Untuk kedepannya menurut saya simpanlah final interpretation dalam flat ascii. 
Karena setiap software selalu bisa baca file ini. Emang kebanyakan orang punya 
jiwa pemulung dan tanpa dibarengi dengan database yg bagus. Jadi semuanya 
numpuk seperti tempat sampah. Lihat aja .pst dalam masing2 pc....? Pindah dari 
Kumpeni yg satu ke yg lain selalu nambah...  
Lihat aja rumah kita.... Apakah gudang kita tertata rapi dan mempunyai label 
dimasing2 box yg kita punya? Trus ada catalog yg memberi penjelasan masing2 isi 
box? Kebanyakan jawabnya gak punya. dibuang sayang. Dikasihin eman2... 
Demikian juga dengan cara backup file di project2 di kumpeni... Gak pernah 
backup yg clean saja. Selalu backup monthly, daily, dll...

Wis contact boss zigi aja suruh  interpretasi ulang. Nanti pasti akan ketemu 
channel baru... Yg isinya tambah akeh.... He...he..

Met week end....

Pjn
Pujiyono
--------
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld

-----Original Message-----
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Fri, 5 Sep 2008 16:26:37 
To: <[EMAIL PROTECTED]>; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia<[EMAIL 
PROTECTED]>; iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [IATMI-KL] Re: Membuka arsip interpretasi data seismic (problem
 format data)



Lah iya pertanyaaannya itu jadi sederhana : "kalau mau nyimpen data
interpretasi sebaiknya pakai format apa, supaya formatnya mudah dibaca
10 tahun lagi ?" Kan sayang, ternyata interpretasi Pak Sigit 10 tahun
lalu barangkali malah yang paling valid :)
Dulu aku mikir fisiknya, cuman gimana supaya "exabyte tape"-nya ngga
sticky. Lah sekarang terganjel format data, harus mbayar lagi :(

RDP
"Janjane ini rahasia software developer, howgh !"

2008/9/5 Sigit <[EMAIL PROTECTED]>:
> Vick..Udah di outsource saja...ditanggung beres, nanti dibikin data 
> management yang rapi dan apik..Kalau dijelasin di email "Njlimet".
>
> Piye?? HESS kan duwite uaaakkkeeeehhhhh....Nanti dijelasin lebih detail 
> lagi..ha..ha..
>
> ZG
>
> ________________________________
>
> Hari ini aku menghadapi kasus yang buat geoscientist seperti cukup
> njlimet, tapi mungkin kawan yg berkecimpung dalam database bisa
> membantu saya.
>
> Saya mencari hasil interpretasi seismic yang lama dan ditemukan backup
> filenya. Sayangnya, file itu disimpan dalam software versi yang lama.
> Sehingga perlu diupgrade versinya dulu sebelum dibaca. Lah masalahnya
> data-data apa saja yang ada dalam back-up tape ini tidak tercatat
> secra lengkap, dan (kebanyakan) hanya menyebutkan "project backup".
> Yang dicari tentusaja hasil interpretasinya saja atau grid datanya.
> Yakin sih ada disalah satu project itu. Lah kalau ada 15 tapes ? Di
> upgrade versinya saja sebelum bisa dibaca apa isinyapun udah kena
> charge !
>
> Yang menjadi keheranan saya, sakjane untuk apa membackup project yang
> akhirnya disimpan lama tetapi kita belum tentu bisa membacanya ?
> Seringkali karena softwarenya ngga mampu membaca hasil interpretasi
> versi yang lama ?
> Jadi ... "Format apa" yang paling pas atau paling pantes untuk nyimpen
> data hasil interpretasi (grid data, hasil picking, fault data dsb)
> Kalau data asalnya (seismic) kita memiliki format standart SEG-Y.
> Kalau untuk interpretasi apa ada cara menyimpan supaya formatnya tetap
> bisa dibaca ? Perlukah menyimpan dalam ASCII FLAT FILE ?
>
> Saya juga sedang terheran-heran dengan isi gudang yang buesar (dan
> mahal) tetapi isinya hanya sampah .. upst ! ... Maksudte kalau
> "tape-tape" yang kondisi fisiknya dijaga ketat, tapi ketika mau
> direstore juga perlu upgrade versi yang baru tentu perlu biaya lagi.
> Untung perusahaannya masih ada kalau udah bubar kan buat apa nyimpen
> Exabyte-tape dengan ruang berAC (yang mahal).
>
> Ada yang punya pengalaman lain ?
>
> rdp

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya.
IATMI-KL : [EMAIL PROTECTED]
Cerita santai : [EMAIL PROTECTED]
Postingan bebas selama tak menyerang SARA : [EMAIL PROTECTED]
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke