papua dan Aborigin. Pengurutan DNA dengan teknik rekombinan dalam biologi molekuler juga berhasil memetakan pola migrasi antara Papua dan NTT serta Australia. Jelas konfigurasi daratan dan lautan pada Plistosen akhir dan Holosen mengatur spesiasi di pulau-pulau ini termasuk ras manusia. Bahkan, spesies jangkrik di Papua pernah dipetakan, dan beberapa publikasi terbaru menunjukkan bahwa spesies jangkrik2 ini bisa menunjukkan terrane amalgamation di wilayah Papua. Bisa dipahami sebab 3/4 masa hidup jangkrik adalah di bawah tanah, dan kita tahu bahwa setiap tanah di Papua, juga di tempat2 lain, mencerminkan apa jenis batuan di bawahnya. Tentang ini pernah saya ulas dan posting di milis seperti di bawah ini. salam, Awang LAMPIRAN [iagi-net-l] Jangkrik dan Terrane Tectonics Papua Awang Satyana Tue, 20 May 2008 04:06:30 -0700 Jangkrik dan tektonik lempeng ternyata berhubungan (!). Wilayah endemisme jangkrik (cicada) di Papua tepat mengikuti batas-batas terrane yang beramalgamasi menyusun Papua. Itu yang terlihat bila kita melihat peta area endemisme jangkrik di Papua, Papua New Guinea (PNG), dan Pasifik Barat. Artikel tentang area jangkrik di Papua tersebut ditulis oleh dua orang ahli serangga dari University of Amsterdam : Hans Duffels dan Arnold de Boer (2007), berjudul, Cicada Endemism in Papua. Artikel ini muncul di buku baru Periplus Ecology of Papua halaman 532-538. Buku ekologi ini merupakan judul terakhir dari seri buku-buku ekologi Indonesia yang terbit sejak 1981. Bila tertarik, buku ekologi Papua ini (dua volume) bisa dibeli di gerai Periplus yang biasa ada di bandara. Harganya masih mahal, Rp 900.000 untuk dua volume (mungkin nantinya akan berkurang harganya biasanya begitu seperti untuk judul-judul yang lain). Volume Papua ini lama dinanti, direncanakan dari awal 1990-an, baru terwujud setelah sekitar 15 tahun, itu pun dengan model yang berbeda dari judul-judul pulau lainnya, volume Papua ini berbentuk kumpulan artikel yang disunting (edited), bukan model sintesis seperti judul-judul sebelumnya. Kembali ke jangkrik, Duffels dan de Boer (2007) menulis bahwa para jangkrik yang suka bernyanyi keras (keluarga Hemiptera dan Cicadoidea) ini terwakili dengan baik untuk setiap wilayah di Papua dan PNG. Plotting distribusi spesies-spesies jangkrik ini bisa dikelompokkan ke dalam lima wilayah endemisme, yaitu : (1) Kepala Burung, (2) North New Guinea, (3) Central Range of Papua-PNG, (4) South New Guinea, dan (5) Papuan/PNG Peninsula. Kelima wilayah endemisme jangkrik Papua-PNG ini secara geologi merupakan kesatuan-kesatuan geologi (provinsi geologi/mandala geologi/terrane geologi) yang berbeda-beda. Berdasarkan pengetahuan tektonik Papua (misalnya rekonstruksi Hall, 2002 - Journal of Asian Earth Sciences, 20 (2002); atau van Ufford dan Cloos, 2005 AAPG Bull v. 89, no. 1; atau publikasi saya dkk.Satyana et al., 2007-PIT IAGI Bali, dan Satyana et al., 2008 di PIT IPA besok) amalgamasi terrane2 pembentuk Papua-PNG seperti sekarang ini terjadi secara berurutan. Terrane2 ini mengakresi wilayah inti Papua-PNG yaitu South New Guinea yang merupakan bagian lempeng benua Australia (bagian selatan Papua-PNG sekarang). Central Range berakresi 25 Ma, Papuan Peninsula 15 Ma, North New Guinea 10 Ma, dan Kepala Burung 10 Ma. Mengapa endemisme bisa terjadi mengikuti terrane ? Menurut Duffels dan de Boer sebab jangkrik-jangkrik ini lama terisolasi di wilayah-wilayah terrane yang terpisah sebelum terrane tempat habitatnya berakresi. Apakah setelah berakresi para jangkrik ini tidak berbaur dengan jangkrik-jangkrik tetangganya ? Secara dominan tidak, atau kalau terjadi pun minimal. Ini bisa dipahami sebab secara biologi jangkrik menghabiskan sebagian besar masa hidupnya sebagai larva di bawah tanah memakan akar tanaman. Bentuk dewasanya yang bersayap tak terbang jauh sebab paling lama mereka hanya hidup beberapa minggu. Terrane Kepala Burung punya 19 spesies jangkrik yang endemik (51 % dari total spesies yang ditemukan di Kepala Burung). Terrane Central Range Papua punya 22 spesies jangkrik endemik (46 % dari total spesies yang ditemukan di Central Range). Jangkrik-jangkrik di wilayah ini ditemukan dari wilayah kaki pegunungan sampai ke ketinggian 3250 meter. Terrane North Papua punya 21 spesies jangkrik endemik (28 % dari total spesies di wilayah ini). Terrane South Papua punya 7 spesies jangkrik endemik (30 % dari total spesies di wilayah ini). Tingkat endemisme paling tinggi terjadi di Kepala Burung. Memahaminya secara tektonik, sebab terrane ini paling lama terisolasi sebelum terakresi membentuk Papua. Kepala Burung pun merupakan composite geological origins : mikrokontinen dan fragmen busur kepulauan. Sifat komposit ini tercermin dalam hubungan filogenetik genus-genus jangkrik di Kepala Burung. Genus Aedeastria dan Rhadinopyga menunjukkan ciri-ciri hubungan ke Papuan Peninsula dan Kepulauan Solomon, sedangkan genus Arfaka menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan spesies yang ditemukan di Sulawesi. Perlu diketahui bahwa Pegunungan Arfak di sebelah selatan Manokwari itu dibatasi Sesar Sorong di sebelah baratnya. Dan kita tahu pula bahwa sebagian kerak benua di Kepala Burung ini telah dipindahkan ke Sulawesi melalui Sesar Sorong-Sula pada Kala Miosen-Pliosen. De Boer (1995) bahkan mengeluarkan terminologi ini : cicadas drift dalam makalah panjang lebar, Islands and cicadas adrift in the West-Pacific, biogeographic patterns related toplate tectonics (Tijdschrift voor Entimologie 138, hal. 169-244). Cicadas drift indicated continental drift. Dulu saat saya masih belajar di SD, saya punya jangkrik bernama si Pelung, besar dibandingkan rata-rata ukuran jangkrik, kepalanya coklat, sungutnya mengerikan, membuat takut jangkrik-jangkrik lain. Saat malam-malam ia bernyanyi, tikus-tikus enggan keluar. Badannya kecil, tetapi suaranya menggema ke seluruh pojok rumah. Mencari penjual jangkrik sulit sekarang ini, jangkrik liar pun langka, rindu juga mendengarkannya. Di Pasar Senen saya pernah membeli jangkrik, jangkrik emas, terbuat dari logam, tersimpan di kotak, saat dibuka tutupnya, berbunyilah ia senyaring si Pelung, asal ada cahaya mengenainya. Jangkrik elektronik. Dulu anak-anak (ada juga orang dewasa) suka membenturkan jangkrik dengan sesamanya alias diadu, tetapi di Papua, ahli-ahli jangkrik yang tekun ternyata menemukan bahwa para jangkrik membuktikan benturan-benturan antar terranes. Luar biasa... salam, awang --- On Wed, 8/26/09, Khozin Sahudi <khoz...@pertamina.com> wrote: > From: Khozin Sahudi <khoz...@pertamina.com> > Subject: Re: [Forum-HAGI] Extending Eastern Margin of Sundaland toTomini-Bone > Bay Line ? > To: "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <fo...@hagi.or.id> > Date: Wednesday, August 26, 2009, 8:49 AM > Seperti yg pernah ditanyakan salah > seorang di Forum IAGI lupa thn berapa, waktu itu yg > presentasi dg judul Glacial/ Gunung ZEs di Papua ?Peg . Jaya > Wijaya, ada salju/ es,itu karena memang posisi ketinggian > (atmosfer krn P dan T tertentu di gunung tsb yg menjadikan > terbentuknya ES di JAyaWijaya atau karena Papua merupakan > Pecahan dari Australia, yg merupakan benua Dingin (?)/ > Australia sering dijumpai ES/ SAlju???Pertanyaan lanjut yg > nakal ", hitam, keritingnya dan mancungnya orang-2 Papua > apakahkarena terbawa oleh Pecahan Benua > Australia yg membawa "GEN "Aborigin ??, atau kondisi alamnya > yg membentuk profil orang-2 Papua ??? -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... -------------------------------------------------------------------------------- ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------